
sumber: giphy
Memasuki semester delapan, saya menanamkan keyakinan kuat dalam hati harus fokus dengan skripsi, tidak ada yang lain, jangan sampai tergoda, hanya skripsi....hanya skripsi..... Hal ini karena saya anggap diri ini bukan orang yang bisa melakukan (sebenarnya lebih ke memikirkan) banyak hal dalam satu waktu. Padahal stereotip seorang wanita itu 'pekerja ganda' alias multitasking. Yay or nai?

sumber: momzink365
Oke, akhirnya saya kesampingkan semua 'gangguan menyenangkan' seperti blogging, jalan-jalan, berpetualang di alam pikiran, dan masih banyak lagi. Pasang kacamata kuda supaya menatap lurus ke depan. Tapi nyatanya dalam proses 'meramu' skripsi, saya sampai pada fase kebuntuan dan kejenuhan sehingga muncul distraksi menyenangkan yang tidak dapat saya tolak meski sekuat tenaga.
Salah tiganya adalah, (a) tawaran kerjasama blog, alasannya: alhamdulillah berarti masih dipercaya meski beberapa saat tidak aktif, (b) jadi guru les privat, alasannya: ini untuk kebutuhan batin, dan yang terakhir (c) jualan.
Phew.
Hal ini bermula dari keinginan untuk meningkatkan kualitas perawatan diri ketika muncul bukit-bukit super kecil tapi banyak alias bruntusan di wajah. Dan saya tergiur dengan salah satu produk skin care Korea yang sedang hits, Nature Republic Aloe Vera Soothing Gel 92%. Eits! Ini sama sekali bukan iklan dan ulas produk.
Bikin Snapgram Kece dengan Unfold
Bikin Snapgram Kece dengan Unfold
Tapi serampangan alias absurd bin gajenya saya, bukannya malah beli satu untuk diri sendiri, malah beli dalam jumlah banyak alias grosiran. Saat itu saya benar-benar gambling and I don't care I wanna do something fun!, 'okelah gue jualan aja sekalian, mayan dapat duit'. In fact dalam beberapa minggu awal jualan, saya engga pake itu produk karena masih mikir duh bakal cocok ga ya hahaha.
Zahrah.....Zahrah.
Zahrah.....Zahrah.

sumber: tenor
Belibetnya lagi, target konsumen di kota Sidoarjo sedangkan saya masih domisili di Malang. Jadi hampir tiap minggu harus bolak-balik Sidoarjo-Malang untuk kontrol kedatangan barang, komunikasi intens dengan pramuniaga di toko nenek, dan beberapa saudara untuk keperluan COD juga pengiriman.
Bahkan pernah Senin balik ke Malang, lusanya di Sidoarjo lagi untuk kontrol barang. Parahnya lagi, 3 hari kedepan ada ujian kompre dan saya masih urusin stok barang di Malang. Tapi alhamdulillah wa syukurillah dapat nilai yang memuaskan ∩(︶▽︶)∩
Bahkan pernah Senin balik ke Malang, lusanya di Sidoarjo lagi untuk kontrol barang. Parahnya lagi, 3 hari kedepan ada ujian kompre dan saya masih urusin stok barang di Malang. Tapi alhamdulillah wa syukurillah dapat nilai yang memuaskan ∩(︶▽︶)∩
Niat awal, 'ga akan balik Sidoarjo satu semester sampe kelar skripsi', sama sekali tidak terlaksana. Dan nasehat kawan (yang sudah terlebih dulu sidang skripsi), ' mau cepet kelar skripsi? Hapenya dimatiin atau taruh di kamar teman, pokoknya jauhkan dari jangkauan', tinggal angin-anginan.

sumber: giphy
Momen sulit adalah ketika baru saja nyalain laptop untuk ngerjain skripsi, tiba-tiba ada notifikasi pesanan. Ujung-ujungnya dengan mudah saya ladeni pelanggan dan keterusan promosi di sosial media. Selesainya, udah hilang gaemsong alias mood dan......tutup laptop. Buruk kali manajemen niat dan eksekusinya hahahaha (๑-﹏-๑)
PKL ke Thailand Berapa Biayanya?
PKL ke Thailand Berapa Biayanya?
Beberapa kali saya memutuskan untuk berhenti jualan supaya fokus skripsi, tapi rasanya sayang sekali karena alhamdulillah dalam sebulan bisa re stock dua kali dalam jumlah besar. Saya jadi bertanya-tanya, 'alhamdulillah rejeki Allah mah emang ga kemana ya, tapi kok jadi lelet progress skripsi, ini berarti tantangan harus bisa bagi waktu'.
Lucunya itu ketika sedang berkirim pesan dengan pelanggan, nungguin COD, atau pas bungkusin pesanan untuk dikirim ke luar kota.....hati saya senang 'yeay dapat duit!' tapi di lain sisi......'apa gue yang mata duitan ya? Padahal kiriman dari umik juga lebih dari cukup, alhamdulillah ga kekurangan finansial sama sekali, dan umik abi juga ga nuntut kerja'. Ini apa yang saya kejar? Padahal juga labanya ga banyak-banyak amat loh.
Contoh promosi penjual amatiran wkwkwkw, yang minat chat ya kak, saya juga open reseller kak, up to 78k/jar. Hehehe.
Setelah dipikir-pikir, lebih ke perasaan bahagia dan bangga terhadap diri sendiri sih. Misalnya ketika ada keperluan print atau jilid skripsi ngga ngeluarin uang jatah tapi pakai duit hasil jualan. Rasanya lebih kokoh berpijak di atas kaki sendiri, melangkah lebih mantap di bumi ini. Jadi bisa lebih lebiiiih lagi menghargai uang koin yang cuma ratusan rupiah itu. Lumayan kan uang 500 perak bisa nambelin print revisi skripsi sebanyak 10 lembar. Dan itu tanpa mengurangi jatah bulanan dari umik.
Teman makin banyak, meski sebatas nambah daftar kontak beserta munculnya status WA yang ga dikenal-kenal amat. Ditambah kegiatan COD yang bikin saya keluar dari sangkar nyaman kos dan menikmati suasana Malang (anak kosan banget ini). Pluuusss akhirnya saya bisa punya produk Nature Republic secara gratis (dari hasil jualan) hahaha.

sumber: giphy
Terdengar menyenangkan ga sih atau mengharu biru? Aslinya saya mumet kuadrat kayak kena vertigo mikirin skripsi sambil jualan. Atau yang lebih tepat, jualan sambil skripsian (n˘v˘•)¬
Cerita ini baru awalnya, huru-hara benerannya until next time, ciao!
Xie xie so much sudah mau baca, hehe.
𝐇𝐚𝐢, 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚. 𝐊𝐢𝐫𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐝𝐢 𝐤𝐨𝐥𝐨𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫, 𝐬𝐮𝐩𝐚𝐲𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐬𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥 :) 𝐌𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐢𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦 @𝐙𝐇𝐀𝐑𝐍𝐃
𝐇𝐚𝐢, 𝐭𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐮𝐧𝐣𝐮𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐭𝐮𝐥𝐢𝐬𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐲𝐚. 𝐊𝐢𝐫𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐝𝐢 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐝𝐢 𝐤𝐨𝐥𝐨𝐦 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫, 𝐬𝐮𝐩𝐚𝐲𝐚 𝐤𝐢𝐭𝐚 𝐛𝐢𝐬𝐚 𝐬𝐚𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐥 :) 𝐌𝐚𝐫𝐢 𝐛𝐞𝐫𝐭𝐞𝐦𝐚𝐧 𝐝𝐢 𝐢𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦 @𝐙𝐇𝐀𝐑𝐍𝐃