Disunting menggunakan aplikasi Canva.
Bagian keduanya sudah tayang, sila baca disini; My Photo Editing Apps #2
Lumayan aktif di instagram, saya sering terkesima dengan hasil unggahan para penggunanya. Jika dulu pertanyaan di kepala saya seputar; itu foto di mana? Pakai kamera apa? Pengaturan kameranya gimana? Lensa apa? Maka sekarang bertambah lagi pertanyaan; ngeditnya gimana? Pakai aplikasi apa? Senangnya, ada beberapa orang yang kemudian membagikan tutorial cara menyunting foto ala mereka. Foto yang awalnya terlihat gelap, bisa disulap menjadi terang dengan warna-warna yang memukau, waw.
Dan sebagai penyuka foto bagus, saya mencoba sendiri menyunting foto sesuai dengan kemampuan dan peralatan. Sedikit banyak teman tertarik dan menanyakan bagaimana saya menyunting dan aplikasi apa yang digunakan. Jadilah tulisan ini. I haven't become that pro, but let me share a few things I know haha.
Layaknya sebuah zigot yang membelah-belah (cleavage) secara mitosis, kemudian menempel pada rahim sehingga disebut embrio, menjadi bayi, merangkak, ngiler, ngompol, jalan, dan akhirnya berlari. Saya pun melewati masa miris-dinamis dalam hal menyunting foto. Bila penyulap bisa mengubah kelinci jadi merpati, apoteker mencampur gula dan garam menjadi oralit, Biomedical Primate Research Center (BPRC) di Rijswijk Belanda menjadikan monyet sebagai media percobaan untuk uji coba vaksin malaria, maka saya mengubah foto gelap menjadi terangㅡsedikit, haha.
Kalian gak salah baca, Microsoft Power Point. Iya bener Microsoft Power Point yang itu, yang untuk menyusun slide presentasi hahaha. Emang edit apaan coba di power point? Ketika SMP antara tahun 2008-2011 saya menyunting brightness, contrast, dan memberi tulisan pada fotoㅡpasti tahulah tool WordArt. Saat dimana teman -teman saya yang lain sudah ngedit pakai adobe, lol lol. I was a cave infant!


Attending a Japanese festival in UNAIR with my best friend, Fuchi-san. Look at my cat-ears, 猫の耳!フフフ。
Aplikasi dari Cina ini lumayan........lumayan menyulap foto secara gak masuk akal, haha. Contohnya kumis-kumisan kucing, mahkota, iris mata warna-warni, ngilangin jerawat, kasih stiker, intinya mempercantik secara 'palsu'. Dan aplikasi ini saya gunakan ketika SMA! Bayangkanㅡㅡㅡㅡya Allah.
Kelebihan:
- Untuk lucu-lucuan.
- Bisa menciptakan wujud visual makhluk-makhluk mistis dunia tengah.
- Semua instruksi tertulis dalam bahasa Mandarin! Ntah gimana caranya dulu gue bisa mengoperasikan si Xiuxiu.
- Disayang banyak orang sebelum muncul B612.

Mengenal aplikasi ini sejak SMA dari seorang teman yang sering menggunakan Photoscape untuk mengatur besaran ukuran foto. Sampai ketika kuliah, aplikasi ini menjadi andalan untuk menyunting semua foto yang saya unggah di berbagai macam peron media sosialㅡInstagram, Twitter, Blog, dan lain sebagainya. Mencakup brightness dan contrast, sesekali memburamkan apalah objek yang tidak diinginkan. Sedikit informasi, Photoscape merupakann program penyunting grafik yang dikembangkan oleh MOOII Korea.
A TRIVIA: THIS BLOG'S HEADER WAS MADE USING PHOTOSCAPE.
Kelebihan:
- Fleksibel bikin format gif.
- Mumpuni menyunting tanpa mengecilkan ukuran foto.
- Banyak pilihan untuk mengubah ukuran foto (besar ke kecil ya, jelas).
- Aplikasi ringan dan hasil suntingan tidak berubah kualitasnya.
Kekurangan:
Kelebihan:
- Alat sunting sangat dasar, cuma tune image tanpa fasilitas colour-grading.
- Tidak ada di Android/iOS
- Tone yang dihasilkan (saya sih menyebutnya) aliran naturalisme, wkwkw.
- Berkas foto yang berasal dari map penyimpanan yang namanya (atau si nama berkas itu sendiri) terdapat huruf selain alfabet, tidak dapat terbaca. Harus diubah dulu namanya.
Kelebihan:
- Fitur dasar tune image (brightness, cintrast, saturation, ambience, highlights, shadow, warmth) sangat oke.
- Semua fitur gratis tanpa syarat! Gak ada tulisan in-app purchase yeu.
- Ada fitur selective dan healing yang cukup bagus, bisa diandalkan, dan gratis.
- Pengaturan suntingan foto dapat diaplikasikan ke foto selanjutnya yang akan disunting, pada fitur 'last edits'.
Kekurangan:
Ini dia nih, penyelamat colour-grading segala umat hahaha. Direkomendasikan untuk yang butuh hasil cepat jadi. VSCO merupakan aplikasi fotografi ponsel yang diciptakan oleh Visual Supply Company dari Amerika. Waktu pertama kali pakai aplikasi ini takjub karena colour-grading yang tercipta terlihat drastically different but super okay at the same time. Dan pilihan filter dalam satu tema itu bisa buanyak banget. Misal kelas C (chromatic) saja sampai 9 macam. Daan biasanya, kebanyakan dari cerita teman, pasti mengelaborasikan VSCO dengan Snapseed. Apakah Anda begitu? Karena saya pun juga begitu, hehe.
Kelebihan:
- Pilihan filter sangat sangat banyak, beraneka rupa, dan bagus!
- Mudah digunakan.
- Sangat direkomendasikan.
- Memiliki fitur jurnal sendiri untuk mengunggah hasil foto.
- Terdapat fitur salin-tempel pada pengaturan sunting untuk banyak foto sekaligus, jadi tidak perlu menyunting foto satu persatu.
Kekurangan:
- VSCO full pack berbayar. Saya dapat pinjaman akun yang sudah terdaftar, jadinya dapat gratisan hehehe. Enw friend of my friend sells VSCO full pack for only IDR10K.
- Fitur HSL berbayar, dan tidak terlalu bagus hasilnya.
- Fitur tune image tidak terlalu bagus, menurut saya. Biasanya setelah di colour-grading di VSCO, saya bawa ke Snapseed.
Sampai sini dulu pembahasan aplikasi penyunting foto dari saya. Masih ada beberapa aplikasi lagi yang akan menjadi ulasan di artikel selanjutnya, bahagian dua! Saya sesemesteran ini sedang senang-senangnya install-try-uninstall segala jenis aplikasi untuk menyunting foto dan video, terutama yang tersedia di ponsel. Ingin tahu, sampai segimana sebuah foto bisa disulap visualnya dari sebuah aplikasi penyunting.
Catatan:
#1 Ohya, saya mau banget tahu dan cobain aplikasi apa saja yang teman-teman gunakan untuk menyunting foto. Kasih tahulah di kolom komentar.
#2 So here it is, I share a little knowledge and experiment in editing photos. Don't forget to give them a try!
𝐇𝐚𝐢, 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚. 𝐊𝐢𝐫𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐝𝐢 𝐤𝐨𝐥𝐨𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫, 𝐬𝐮𝐩𝐚𝐲𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐬𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥 :) 𝐌𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐢𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦 @𝐙𝐇𝐀𝐑𝐍𝐃
𝐇𝐚𝐢, 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚. 𝐊𝐢𝐫𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐝𝐢 𝐤𝐨𝐥𝐨𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫, 𝐬𝐮𝐩𝐚𝐲𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐬𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥 :) 𝐌𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐢𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦 @𝐙𝐇𝐀𝐑𝐍𝐃
Meitu XiuXiu saya juga pernah pakai tuh. Zaman awal banget kuliah dikasih tahu temen cewek. Itu termasuk jarang yang tahu kayaknya, ya? Soalnya dulu lebih ngetren Camera360. XD
ReplyDeleteKalau buat gambar-gambar di blog sampai sekarang masih betah pakai Photoscape dan Photoshop. Sejujurnya, saya jarang pakai aplikasi buat ngedit. Di ponsel aja cuma satu: InstaSize. Setiap kali unggah foto ke Instagram, saya atur komposisi di situnya langsung. Entah kenapa penginnya natural aja tanpa filter. Sekalinya mau beda, palingan dibikin hitam putih. Haha.
Saya pakai Xiuciu sekadar aplikasi penyunting saja, tidak dengan cam nya. Karena hape jadul belum android. Tapi semenjak punya android, yang pertama dipasang ya Camera360 wkwkwk. Andalan tiap siswa tuh.
DeleteWah Photoshop (thumbs up), saya sampai sekarang belum berani sentuh. Gambaran dipikiran saya, itu untuk level profesional wkwkw. Itu bagus, punya preferensi sendiri. Saya juga suka foto hitam putih, kesannya masuk hutan.
To be honest, aku nggak pake pengedit foto apa pun untuk foto Instagram. Untuk header blog, dulu bikinnya pakai Sothink Logo Maker. Untuk gambar cover di setiap postingan blog, di-grayscale pake Photoscape. Di hape sekarang nggak ada aplikasi pengedit foto apa pun. Muehehehe.
ReplyDeleteNah nah, saya baru pertama kali dengar tentang Sothink Logo Maker. Waktu itu saya tidak kepikiran cari aplikasi yang kompatibel untuk urusan bikin header blog. Apa yang saya tahu aja wkwkwk.
DeleteFeeds instagram nya bagus, rapi! Keep going.
Saya suka macam-macamin foto, semacam, kiranya ada kulit ari yang bisa dikuak. Jadi deh kulik-kulik di berbagai macam aplikasi penyunting.
Photoscape pernah pake buat bikin gif ala-ala benakribo gitu haha, gak pernah install aplikasi bikin cantik kaya gitu, soalnya saya udah jelek hahaha.
ReplyDeleteSnapseed, bagus dan standar, emang bagus sih kalo digabungin sama vsco, sedangkan vsco kalo versi gratisnya sedikit, untung saya download fullpacknya gratis wkwk.
Tapi untuk saat ini lagi pake lightroom cc sih, soalnya keren tapi agak ribet gak kaya vsco yang simple hehe. Btw instagram saya @askuronia wahahahahaha
Kalo bikin gif, saya selalu ke photoscape sih. Soalnya hasilnya bagus, resolusinya gak menurun wkwkwk.
DeleteYa gimana ya, dulu pernah pingin cantik sih :'
VSCO+Snapseed semacam baking powder sama baking soda, saling melengkapi untuk menggembungkan roti wkwkwk xD
Yeap saya juga, that's my holy grail!
Ribet karena bikin pengaturannya sendiri, but satisfying.
Will be followed as soon as I turn on my wifi on phone hahaha.
Aku dulu pas jaman SMA pakenya cuma photoshop. Terus, ndak kuat di laptopku, pakenya Canva yg kudu online (tapi wifi kenceng sih)
ReplyDeleteKalo mau ngedit foto praktis ya.... pake fitur bawaan ig. Hahaha 😂😂
Ga pernah nyoba otak-atik Photoshop nih kak xD parah bet dah, malah pake Microsoft Power Point.
DeleteLaptop saya juga suka batuk kalo dipake utk aplikasi begituan hehe.
Yeap, fitur bawaan IG not too bad kalo ada saturation atau brightness yg kurang dikit XD
Kita pernah menyayangi aplikasi yang sama.
ReplyDeleteKini dalam duniaku dia adalah kesekian.
Dia memang tidak berperasaan :)
Sejauh ini buat upload ke IG nggak pernah diedit dulu. Atau pernah, tapi gak pake aplikasi apa-apa..
ReplyDeletePaling sering sekarang pake Canva. Meskipun harus ada di koneksi internet terbaik dan kadang boros banget. :D
Hmmmm ternyata teman-teman blogger malah gak banyak yang suka edit foto yah wkwkw.
DeleteCanva biasanya dipakai untuk gabungin grafis sama tulisan tuh.
Lightroomnya kok nggak di bahas, Za? *saya butuh sebvvah totorial ini--hahaha
ReplyDeleteBaru denger ada yang ngedit foto pakai Power Point. Dulu jaman SMA pakainya editor sejuta umat sih, photoscape. Terus ada pelajaran TIK tentang corel dan potosop. Akhirnya beralih kesitu.
Kenal andorid dan ig, saya pun nyoba install banyak aplikasi. Vsco pernah. Snapseed pernah. Yang paling baru, ya si lightroom ini *ini kaya e komentar e sama kaya yang tulisan kemaren deh, Wis* XD XD
Bakal dibahas! Di tulisan selanjutnya, hehe. Holy grail mah yang terakhir aja wkwk.
DeleteTutorial? Hmmmm. Boleh. Tapi, gak pede wkwkwk.
Nah sekali ngedit udah photoscape. Itu awalan yang masuk akal.
Power point, hanya untuk yang obsesi jadi presenter /nunjuk diri.
Hahahaha, yeapp. Rasanya asyik dan puas kalau foto bisa jadi lebih indah setelah disunting. Ga kayak lihat silhouette doang xD
Follow akun ig gua, @penumbuhbuluketek ckck
ReplyDeleteApaan dah wkwk
DeletePicsart lover akutuuuu🤣🤣🤣 pake vsco malah kek wong ogeb ter.
ReplyDeleteWkwkwkwkw PicsArt tuh lucu buat asyik-asyikan ngerjain temen huehehe.
DeleteShould I make a tutorial mem? XD
Why not??? Biar memem pinter jugha getoh.
DeleteBoleeeh boleeh deh. Habis editing apps bagian dua deh ya mem xD wkwkwk.
DeleteAduh seketika aku gugup huhu.
Photoscape andalanku untuk nyunting foto yg akan dipakai di blog ehehehe. Iya simpel, resize, crop, naikin warna, kontras, dll. Lalu kasih watermark. Selesai wkwkwkwk.
ReplyDeleteKalo untuk instagram sih Lightroom ahahaha
Simpel dan sangat mumpuni, saya setuju. Meski banyak aplikasi penyunting foto yang menarik di hape, di laptop tetap tersedia Photoscape just because it's beyond useful.
DeleteYeap, LR CC for the win!
Ketiga aplikasi diatas belum pernah aku cobain,kak.
ReplyDeleteHahaha .. , malu-maluin ya :D!.
Biasanya aku pakai snapsheet buat watermark foto artikel.
Engga malu-maluin, gapapa aja hehe.
DeleteTiap orang kan punya kebutuhannya sendiri dalam menghias fotonya hehe.
Snapseed aja udah bagus kok :D
Saya jarang ngutak-atik hasil foto sih, kalau pun diedit biasanya diusahakan seminimal mungkin.
ReplyDeletepercaya atau tidak, saya masih pake microsoft Office Picture Manager buat koreksi warna, terutama buat foto di blog.
kalau lagi rajin saya pakai snapseed juga sih di hape.. tapi biasanya sering pake snapseed buat meluruskan garis horizon yang miring ketika saya motret buru2.
watermarknya pakai Paint. hahaha..
Sampai sekarang saya gak tahu cara pakai photoshop, karena gak bisa diinstal juga sih di laptop karena ramnya terlalu kecil. hehehe.
#2019GantiLaptopBaru
Untuk menjaga keaslian foto, begitu kak? :D
DeleteWah saya malah baru pertama kali dengar perangkat lunak itu.
Keren sekali ^^
Saya sudha meninggalkan paint sejak SMP dulu hehe.
Samaa! Saya juga tuh. Photoshop, dan Corel Draw tidak bekerja dengan lancar di laptop saya karena spesifikasinya kurang mumpuni hehe. Jadi cukuplah di hape saja.
Semoga segera terlaksana kak :D agar kerjaannya lebih lancar hehe.
aku juga sekarang banyakan pakai Snapseed laebih gampang sih buat edit, ada juga Lightroom udah cobain belum?
ReplyDeleteYeaap kak, so easy and convenient :D
DeleteSudah coba! Itu holy grail saya kalau menyunting gambar huhu xD
Wowowowowowowo!!!!
ReplyDeletePake Power Point? Gimana tuh Ra? Baru tahu loh, sumprit deh.
Kamu udah canggih dari dulu ya, aku aja baru mulai edit alay pas SMA, pake photoscape. Ya salam.. ini kayaknya aplikasi foto sejuta umat jaman dulu kala, soalnya mudah banget digunain.
Terus merambah ke photoshop, buat edit lucu dan beberapa foto beneran.
Sampai akhirnya bertemu vsco dan lightroom. Udah dua tahun belakangan ini selalu pake mereka berdua. Pokoknya asah dulu di lightroom, dan vsco sebagai finishing.
Hahahahahaha xD apaan deh.
DeleteYaa begitu gimana ya :/ pake tool WordArt tuh sukanya. Entahlah kudet sangat I was.
Aku tahu Photoscape SMA, kakak udah kuliah ._.
Aku waktu SMA pakenya Meitu Xiuxiu hoho.
Tak pernah ku merambah ke Photoshop, it's like pro's.
Alesan aja sebenernya laptopnya yang ga mampu :(
Sejak pakai LR CC malah ga pake VSCO aku tuh, sosoan banget xD
Pernah nyobain pakai vsco sama snapseed, biasanya aku editing mix dua aplikasi itu.
ReplyDeleteTapi sekarang males, enak pakai lightroom. Bisa menciptakan tone sendiri soalnya. Trus edit foto selanjutnya tinggal copas, biar konsisten feednya.
That's!
Delete(Masukin emoticon fire)
Saya juga awalnya mix and match pakai dua aplikasi itu.
Semua berubah sejak ada Lightroom CC. Hanya dengan satu aplikasi sudah bisa mencakup semuanya.
Aku upload foto di IG ga pake editing kayak disebut di atas deh hehehehe. Pasrah sementara ngikutin pilihan warna dari si IG setelah klik next. Ya lumayan lah hasilnya. Ga ngerti editing2 begituan soalnya hahaha. Kudu belajar dulu nih 😃😃 Thanks infonya cakep deh.
ReplyDeleteHalo kak Nurul :D
DeleteIya kak, ini mah preferensi masing-masing aja gimana selera dan nyamannya hehe. Iya sih kak, tanpa disunting pun kalau foto bagus ya insyaAllah tetap terlihat bagus :D
Sama-sama ^_^ semoga bermanfaat, jangan lupa dicoba kak hehe.
Aku pemakai snapseed. Lumayan, soalnya aku sering nggak fokus klo ambil foto
ReplyDeleteSaya juga sering pakai aplikasi ini. Mudah digunakan dan lumayan ringan kapasitasnya :)
DeleteMakasih ya info nya untuk mengedit foto. Pingin nyoba. Yang pernah saya download kamera 360 dan snapsheed tapi snapsheed kurang memuaskan hasilnya.
ReplyDeleteSama-sama kak, hehe :) senang kalau bisa bermanfaat.
DeleteMungkin bisa cobain VSCO kak, trus dipadukan dengan Snapseed.
Kalau 360 bagus untuk wajah hehe.
Wahhh foto yang biasa jadi luar biasa yaa wuehehe, mantep banget nih :D
ReplyDeleteBenar :D
DeleteTapi tetap semuanya tergantung selera.
zaman dulu saya senang pake photoscape, tapi kalau skarang pakenya vsco cam fullpack hasil donlotan gratisan dari blog-blog orang. kalau snapseed saya agak bingung makenya.
ReplyDeletePhotoscape ada di pc/laptop doang soalnya. Kalau VSCO lebih fleksibel karena ada di hape, jadi ga perlu mindah-mindahin file.
DeleteSaya juga pakai yang gratis dikasih teman xD alhamdulullah.
Saya rasa sih semua aplikasi juga kagok awalnya. Sering diutak-atik aja hehe.