
Menjelang sore di hari akhir Ramadan, kami berkemas dan naik KRL dari Bogor. Kemudian turun stasiun Sawah Besar, karena lokasinya paling dekat dengan hotel tempat kami menginap, Hotel OYO 108 Surya. Selesai check in dan merapikan barang kami ke luar hotel membeli makanan untuk berbuka, mencari masjid, sekaligus jalan-jalan.
Jakarta Pusat tidak seperti biasanya yang padat, penuh polusi, dan bikin pusing. Sore itu lengang sekali sampai rasanya bisa nyebrang jalan selambat Kukang.
Selain beli makanan untuk berbuka, sebenarnya kami ada misi untuk menyalurkan sedekah beberapa teman SD yang dititipkan ke aku beberapa hari sebelumnya. Niat awalnya mau di Bogor aja, masak+bungkus+bagiin sendiri di jalanan. Tapi karena banyak hal jadi gak sempat. Jadilah jalan-jalan di sekitar hotel cari warung, kemudian dibagikan ke orang-orang yang membutuhkan.
Sambil mencari orang-orang yang membutuhkan (entah kenapa saat itu sulit sekali menemukan orang 'berkeliaran' di jalan, kayanya cuma kami hehe), kami mampir di dua masjid yang berbeda untuk salat Maghrib dan Isya.
Di antara gang-gang padat penduduk di bawah langit gelap, langkah kaki kami diiringi gegap gempita suara takbiran yang saling bersahutan. Rasanya senang bercampur sedih, apalagi ketika dapat satu pesan dari umik, "manfaatkan malam terakhir ini sebaik-baiknya, ga ada yang tahu bisa jadi ini Ramadan terakhir, banyak istighfar." Huhu, kangen dimarahin umik.
Sekitar jam 9 kami kembali ke hotel untuk bersih diri dan mengistirahatkan badan demi menyambut:

Sebelum subuh aku dibangunkan Rumput (baca: suami, dipanggil Rumput karena menyejukkan pandangan heuheu), bersiap menuju masjid Istiqlal yang akan menjadi tempat salat Idulfitri kami.
Aku cukup antusias karena ini adalah pengalaman pertama salat Idulfitri di masjid nasional. Yang kalau kata Rumput, pingin tahu rasanya salat di satu-satunya masjid Indonesia yang diliput TV. Okeboy.
Ide mengenai salat di Istiqlal aku utarakan pada suatu malam setelah salat tarawih di masjid Alumni IPB. Ternyata Rumput juga memikirkan hal sama. Dan di sinilah kami, berjalan di antara sepi dan gelapnya subuh, bergegas menuju Istiqlal. Sayup-sayup terdengar lantunan takbir dari berbagai penjuru.
Sekitar 20 menit kemudian, akhirnya sampai di lingkungan masjid yang sudah lumayan penuh dengan jamaah lainㅡdan juga buanyak sekali petugas keamanan dengan berbagai peralatan, mobil televisi, reporter yang sedang bersiap meliput perayaan tahunan umat Islam. Sebelum masuk ke dalam masjid, kami melewati pos cek keamanan seperti di bandara; peralatan X-ray, walk-through metal detector, dan hand-held metal detector.
Untuk masuk ke area salat, alas kaki harus dilepas dan disimpan sendiri-sendiri. Alhamdulillah kami sudah menyiapkan kantong. Kemudian kami harus berpisah sesuai dengan saf yang telah disediakan, laki-laki dan perempuan.


Ikut suami tinggal di Bogor memberikan pengalaman baru, unik, dan krispi untuk aku. Iya sih, sebelumnya sudah pernah merasakan tinggal jauh dari orangtua ketika kuliah di Malang. Tapi ini berbeda karena secara harfiah dan maknawiyah aku pindah dan menetap di Bogor.
Senang, karena dapat merasakan lingkungan baru, kehidupan baru. Tapi tetap ada sesuatu yang mengganjal karena berbeda dari kebiasaan di Sidoarjo sebelumnya, di mana malam takbiran, salat Idulfitri, dan tradisi lebaran lain dibersamai oleh keluarga besar dari pihak umik maupun abi.
Biasanya malam takbiran bantu umik setrika baju adek-adek atau keliling ke saudara, saat khutbah gangguin umik atau ngobrol sama Zahira (ini jelek, jangan ditiru wkwk), makan-makan berjamaah di rumah tetua (bakso, gado-gado, es cao, es teh, es blewah hmmm!). Kemudian di sini aku seperti sendiri di antara hiruk pikuk manusia. Mengamati banyak keluarga yang bercengkrama dengan anggota keluarganya masing-masing.
Tidak ingin terlalu larut dalam ke-melankolis-an, aku menunaikan salat tahajjud sambil menunggu azan subuh. Sebenarnya ketika aku datang, area salat masih cukup lengang. Tapi aku memilih agak ke belakang supaya tidak terlalu jauh dari pintu keluar dan dekat kipas angin.
Azan subuh berkumandang, jamaah berdiri untuk salat sunnah qobliyah subuh, amalan yang nilainya lebih besar daripada dunia dan seisinya. Tak berapa lama iqamah diseru, mengomando seluruh jamaah berdiri merapatkan barisan, bersama-sama menghadap Allah Sang Mahapencipta. Selesai salat kami berzikir dan berdoa bersama-sama. Kuselipkan banyak doa untuk banyak orang.
Lepas salat subuh, ada seruan dari petugas untuk tetap berada di tempat agar tidak rusuh. Aku duduk diam sambil kembali mengamati sekitar. Berdiri pilar-pilar kokoh menunjang bangunan ini, berujung pada kubah yang terlihat gagah. Kulemparkan pandanganku ke saf laki-laki, suamiku di sebelah mana ya? Apa dia juga kelaparan kayak aku? Lupa ga bawa cemilan, hanya sebotol air :(
Takbir terus digaungkan, kuikuti dengan lirih, sesekali kepalaku terantuk menahan kantuk. Detik, menit, jam berlalu. Sudah jam 7 tapi belum ada tanda-tanda salat akan dimulai. Ternyata ada yang ditunggu; Pak Joko Widodo selaku presiden Republik Indonesia dan keluarga. Ketika diumumkan beliau datang, sontak banyak jamaah yang berdiri penasaran. Aku juga mau berdiri tapi aku pendek+di belakang. Ah sudahlah.

Beberapa menit setelah Pak Jokowi datang, salat dimulai. Diawali dengan takbiratul ihram, diakhiri dengan salam, lalu khutbah oleh seseorang yang tidak kukenal (.....?). Kali ini aku khusyuk mendengarkanㅡkarena gak ada yang digangguin hehehe. Ceramah Bapak tersebut garis besarnya tentang solidaritas, toleransi, dan perdamaian umat manusia khususnya di antara umat Muslim. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar.
Rangkaian ibadah salat Idulfitri telah usai, para jamaah mulai berberes. Ada yang langsung membentuk lingkaran dengan keluarganya, foto-foto, makan, atau akuㅡberdiri bengong di belakang mengamati semua kegembiraan orang-orang. Lebur jadi satu. Beberapa jamaah laki-laki duduk-duduk di area perempuan berkumpul bersama keluarganya, begitupun sebaliknya. Sampai ada seseorang yang menepuk pundakku, meminta tolong difotoin dengan ibunya. Aku sih senang saja.

Tak lama Rumput mengabari bahwa ia berada di bagian belakang, aku berjalan menghampirinya. Kami menuju ke toilet, karena aku kebeletㅡoke skip. Setelah itu kami menuju ke pelataran masjid.
Time for photo session!
Yah, supaya ada kenangan.
Tidak ingin terlalu larut dalam ke-melankolis-an, aku menunaikan salat tahajjud sambil menunggu azan subuh. Sebenarnya ketika aku datang, area salat masih cukup lengang. Tapi aku memilih agak ke belakang supaya tidak terlalu jauh dari pintu keluar dan dekat kipas angin.
Azan subuh berkumandang, jamaah berdiri untuk salat sunnah qobliyah subuh, amalan yang nilainya lebih besar daripada dunia dan seisinya. Tak berapa lama iqamah diseru, mengomando seluruh jamaah berdiri merapatkan barisan, bersama-sama menghadap Allah Sang Mahapencipta. Selesai salat kami berzikir dan berdoa bersama-sama. Kuselipkan banyak doa untuk banyak orang.
Lepas salat subuh, ada seruan dari petugas untuk tetap berada di tempat agar tidak rusuh. Aku duduk diam sambil kembali mengamati sekitar. Berdiri pilar-pilar kokoh menunjang bangunan ini, berujung pada kubah yang terlihat gagah. Kulemparkan pandanganku ke saf laki-laki, suamiku di sebelah mana ya? Apa dia juga kelaparan kayak aku? Lupa ga bawa cemilan, hanya sebotol air :(
Takbir terus digaungkan, kuikuti dengan lirih, sesekali kepalaku terantuk menahan kantuk. Detik, menit, jam berlalu. Sudah jam 7 tapi belum ada tanda-tanda salat akan dimulai. Ternyata ada yang ditunggu; Pak Joko Widodo selaku presiden Republik Indonesia dan keluarga. Ketika diumumkan beliau datang, sontak banyak jamaah yang berdiri penasaran. Aku juga mau berdiri tapi aku pendek+di belakang. Ah sudahlah.

Beberapa menit setelah Pak Jokowi datang, salat dimulai. Diawali dengan takbiratul ihram, diakhiri dengan salam, lalu khutbah oleh seseorang yang tidak kukenal (.....?). Kali ini aku khusyuk mendengarkanㅡkarena gak ada yang digangguin hehehe. Ceramah Bapak tersebut garis besarnya tentang solidaritas, toleransi, dan perdamaian umat manusia khususnya di antara umat Muslim. Alhamdulillah semuanya berjalan dengan lancar.
Rangkaian ibadah salat Idulfitri telah usai, para jamaah mulai berberes. Ada yang langsung membentuk lingkaran dengan keluarganya, foto-foto, makan, atau akuㅡberdiri bengong di belakang mengamati semua kegembiraan orang-orang. Lebur jadi satu. Beberapa jamaah laki-laki duduk-duduk di area perempuan berkumpul bersama keluarganya, begitupun sebaliknya. Sampai ada seseorang yang menepuk pundakku, meminta tolong difotoin dengan ibunya. Aku sih senang saja.

Tak lama Rumput mengabari bahwa ia berada di bagian belakang, aku berjalan menghampirinya. Kami menuju ke toilet, karena aku kebeletㅡoke skip. Setelah itu kami menuju ke pelataran masjid.
Time for photo session!
Yah, supaya ada kenangan.
Sekalian foto a la post-wedding lah karena kami gak punya foto nikahan yang 'proper' (we didn't hire professional photographer lol). Bisa dibilang insiden kecil atau kesengajaan sebenarnya, haha. Kupikir Rumput yang bakal handle (atau setting sendiri) karena dia berkutat di bidang fotografi. Sementara Rumput berpikir aku udah sewa orang khusus untuk foto dan video. Akhirnya dokumentasi pernikahan kami seadanya, well some turns good and touching tho.
So I think it is now the right moment, great background, we dress well, and the vibe is on point.
Wondering who took the photo? It was a broken chair we found out of nowhere. Put the cameraㅡdiganjel dengan tas, manfaatkan timer, atur lewat hape.
So I think it is now the right moment, great background, we dress well, and the vibe is on point.
Wondering who took the photo? It was a broken chair we found out of nowhere. Put the cameraㅡdiganjel dengan tas, manfaatkan timer, atur lewat hape.
Lebaran kali ini, aku gak dapat jatah baju lebaran yang seragam dengan umik, abi, dan adek-adek. Biasanya umik jahit untuk semua anggota keluarga, modelnya berbeda hanya motif kain atau warnanya yang sama. Ada orang bilang kayak anak panti, aku malah seneng-seneng aja bisa kembaran sama semuanya.
But no worries karena ada baju nikahan yang modelnya kudesain gak terlalu wah supaya bisa digunakan lagi. Iya, kita lebaran pakai baju nikahan saat akad, wkwk. Maybe I'll talk about this later.
But no worries karena ada baju nikahan yang modelnya kudesain gak terlalu wah supaya bisa digunakan lagi. Iya, kita lebaran pakai baju nikahan saat akad, wkwk. Maybe I'll talk about this later.

And behind the scene, not always that 'nice'
Puas foto-foto, kami beranjak kembali ke penginapan. Sebelumnya, kami sempatkan membeli lontong sayur dan (ah aku lupa namanya) untuk sarapan di hotel. Selesai bersih diri dan istirahat sejenak, kami check out dan pergi menujuu Parung, rumah orangtua Rumput. Tapi di Depok mampir dulu di Transmart Depok because was so hot. Orang mah ya lebaran kumpul sama keluarga, kita malah keluyuran di mall. So good.
Sampai di Parung kami disambut hangat, diberi makan, es, dan jajanan. Huhu senang sekali aku punya keluarga di sini. Jadi berasa 'lebaran' karena kumpul dengan saudara-saudara.
Begitulah petualanganㅡcerita Idulfitri ku tahun ini. It has been months ago, but hey it's okay right?
HAPPY EID AL FITHR MUBARAK!
also,
HAPPY EID AL ADHA MUBARAK!
Wahhhh asikkk nihh lebaran pertamanya sama suami tercinta, seru kak. Haha jadi mauuu T.T, eh tapi nanti nanti deh haha.. sstt nanti diliat doii trus mau poto bareng *kabuurrrrrr
ReplyDeleteHahahaha, iya asik kok asik banget.
DeleteAkan ada masanya yang tepat dengan orang yang tepat. Tetap bernapas saja sehingga ketika dia datang masnya masih hidup *loh. Wkwkwkw.
Waduuhhh akan ada masanya yaa mba, siap siap siap :D
DeleteLaksanakan wkwkw.
DeleteAku beberapa kali ke jakarta tapi belum ke Masjid Istiqlal.. Luas banget yaa masjidnya
ReplyDeleteBisa dimasukkan dalam daftar a must visit place kak hehe, setidaknya satu kali. Gak cuma masjid sekadar untuk salat, di sini juga ada pusat dakwah dan pendidikannya juga :D
DeleteEnggak lebaran bareng keluarga besar di Sidoarjo, tapi setidaknya udah ada keluarga besar baru di Bogor. Bukankah itu juga sama saja? *Yabeda, Malih...
ReplyDeleteDua-duanya pinter fotografi, sih. Jadi mikirnya ya "oh, paling udah dihandle sama doi". Eh, ending-endingnya malah nggak ada yang moto sama sekali pas nikahan 😭
Oh, alesan kenapa di panggil rumput & bunga itu, begitu... Oke, saya paham sekarang. Hahaha
Woiya, benar sekali ya.
DeleteKalau di Bogor lebih kalem, di Sidoarjo kayak lebaran sama satu RW wkwkwkw.
Nahitu, emang kurang komunikasi dari awal sih.
Sama-sama menggantungkan satu sama lain /ha?
Alhamdulillah ada sodara-sodara rela motoin sih wwkwkw.
It's obvious!! Lol.
Ah keren ya, foto post weddding, btw kok keren panggilannya.
ReplyDeleteRumput, hehe
Alhamdulillah, hehe.
DeleteOne of a kind!
Aku pikir tadi typo harusnya idul Adha
ReplyDeleteTernyata emang flashback idul fitri wkwkkw
Penuh drama yaa :))
When you're not the moment but throwback person lol.
DeleteA good one, to be honest hehe.
Aku pikir typo karena judulnya tentang idul fitri. Sampe baca dua kali, setelah baca baru deh ngerti.
ReplyDeleteTidak, memang benar adanya seperti itu hehe.
DeleteTaon lalu pertama kalinya ngajak orangtua salat ied ke masjid Istiqlal, gak dapet ketemu Jokowinya, padahal orangtua udah ngirain bakal bisa poto bareng. Jauh2 dari seberang pulau juga. Ujung2nya poto bareng gambar jokowi di stasiun yg ukuran 1:1.
ReplyDeleteDari kejadian sama2 mengira bakal dihandle, sepertinya entar harus dibicarakan ulang lagi saat merasa udah beres.
*Lamar dulu tapi Bang pujaannya baru mikir ke sana...
Kalau mau foto bareng Jokowi harussaf paling depan, artinya harus datang sejak tengah malam (kalau memungkinkan, karena saya tidak tahu pasti jam berapa gerbang masjid dibuka).
DeleteBuat saya, pernah satu atap, satu ruangan untuk bernapas saja--yaudah lah wkwk.
Betul sekali. Saya akui, kami memang kurang koordinasi xD
Lamar, setelah dapat yang dirasa pas.
so sweet banget pasangan blogger ini.. Bunga dan Rumput hihi.. langgeng ya kalian..
ReplyDelete-Traveler Paruh Waktu
Terimakasih banyak :D
DeleteSemoga doa baiknya kembali lagi ke yang doain hehe.
Eeh bru tau sekarang bunga lompat istrinya blogger khairul leon, selamat ya deaaar
ReplyDeleteTurut senang baca keromantosannya
Slmt jd prngantin baru
Berkah terus
Halo ka Gusty, terimakasih banyak :D
DeleteSemoga doa baiknya balik lagi ke kakak hehehe.
Wihh hahahaha, lama gak melihat tulisannya tau-tau sudah menikah. Selamat mengaruhi hidup bersama pasangan ahahahah
ReplyDeleteHalo pak Nasirullah Sitam :D
DeleteSelamat datang kembali, hehe.
Terimakasih banyak :)
Semoga sehat dan diberkahi selalu, aamiin.
Pertama mampir ke sini, eh empunya sedang menikmati kehidupan baru dengan suami. Selamat atas pernikahannya, semoga berbahagia selalu bersama yang dikasihi.
ReplyDeleteOh ya, anyway, seru ya ikut suami ke Bogor dan bisa Shalat Idulfitri di Masjid Istiqlal Jakarta dan tentunya bisa tahu Presiden RI secara langsung. Tapi, kakak nggak ikut berdiri waktu beliau datang? :( Sayang sih, tapi dilihat dari alasannya, aku maklum. Karena aku juga seperti itu. Hehe...
Selamat datang ka Einid, semoga betah hehe.
DeleteTerimakasih banyak atas doa baiknya, semoga balik lagi ke ka Einid :D
Cuma menikmati kehebohan dari barisan belakang aja saya mah. Mau dongakin kepala sampe gimana pun ga bakal keliatan pak Jokowinya hehe.
Iya saya ga ikut berdiri, hehe. Jauh banget di depan sana.
Soo romantic.. Jadi ingat jaman masih agak muda dulu ehehe.. Suka banget pas caption bunga dan rumput itu. Thats so originally sweet!
ReplyDeleteSaya pengen juga dong foto post wedding di Istiqlal kayak gitu Lol..
Semoga lebaran tahun depan fotonya sudah makin rame dengan para krucil. Eh, kalau emaknya bunga trus bapaknya rumput, si kecil apa dipanggil benih yaa 😉
Wah nanti pada masanya saya akan di usia kaka (kalau diberi kesempatan oleh Allah), bakal ngomong hal yang sama ke kenalan yang lebih muda :"
DeleteThanks kak :D
Sini sini kak. Orang pada sibuk foto-foto sama keluarga masing-masing jadi yaudah pede aja wkwkw :D
Aaamiiin terimakasih dan mohon doanya hehe.
Wew iya benar benih xD apa pun lah yang berhubungan dengan alam wkwk.
Akhirnya rasa penasaranku tentang "siapa yang/gimana ngefotonya?" Terjawab. Sasuga ya.
ReplyDeleteCeritanya Amai. Chou amai :(
Berkat tulisanmu, ku jadi masukin masjid istiqlal ke list nih. Semoga bisa mampir lah, aamiin.
Eh, nyari makanan di jkt pas idul fitri nggak susah?
Yeah, like that wkwkwkw.
DeleteChotto---
Aaa, doumo tomodachi yang atarashikunai xD
Not a must place you hav eto visit but you have to at least once lah dalam seumur hidup hehe.
Susah sekali kalau bingung mau makan apa. Makan mah ada aja yang jualan kalo Idulfitri, tapi ya itu terbatas. Kalau mau beragam ke mall wkwk.
Wah, ternyata... Pantes kayak tau namanya. Barakallah kak Zah~
ReplyDeleteTerimakasih dek Robby, semoga kita semua senantiasa dalam berkah Allah :D
Deleteasik banget mbak sama. sekalian bikin post wedding juga aku juga mau ahhh.. bagusss ini konsepnya aku sukaaaa
ReplyDeleteSekali mendayung, lampauilah sebanyak-banyaknya pulau hehehe.
DeleteTerimakasih banyak kak :D
((Rumput)) Oke, itu panggilan yang cukup anti-mainstream. Hahaha. Tapi cocok juga sama Bunga, ya. Kerenlah.
ReplyDeleteAwal tahu kamu menikah sama Khairul, ketika dia post foto IG tentang ijab kabul karena saya follow dia di IG. Ternyata asyik juga kelihatannya, enggak pernah terlihat foto bersama, tapi tau-tau menikah.
Saya mau tanya, kenapa harus di Istiqlal, sih? Apakah masjid di Bogor kurang banyak? Apa karena sering dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk presiden? Saya sebagai orang Jakarta malah belum tertarik salat Id di sana. Wqwqwq.
Alasan yang dikemukakan di atas, sudah yang paling masuk akal. Kukira.
DeleteAda ebebrapa teman yang juga mengatakan seperti itu.
Seperti memberi kejutan, menyenangkan ternyata.
Karena kita tidak tahu (dan tidak ada jaminan) apa yang akan terjadi di masa depan (baca: ijab qabul).
Biasalah, sudah lumrah kan kalau, "saya tinggal di kota ini tapi belum pernah ke tempat wisata itu dan itu."
Karena tidak (mungkin) setiap hari kesana, jadi terasa berbeda.
Kalau saya sih, jujur saja cuma penasaran sama vibe nya. Dan...sudah terpuaskan wkwkw.
20an tahun lalu pernah sholat ied di sini. Jam 5 pagi saja saya dapat shaf paling belakang di area shholat utama. Nah yang paling depan jam brp datangnya yah
ReplyDeleteDatang jam 3 ke atas pak hehe.
DeleteSaya sih lebih memilih yang kena kipas angin. Supaya engga gerah.
Eh tapi laki-laki kan baiknya di shaf depan ya hehe.
Blm pernah sholat di istiqlal. Dulunpas kesana waktu ada momen 212..ramai banget..jd cuma lewat aja kak
ReplyDeleteWah, momen 212 saya tahunya dari internet saja.
DeletePingin banget merasakan langsung euforianya hehe.
uwuuuuuuuuuuuuuw 💕 💕 💕 💕 💕
ReplyDeleteakhirnya terjawab sudah rasa penasaranku yang itu kamu foto dimana untuk apa dan bagaimana
hohooo
Alhamdulillah zah, keren
keren warbiyasah
itu, kamu... bunga yang ada di atas kepala itu... nyiapin dari rumah atau gimana?
Wihiiiwww wkwkkwkw.
DeleteSebenernya di instagram pun sudah aku kasih lokasi kak wkwkwk.
Ya dah begitu pokonya.
Alhamdulillah, terimakasih kak.
Kakak juga cool dengan cara kakak. Hmmm wkwkwkw xD
Iyaaa bawa dari Sidoarjo, ke Bogor. Trus dibawa ke Istiqlal hehe.
Aduh.. Aku naksir bgt sama dressnya.. PO dong dengan desain yg sama... ��
ReplyDeleteWaa ini dibikinin sama tante sendiri nih kak. Jadi bingung gimana mau PO nya hehe.
DeleteTadinya aku mau nanya lho..
ReplyDeletekenapa dipanggil Rumput.
Ternyata jawabannya ada disini.
(baca: suami, dipanggil Rumput karena menyejukkan pandangan)
Bungan dan Rumput. Unik sekalii!
Saya sukaa sama foto ala post wedding kalian. Simple but sooo elegan!
dan perihal baju kembaran, jujur sampai aku umur 23 tahun ini aku belum pernah kembaran baju sama sekeluarga huhuhu jadi pengeeen.
Karenaaa dia tidak boleh diinjak,
Deletemaka itulah Rumput wkwkw.
Terimakasih :)
Semoga keunikan ini baik hehe.
Boleh sini kak aku temenin kalau mau foto juga di Istiqlal,
kalau kebetulan aku juga di sana.
Meetup! Yeaaay!
Hm, aku selalu kembaran dari bayi xD
Aku juga sering, nih, Mbak soal kejadian yang tidak sesuai harapan karena saling mikir sudah ada bagian yang handle. Bukan sama suami, sih (meski berharap segera punya suami) hihhi, sama rekan kampus. Alhasil malah nggak ada yang ngerjain atau nggak ada yang bawa, akhirnya dapat pelajaran lain kali harus ditanyain secara detail.
ReplyDeleteSemoga diberikan seseorang yang tepat diwaktu yang tepat pula ya kak :)
DeleteWah kalau masalah kerja kelompok waktu jadi mahasiswa....atuhlah banyak dramanya wkwk. Jadinya sering diurus sendiri deh daripada makan ati hehe.
Wah, ini romantis banget menurutku, lebaran pertama berdua.... Malah kami belum pernah shalat Id di Istiqlal, sekali-sekali haruslah ya supaya ada kenangannya juga. Dan kirain bakal ramai banget gitu sampai selepas waktu sholat, ternyata cukup lengang ya setelahnya, maksudnya kalau foto-foto bisa tanpa 'figuran' masuk, hehehe.
ReplyDeleteBegitupun saya, belum pernah salat di masjid Al-Akbar Surabaya, hehe. Padahal deka dengan rumah. Maunya yang jauh.
DeleteRamee banget emang. Kami sih santai aja makanya udah lumayan banyak yang pulang sama keluarga masing-masing.
Perkara ga ada "photobomb", itu ada triknya kak hehe.
Jadi macem salah satu wishlist nih, solat ied di Istiqlal hahaha.. Btw, out of topic sih, fotonya keren-keren tuh sis, kapan2 bikin tutorial ngeditnya boleh lah yaaa hehehe..
ReplyDeleteSila sila, boleh-boleh, setidaknya sekali dalam hidup hehe.
DeleteInsyaaAllaah saya kumpulkan niat dan materi dulu hehe. Terimakasih kak :D
Saya tinggal di Jakarta udah hampir 5 tahun tapi belum pernah merayakan lebaran di sini makanya gak pernah deh shalat Idul Fitri di Istiqlal, hehehe. Tapi itu seru juga ya foto post wedding di istiqlal dan beneran kayak abis nikahan atau abis mantenan hehehe.
ReplyDeleteInsyaaAllaah saya cukup sekali aja. Kecuali kalau bareng keluarga besar saya mau mau hehe.
DeleteSaya juga tinggal dekat masjid Al Akbar Surabaya lebihd ari 20 tahun ga pernah salat Id di sana wkwkw.
Ciee sambil bersama kekasih hati yak lebaran ceria di istiqlal. Daku malah belum pernah lebaran di istiqlal baik itu yang idul adha maupun idul fitri, padahal gak mudik pulang kampung, hihi,
ReplyDeleteHehehe iya nih kak, sekalian jalan-jalan karena sayanya engga mudik dalam waktu dekat.
DeleteAda rasa haru sekaligus lucu, hihi. Haru karena inget juga momen id bersama keluarga. Udah nikah jadi harus bagi-bagi ama keluarga baru. Alhamdulillah. MasyaaAllah Tabarakalah 🤗 sehat terus bersama keluarga kecilnya Mba ❤️
ReplyDeleteHuhuhuhuuuu iya kak benar banget!
DeleteDulu waktu masih sama orangtua pun bagi waktu untuk keluarga matrilineal dan patrilineal. Apalagi sekarang.
Terimakasih kak atas doa baiknya, semoga kembali lagi ke kaka :D
Pernah ke jakarta dan itu emang luas banget masjidnya cuman sayang aku cuman sebentar disana. Hehehhehe
ReplyDeleteKapan-kapan kalau ke Jakarta lagi, singgah lebih lama kak :D
DeleteSaya belum pernah sholat IED Di Istiglal, pingin banget tapi Karena harus Mudik ke Mertua Saat Fitei Dan ke Ibu Saat Adha. Mungkin suatu Saat nanti😉
ReplyDeleteSemoga secepatnya kak ehe.
DeleteBelum pernah sholat di mesjid Istiqlal nih saya, padahal pengen banget ngerasain sholat disana apalagi pas solat Ied pastinya beda ya rasanya.
ReplyDeleteSebenernya kalau untuk salat hari raya, sama aja sih. Karena namanya salat Id masjid di mana-mana selalu ramee. Kecuali untuk salat2 fardu sehari hari hehe.
DeletePengalaman pertama ya mba, idul fitri bareng suami. fotonya keren lo mbaaa
ReplyDeleteIya mba hehe.
DeleteTerimakasih mba :D
Hai..hai mbak cantik :) Wah, aku baru pertama kali berkunjung ke blog ini :) Salam kenal ya. AKu udah follow mbak dan suami juga hihihi... Seru banget kisah sholat Idulfitri di Masjid Istiqlal-nya... :D COngrats ya semoga langgeng :)
ReplyDeleteHalo ka Nurul Safitri ^_^
DeleteTerimakasih banyak sudah berkunjung. Semoga betah ya :)
Terimakasih juga untuk doa baiknya, semoga kembali lagi ke kakaknya ^^
Meskipun hanya berdua, momennya sangat mengesankan sekali, terlihat romantis juga, senangnya melihat kebahagiaan kalian. Apalagi disaat suasana lebaran seperti ini. Aku yang sudah lama tinggal di Jakarta aja belum pernah solad idd di Istiqlal.
ReplyDeleteSaya yang deket sama masjid Al Akbar Surabaya juga ga pernah liburan di sana. Emang suka gitu, yang deket ga didatengin, yang jauh di andai-andai wkwkwk.
DeleteTerimakasih kak :D
Kepikiran yaa post-wed photo di Istiqlal right after salat idul fitri. Trus kok ya bisa nemu space kosong tanpa orang wara-wiri? kan Istiqlal rameee banget!
ReplyDeleteKepikirannya sih, "ah foto-foto lah abis salat Id biar ada kenangan."
DeleteKebetulan ga nyiapin baju baru utk lebaran. Yaudah baju nikahan lah yg dipake wkwkw.
Soalnya kita santai, jadi waktu itu udah lumayan siang sih. Dan orang-orang kan jg buru-buru pulang makan opor xD
aku waktu itu pernah sholat Ashar di masjid Istiqlal, waktu tahun 2017 an deh kalo ga salah. Jauh sebelum aku domisili d Tangernag dan sudah cukup bolak balik k Jakarta. Dan jd momen special ya mba, bisa solat ied si Istiqlal ini
ReplyDeleteWaah, jauh juga dari Tangerang wkwkw.
DeleteDibela-belain mah kalau salat khusus aja, atau kebetulan lewat.
Iya kak :)
Entah kenapa kok aku seneng banget baca postingan ini. Kayak sebentar lagi bakalan kejadian gitu sama aku. Lebaran bareng suamik gitu. Wkakwk eh tolong didoain kak. 😂
ReplyDeleteItu foto post weddnya kece parah dong. Aku pun suka bayangin solat idul fitri di Istiqlal biar masuk tipi. Hahaha.
Thanks kak sudah berbagi cerita kebahagiaannya, semoga selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin.
InsyaaAllaah, aamiin. Semoga di waktu yang tepat dengan orang yang tepat ya kak hehehe.
DeleteLebaran bareng suami dan keluarga. Kalau suami doang kaya ga lebaran kak. Karena lebaran butuh kehebohan yang massive (?)
Tapi yang disyuting cuma imam, shaf depan, dan pak Jokowi :"
Sama-sama kak :) semoga doa baiknya balik lagi ke kakak hehehe.
Pernah sekali sholat id di sana tapi aku lupa sholat Idulfitri apa iduladha ya hehe. Yang jelas rame banget di sana ya.
ReplyDeleteBtw lucu banget sih panggilan kesayangannya Bunga dan Rumput, co cweet :D
Kirain tadi ada yang motretin ternyata poto2 sendiri ya, tapi keren2 eui :D
Wajar sih kak ya, namanya juga masjid gede dan salah satu paling terkenal di Indonesia hehe. Banyak orang yang penasaran (termasuk saya!).
DeleteItu panggilan yang accidentally hehe.
Terimakasih kak :D
Fotonya baguusss!!!!!!
ReplyDeleteAku baca ini jdi senyum-senyum sendiri karena ingat pas awal-awal nikah sama suami, dan sekarang udah beranak 3. Hahha
Terimakasihhh banyak kakaaa :))
DeleteWadu saya kebayang gimana nanti kalau punya anak :"