Bingin Lodge Uluwatu: A Natural-Tropical Hut For You

 


Bingin Lodge Uluwatu, atau yang nama sebelumnya adalah Litus Bingin Uluwatu merupakan penginapan kedua terakhir yang kami singgahi. Dan masih sama seperti penginapan-penginapan sebelumnya, ga ada gambaran apalagi ekspektasi apa-apa sebab yang memesan bukan saya hehehe.

LOKASI

Hotel ini berlokasi di Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan. Kalau dilihat dari google maps, letaknya di bagian bawah (selatan) pulau Bali. Dari penginapan sebelumnya di Canggu, kami harus menempuh jarak waktu 59 menit. Dari bandara Ngurah Rai, ga terlalu jauh cuma 29 menit.


Jalan menuju penginapan, tidak padat pemukiman warga. Tapi ga perlu khawatir cari makan, banyak kafe dan resto lokal.

Beberapa tempat wisata yang dekat dengan hotel adalah; Pantai Uluwatu, Tari Kecak, Pantai Bingin, Pantai Suluban, Pantai Balangan, Pantai Padang-Padang. 

WAKTU

Waktu check in jam 14.00, check out jam 12.00

FASILITAS HOTEL

Kafe, kolam renang, mini bar.

FASILITAS KAMAR

First thing first, ga ada tea maker. Ada beberapa nakas pendek dan meja tempel untuk simpan barang, exposed hanger, colokan yang ga perlu pake 'kepala', teras dengan kursi rotan dan meja kayu, AC, TV, outdoor shower.

AMENITIES

Sikat dan pasta gigi, sabun cair dan sampo.

COMPLIMENTS

Air mineral.

WIFI&TV

Wifi okeh banget untuk video call masih jelas dan ga putus-putus di sekeliling ruang bahkan ke teras. TV bagus sekaliiii, saluran internasional banyak yang seru dan jernih.

HOSPITALITY

Kami dilayani dengan baik oleh staf di resepsionis. Kemudian setelah selesai proses check in, kami diantar sampai di kamar.

EXPERIENCE

One of the bestest place I ever stayed! 


Foto bawah: Tampak luar Bingin Lodge, letaknya di pinggir jalan banget. InsyaAllah ga bakal nyasar. Foto atas: Tampak dalam penginapan dari lobi resepsionis.

Sebenarnya salah satu hal yang paling bikin pengalaman menginap di sini seru dan menyenangkan adalah: ga rame! Malah sepanjang nginep cuma ketemu sama 2 rombongan; sekeluarga dan segerombol kawanan. Bule semua.

Okeh. Jadi setelah check out dari Llilis Aksito Akusara di Canggu, kami langsung cuss ke arah Uluwatu. MaasyaaAllaah yaa panasnya Bali pure matahari. Paling tercampur polusi kendaraan di daerah Denpasar tuh. Pas ngelewatin jalan Bypass Ngurah Rai, tiba-tiba ngide belok ke jalan tol Mandara. Bener-bener impulsif nyuruh Kapten belok.

Panik banget ternyata harus pakai e-money yang mana kami ga punya, dan kalo puter balik ada risiko ditilang polisi. Dahlah. Lengkapnya saya kisahkan di video reels berikut:

Habis ngelewatin sekian kilometer lingkungan padat penduduk, jalan di depan kami mulai menyepi dan rimbun. Bukannya ga ada apa-apa, tapi lebih ke kafe atau tempat makan yang sayangnya.......tutup. Alhamdulillah sebelumnya udah siapin makan siang. Kalo ga gitu bingung mau cari kemana. Kebetulan sekeliling Bingin Lodge masih sepi.

Ohya, Mei tahun 2020 lalu ketika kami menginap di sini namanya Litus Bingin. Pas cek lagi, eh berubah jadi Bingin Lodge.

Setelah Kapten memakirkan motor, saya turun dan ngerasa agak bingung. Sebab bagian depan, yaitu resepsionis, bukannya kayak penginapan tapi kafe atau bar gitu.


Sudut di parkiran, lobi, dan mini bar Bingin Lodge.

Begitu naik ke resepsionis, langsung dibuat takjub oleh tatanan penginapan yang mengagumkan. Ga terlepas dari cuaca saat itu yang cerahhh kentang-kentang. Nungguin proses check in, saya beristirahat di sofa yang telah disediakan sambil melayangkan pandangan ke seluruh arah.

Jadi tuh naik ke bangunan kayu pertama, sebelah kiri adalah resepsionis. Sedangkan sebelah kanan ada mini bar and cafe.

Kemudian turun tangga dikit, adalah area halaman berumput hijau dengan jalan setapak batu ceper bercabang ke dua barisan penginapan yang saling berhadapan. Di tengah-tengah ada kolam renang memanjang yang kanan kirinya dihiasi oleh pohon kelapa tinggi. Kemudian bangunan gazebo paling ujung.


Ada jalan setapak batu untuk menuju tiap gubuk.

Setelah mendapat kunci dan sandi wifi, kami menuju kamar. Saya perhatikan tidak ada pengunjung lain selain kami. Sambil menunggu Kapten ambil footages, saya menyuapi Saliha makan siang di depan kamar.

Setelah sama-sama beres dengan urusan masing-masing, saya room tour ke dalam. Waaaaah bagus banget! 

Jadi tuh secara keseluruhan bangunan terbuat dari kayu (kalau dari seratnya, keliatannya kayu kelapa, CMIIW) dengan atap tanah liat. Di bagian depan ada kursi malas dari rotan dan meja kayu. Pintunya ada 2, 1 dari kayu bukaan biasa dan 1 lagi kaca dengan frame kayu yang bisa digeser dengan gorden tebal berwarna gelap. 

Masuk ke dalam, ranjang ukuran queen dengan dua buah lampu tidur gantung seperti kandang ayam estetik. Ada satu lukisan alam di dinding, kemudian depan ranjang terdapat meja tempel sekaligus TV dan beberapa colokan di sebelahnya. Btw baru ini saya menemui colokan USB, biasanya ya colokan biasa aja yang butuh 'kepala'. Impressed!


Foto atas: Kamar yang kami pesan. Seluruh gubuk sama sih tipenya. Foto bawah kiri ke kanan: Masih pakai kunci manual, bagian teras depan gubuk. Ada kursi rotan untuk santai.

Laluuu pemisah antara ruangan tidur dan kamar mandi adalah pintu kayu, tapi kanan kirinya dinding kaca dengan tirai tarik. Jadi bisa tuh, misal mau kamar lebih terang tapi ga keliatan dari luar, buka aja tirai yang ke arah kamar mandi.

Di bawah dinding kaca pemisah, ada nakas pendek masing-masing di kanan dan kiri. Sebelah kiri untuk simpan barang besar dan atasnya ada compliment air mineral. Sebelah kanannya brankas dan handuk, bagian atas cantolan dan hanger baju.

Selanjutnya menuju area kamar mandi yang outdoor. Wah ini juga pertama kali buat saya ngerasain penginapan dengan kamar mandi kaya gini.

Berbeda dengan ruang kamar yang dek lantai kayu, area lantai wastafel di sebelah kanan dan toilet duduk di sebelah kiri terbuat dari batu alam. Turun sedikit, ada 'halaman' berumput di kelilingi tanaman, kemudian shower nempel dinding di tengah-tengah.

Selesai lihat-lihat, kami ngajakin Saliha berenang. Mumpung masih sepi dan udah ga terlalu panas sebab menjelang sore. Lantai kolam renang menggunakan tegel batu, jadi ga licin. 


Gubuk kami tepat menghadap kolam renang. Seneng banget pas sepiii, jadi bisa ‘menginvasi’ untuk kami sekeluarga.

MaasyaaAllaah banget sih 'penampakan' penginapan ini. Langit biru, hijau daun dan rerumputan, nyiur melambai sebab angin sepoi. Air kolam yang hangat-hangat kuku. Rasanya betah banget main air sampai lama, tapi kami harus ke destinasi selanjutnya.

Malamnya, setelah beli makan, kami bebersih dan istirahat. Menikmati kasur empuk dan sejuknya AC, juga hiburan di TV. Alhamdulillah atas segala nikmat Allah, semoga kami selalu menjadi hamba yang bersyukur bukannya kufur.


Suasana malam. Remang-remang, tapi cukup banget lelampuannya menerangi sekitar.

Sepanjang kami menginap di Bingin Lodge, alhamdulillah tidak ada masalah. Semuanya memuaskan. Wifi kencang tanpa gangguan, tamu-tamu lain yang kami jumpai juga ramah-ramah dan ga berisik. Such a nice stay!

Omong-omong, di Bingin Lodge bisa stay 4 jam doang loh. Harganya berkisar 120K an kalau ga salah. Cukup banget buat sekadar istirahat take a nap misal abis strolling  around Uluwatu.


Bagian belakang penginapan, ada mini bar dan mini football tabletop.

9 comments:

  1. Bagusss mbak
    Aku suka model yang begini. Simple dan tradisional
    Kolam renang juga luas

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bagusnya lagi lantai kolam renangnya dari batu gitu, ga licin.

      Recommended banget! Seriussss.

      Delete
  2. Ya ampuuuun aku udh lama ga liat kamar hotel yg pake kunci manual 😅... Tapi ini lucuuuuu sih tempatnya, apalagi kamar mandi outdooor 🤣🤣🤣. Ntr pas ke Bali Maret, salah satu hotel yg aku pesen juga outdoor shower. Walopun sbnrnya aku mikir mba, pas makan2 kebelet aku berani ga yaaa 😂😂😂. Kayaknya bangunin suamik deh 😅

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehehe kemarin di Bali 3 dari 8 penginapan masih pakai kunci. Kebanyakan yg model gini kak. Mungkin lebih mudah masangnya.

      Hahahaha, kalo outdoor masih asik siih. Yang minta anter tuh kalo di luar kamar sewaan.

      Bukan takut, ga pengen sendiri aja 😂😂😂

      Delete
  3. Emang bagus banget! Nanti cari lagi penginapan macem gini, di tempat lain. Biar bisa ngerasain experience yang berbeda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuhuuuuu cannot wait to experience more adventurous moments withyouuuuu!!!

      Delete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya.

Bila berkenan sila meninggalkan komentar, supaya; 1) saya bisa tahu kamu, kita berkenalan, saya mampir ke blog kamu, kita menjadi teman! 2) beritahu saya apabila ada kritik dan saran.

Sekali lagi, terimakasih banyak :)

Instagram