As the title said, ini adalah pertama kalinya saya nyobain menginap di tempat yang konsepnya vila. Seperti biasa saya nggak gambaran apapun, sebab Kapten yang mesenin.
LOKASI
Lokasinya agak tricky ditemukan, karena dari jalan raya masuk ke gang kecil yang jalannya berbatu. Ada plang, tapi kecil, jadi harus teliti. MelewatI jalan berbatu yang ga mulus sama sekali dan semak Belukar rimbun di kanan kiri selama kurleb 3 menit, akhirnya sampai di Noah Villa & Chapel.

Foto atas kiri ke kanan: Akses menuju vila. Plang depan vila. Foto bawah kiri ke kanan: Jalan dalam vila. Wastafel.
Dari bandara 20 menit, ga bikin capek lah abis mendarat langsung ke sini. Meski masuk gang agak dalam, pas di jalan raya banyak yang jual makanan minuman. Jadi gausah khawatir untuk asupan konsumsinya 👌🏼
WAKTU
Check in jam 14.00, checkout jam 12.00
FASILITAS HOTEL
Chapel (untuk nikahan), taman, resto, floaties, kolam renang, kolam ikan.
FASILITAS KAMAR
Pastinya tiap tipe beda-beda ya. Ini berdasarkan tipe yang saya sewa: indoor pool, mini bar, pantry, parking area per kamar (alias narohnya pas di depan vila), TV di lantai bawah dekat pantry dan kamar atas, colokan listrik variatif, tea maker, lemari dan gantungan baju di kamar mandi.
Di pantry tersedia wastafel dan nakas besar, dalemnya cangkir dan alat makan (sendok piring). Jarang-jarang nih penginapan yang nyediain alat makan kaya gini.
AMENITIES
Ada 2 botol pump, tapi gada tulisan mana sabun mana sampo. Yaudah saya pake yang mana aja deh. Ga ada sikat dan pasta gigi. 2 helai handuk besar
COMPLIMENTS
Air mineral, teh, kopi, krimer, gula.
WIFI & TV
Tersedia saluran lokal dan internasional. Rada burek tapi masih baguslah. Lebih jernih lagi TV kamar atas.
Wifi oke cenderung so so. Buat video call WA bagus ga putus-putus. Tapi ga sampe yang wasweswos.
HOSPITALITY
Ga ketemu banyak sama staff, paling pas check in doang sama check out. Beberapa kali ketemunya malah sama bapak pemotong rumput, ramah banget. Dipikir-pikir, lebih leluasa sih ga ketemu staff. Jadi ketika mau foto atau video ga risih.
EXPERIENCE
Waktu masuk ke gerbang, I was impressed. Kayak, di tengah semak belukar ternyata ada kehidupan.
Ruangan open space dan lobi.
Jalan villa sedikit menanjak, di sebelah kiri ada dua baris bangunan yang berundak. Notok, barulah sampai lobi yang berada di sebelah kanan. Begitu kami parkir, datang staff yang melayani check in. Sambil menunggu, saya dan Saliha melihat-lihat sekitar.
Akhirnya saya tahu kenapa penginapan ini dinamakan Noah Villa & Chapel. Pertama karena emang konsepnya vila. Kedua, di sini ada chapel berwarna putih yang eksterior luarnya seperti kapal nabi Nuh.
Saya dan Salihara naik ke atas kapal. Emang lagi ga ada helatan acara dan pintu ga ditutup. Jadi bangunan chapel ini berada di tengah kolam ikan yang cukup besar. Di bagian bawah ada restroom kecil. Baru deh aisle nya ada di atas. Ga terlalu luas dan panjang, cenderung sempit malah. Cocok buat yang konsepnya intimate.
Yang ujung atapnya kaca itu bagian mimbar.
Bangunan serba putih, dengan kursi-kursi putih, dan dinding kaca. Khususon di bagian 'mengikat janji', atap dan mimbarnya terbuat dari kaca.
Dari atas 'kapal' kita bisa melihat kolam dan taman yang Indah di bawah, lobi, bangunan vila, dan satu ruangan open space yang sepertinya digunakan untuk makan-makannya acara pernikahan.
Puas jalan-jalan di kapal, udah lelah, saya dan Saliha menuju vila. Vila kami berada di undakan atas. Di depan pintu, terhampar perbukitan rumput yang asri. Bisa banget buat lari-larian anak.
Saya ketawa waktu liat motor sewaan kami parkirnya di depan pintu pas. Macam lagi ada di rumah sendiri, tinggal di masukin aja ke dalam. Tapi kata kapten emang disuruh begitu sama si mbak resepsionis.
Motor parkir pas di depan pintu. Pemandangan kalau buka pintu, rerumputan dan pepohonan hijau.
Kuncinya masih manual, begitu masuk ngeliat kursi kayu panjang untuk duduk lepas alas kaki. Di sebelah kanan adalah kamar mandi yang spacious, isinya ada: wastafel, hair dryer, toilet jongkok, shower. Dan bagian yang paling saya suka adalah lemari baju ada di dalam kamar mandi ini, tepatnya di balik pintu. Jadi kalo mandi nggak perlu ribet gotong pakaian dari luar.
(—) Ga dapet sikat dan pasta gigi. Ada 2 botol pump tapi gada tulisannya mana sabun mana sampo. Semprotan shower keras, pun semprotan toilet malah ga keluar air, hmmm.
Waktu di luar, saya lihat bangunannya tinggi, wah apakah berlantai dua? Setelah masuk agak ke dalam, ternyata emang benar ada dua lantai. Di lantai bawah ada pantri dengan wastafel. Disediakan kulkas dan di bagian atas ada dana kas sebesar isinya compliments seperti teh, kopi, gula, juga alat makan. Jarang loh ada penginapan yang menyediakan alat makan. Tapi nggak heran sih, ini kan vila.
Foto atas kiri ke kanan: Mini bar. Compliments dan alat makan. Foto bawah kiri ke kanan: Wastafel dan kulkas. Couch super nyaman.
Dekat pantry ada mini bar dengan dua kursi kayu tinggi dan TV. Seberangnya, coach plus dua bantal yang super nyaman. Nah highlightnya adalah private pool. Ga seberapa besar dan dalam, tapi cukup banget untuk kami bertiga main air. Pancuran air kecil di satu Sisi, menimbulkan suara Percikan air yang menyenangkan. Meskipun bagi sebagian orang, justru suara air ini bikin berisik sih. Di sisi lain, berjejer tiga tanaman Kamboja. Asri hijau tetep dapet meski ga terlalu rimbun.
Pemandangan kolam dari jendela kamar atas.
Naik ke atas melewati tangga kayu, terdapat lorong kecil dengan 1 meja kayu dan kursi plastik. Kemudian kamar dengan pintu geser. Ga terlalu luas, cukuplah buat istirahat tidur malam (sebab kebanyakan waktu dihabiskan di bawah dekat kolam).
Foto atas kiri ke kanan: Kasur. Sebelah kiri kasur ada jendela sepintu dan depannya TV. Foto bawah kiri ke kanan: Lampu tidur dengan ornamen kayu. Jendela sisi kanan kasur dilihat dari bawah.
Dalam kamar ada kasur ukuran queen dengan 4 bantal. Sebrangnya, TV dan nakas kecil. Sebelah kanan dan kiri kasur masing-masing, meja kecil dan lampu tidur berhias ranting pohon. Sukaa banget, karena ada colokan multifungsi (apa sih sebutannya?), yang bisa dicolokin ke berbagai macam kepala charger. Terutama colokan USB, jadi ga perlu rebutan sama Kapten.
Compatible untuk charger apapun.
Sisi kanan kasur, dindingnya berupa kaca full, tapi ada pagar kayu se dada orang dewasa. Pagarnya renggang, jadi kudu hati-hati kalo bawa anak kecil. Btw di tangga juga ga ada pagar pengamannya ya.
Taman di belakang chapel. Outdoor pool.
Pas malam air mancurnya dimatikan, jadi bener-bener sepi dan hening. Besok paginya saya jalan-jalan lagi, ngiterin bangunan-bangunan deket lobi. Ternyata ada outdoor pool.
Overall pengalaman nginep di sini seru banget buat kami, terutama bagian kolam renang pribadi. Pun waktu itu okupansinya ga terlalu rame, jadi bisa 'berkeliaran' di sekitaran villa, eksplor chapel kapal, taman, tanpa ketemu siapa pun.
Kalo ada pertanyaan, feel free to ask on comment box below. Thank youuuu!
BOOKING FEE
Ouch, ada satu info penting terlupa: harga booking. Kapten pesan lewat Traveloka, dapat harga 287.201.