Ngobrol dengan Istri Awardee LPDP #1; Inggris Punya Sistem Jam Sendiri, Dan Semua Siswa Naik Kelas!

Hal menarik tentang Inggris

Menurut Google Maps jarak Indonesia ke Inggris adalah 7.306 mil, atau memakan waktu penerbangan 1 hari 1 jam dengan biaya sekitar 13 juta rupiah. Letak dan kondisi geografis yang berjauhan, serta sejarah peradaban bangsa yang berbeda membuat Indonesia dan Inggris memiliki ketidaksamaan budaya, namun sama-sama menarik. Selain karena Inggris termasuk negara tua dan tempat berkembangbiaknya British accent that sounds so elegant on my ears.

Sejak SMP, saya merasa aksen British adalah aksen terkeren di dunia, bagaikan cokelat leleh. Maka dari itu ketika berbicara bahasa Inggris, saya berusaha untuk menirukan aksen British. Meski  kemampuan bahasa Inggris saya masih pas-pasan, patah-patah, grammar-vandals, atau mungkin ada yang bilang 'terlalu dipaksakaan', 'sosoan ihh', 'bahasa Inggrisnya masih ga bagus tuh, grammarnya banyak yang salah. Well I don't give a flower power about that ehe.

Banyak orang yang bilang aksen British susah dimengerti, macam orang kumur-kumur, saya setuju. Menurut saya di antara berbagai aksen bahasa Inggris di dunia, yang paling mudah dipahami adalah Amerika dibandingkan aksen bahasa Inggris yang lain semisal Australia, Singapura, Jepang, atau bahkan India wkwk. Kalau Singapura, it's not good laa you should be there laaa. Beda lagi dengan Jepang, hamburger jadi hambagaa, ATM  jadi eichiemu, basketball jadi basuketo booru. Sedangkan India, plis open de dur.

Tapi bagi saya , disitulah kerennya. Aksen British seperti ada aura aristokrat yang angkuh namun bijaksana (apaandah). Water jadi wataaaa, girl jadi giiil, here jadi hee~, there jadi dzea, it's wingardium leviou~sa not leviousa~~~ i' is no' yo bizniz ai kaen dou i'.

Lanjut.

Sudah satu lebih dari satu bulan, alhamdulillah, saya diberi kesempatan mengajar dua  anak laki-laki kakak-beradik yang baru saja pulang dari Southampton, Inggris setelah 4 tahun. Mereka sekeluarga tinggal di Inggris dalam rangka menemani sang ayah menyelesaikan studi S3 TI di University of Southampton. LPDP sebagai penyedia beasiswa memberikan tunjangan kepada istri dan anak-anaknya, sehingga bisa berangkat bersama.

Enak banget yak. Makanya jadi anak beasiswa!

Setiap hari saya selalu menantikan dua anak ini, Fadlan dan Faeyza, ngobrol dalam bahasa Inggris satu sama lain atau dengan sang ibu, kak Eka. Beliau banyak berbagi tentang perbedaan gaya hidup orang Indonesia dan Inggris. Sebenarnya saya sedikit merasa ragu untuk menulis ini. Siapa sayaaa? Lagian bukan saya yang ke UK dan merasakan pengalaman perbedaan budaya. Tapi hey, kenapa engga? Sekiranya nilai-nilai positif mereka bisa kita ambil sebagai pelajaran kan? Kenapa gitu yang terkenal di dunia Manchester United? Bukan PERSEBAYA?

Jadi, inilah beberapa hal menarik tentang Inggris yang saya simpulkan dari hasil obrolan dengan kak Eka, maupun Fadlan dan Faeyza!

feather-script-font
Ketika sedang berinteraksi dengan orangtuanya atau satu sama lain, saya sering mendengar mereka dengan mudahnya melontarkan ungkapan-ungkapan tersebut. Bukan karena sungkanan seperti orang Jawa, tapi lebih ke budaya yang sudah mendarah daging (atau jangan-jangan suku Jawa dulu asalnya dari Inggris? o.o). Hal ini juga pernah saya lihat dari saluran youtube English with Lucy, they say these words often often.

feather-script-font
Yesh. Kak Eka bercerita, dulu Fadlan (si kakak, 9 tahun) saat kelas 2 sekolah dasar belum bisa baca dan tulis dan nilai hasil tesnya kurang dari nilai minimum. Tapi oleh pihak sekolah tetap di naik-kelas kan karena pertimbangan umur. Ujian atau tes yang dilakukan bukan penentu kenaikan kelas, tapi hanya untuk mengukur kemampuan anak.

Ketika kamu harus visa run, baca di sini kuy!

Sistem penempatan jenjang kelas tiap murid adalah usia atau tanggal-tahun lahir. Saya lupa sistem tanggal tepatnya, tapi kira-kira gambarannya seperti ini;

Max lahir pada 17 Agustus tahun 2011, sementara Hero dilahirkan pada 24 Agustus di tahun yang sama. Ketika pendaftaran sekolah, penentuan syarat murid baru adalah maksimal lahir pada 18 Agustus 2011. Karena tanggal lahir Max tepat sehari sebelum batas, ia boleh mendaftar. Sedangkan Hero yang notabenenya hanya selisih 7 hari dengan Max, tidak diperkenankan mendaftar. Jadi meski lahir di tahun yang sama, Max bersekolah satu jenjang di atas Hero yang baru boleh mendaftar tahun depan.

feather-script-font
Banzai! Rasanya saya ingin mengulang SD di UK, haha. Bilatah si murid belum bisa dalam pelajaran, guru tidak akan memaksa bagaimana caranya si murid menjadi bisa. Yang dilakukan adalah, malah, bagaimana caranya pembelajaran dalam kelas berjalan dengan fun sehingga anak tidak stres. Tugas rumah juga diberikan paling seminggu sekali, itupun berbentuk karya atau kreasi.

Berbeda dengan aura pendidikan tingkat dasar di Indonesia, yang sedikit banyak saya perhatikan dari sistem atau pola penilaian dan cerita 3 adik saya (Faza, Hanif, dan Haidar) yang masih SD. Tidak bisa dipungkiri bahwa, bahkan sekolah-sekolah tingkat dasar di Indonesia seperti bersaing menjadi sekolah yang hebat, ideal, dan menjanjikan kesuksesan. Bisa dilihat dari visi-misi, program akademik yang ditawarkan, maupun pamer prestasi murid-muridnya.

Ini bagus kok.

Tentu hubungan kausalitas yang terjadi adalah, bagaimana para murid sekolah tersebut memiliki nilai bagus di atas rata-rata, sehingga ketika lulus bisa menambah nilai akreditasi. Nah apa yang dilakukan? Target harus dicapai, kalau tidak mencapai berarti pertaruhan nilai jual, delelel delelel. Sehingga hilanglah esensi penting dari pendidikan; bagaimana membuat kelas menjadi kondusif dengan metode pengajaran dan pembelajaran yang membuat murid nyaman belajar sehingga materi tidak hanya sebagai hafalan namun dapat diaplikasikan tanpa tekanan (Zahrah, calon Prime Minister of Dryad Association 2018). Bercanda.

feather-script-font
Ini nih yang menarik dan sama sekali tidak terjadi di Indonesia, kecuali White witch dari Narnia datang backpackeran dan jualan Turkish delight di Simpang Gajayana, Malang. Apaansik.

Perhatian, penjabaran sejarah dimulai.

Pada tahun 1916, dibawah pimpinan kaisar Wilhelm II, Jerman merupakan negara pertama yang melakukan perubahan jam sesuai dengan musim dengan pertimbangan efisiensi dan penghematan energi listrik (disebut juga Zeitumstellung atau Zeitverschiebung). Kemudian Britania Raya juga menerapkan sistem ini 3 minggu berikutnya.

Sebenarnya negara-negara 4 musim di Eropa sudah merencanakan sistem ini sejak 26 April 1784 ketika Benjamin Franklin menulis kritik tentang penghematan energi listrik pada musim panas di Journal de Paris dengan judul An Economical Project for Diminishing the Cost of Light. Betapa di Eropa terjadi pemborosan listrik yang sangat besar saat musim panas.

Kalau di Jerman, perubahan jam terjadi di Sabtu terakhir bulan Maret (masuk musim panas). Semua jam elektronik (digital dan hape) akan berubah secara otomatis lebih cepat satu jam. Ketika jam 2 dini hari tet, otomatis langsung menjadi jam 3. Sehingga saat musim panas jam tidur orang-orang Eropa berkurang satu jam. Hal yang terjadi sebaliknya saat musim dingin di bulan Oktober.


Bristish Summer Time
sumber bailiwickexpress

Sedangkan di Inggris, pukul 1 dini hari akan maju satu jam lebih cepat pada hari Minggu terakhir bulan Maret (musim panas). Sebaliknya pada hari Minggu terakhir bulan Oktober (musim dingin) mundur 1 jam pada pukul 2 dini hari. Periode ketika maju 1 jam dinamakan BRITISH SUMMER TIME (BST) atau Daylight Saving Time. Dan ketika jam mundur lagi (masuk musim dingin), Inggris kembali pada sistem perwaktuan Greenwich Mean Time (GMT).

RIBET! Emang ngapain sih pakai diubah-ubah segala? Kalau yang saya baca dari blog kak Indra, ada 2 fungsi; penghematan energi listrik dan pemanfaatan energi matahari.

Analoginya begini (ya Allah semoga yang baca paham, amin);

Pada musim dingin, rata-rata orang tidur jam 9 malam, sehingga listrik menyala sampai jam tersebut. Bandingkan saat musim panas tiba, matahari baru tenggelam jam 9 malam. Artinya, mereka baru tidur jam 10-11 malam (untuk persiapan tidur) sehingga listrik menyala sampai jam tersebut. Nah akhirnya ada selisih satu jam lebih lama (pada musim panas) dalam penggunaan listrik kan?

Bila tidak diberlakukan pemaju-munduran jam, maka jam tubuh akan mengikuti terbit-tenggelamnya matahari. Namun dengan adanya sistem ini, (kesannya) malam pada musim panas datang lebih cepat (meski masih ada matahari). Kalau menurut saya sih, sistem maju-mundur jam lebih ke mindset illusion. 'Padahal di luar masih terang, tapi karena sistem jam diubah jadi jam 9 malam (harusnya kan jam 8 karena maju satu jam), jadi seakan-akan membuat kita harus segera mempersiapkan tidur malam'.


Bristish Summer Time
sumber media.al

Maka dari itu pemerintah memberlakukan maju-mundur jam, agar setidaknya waktu tidur orang-orang pada musim panas maupun dingin sama, yaitu mulai jam 9 malam. So dat bisa menyimpan energi listrik selama satu jam saat musim panas.

Paham gak? Hehehehehehehehehehehehehehehehehehehehehehehe.

feather-script-font
Jauh-jauh sebelum tahun ajaran bari dimulai, biasanya di Indonesia beberapa sekolah favorit sudah membuka pendaftaran murid baru di awal tahun, padahal tahun ajaran baru dimulai pada tengah tahun. Para orangtua pun berebut mendaftarkan anaknya ke sekolah 'bagus' tersebut. Tidak peduli bila jaraknya jauh sampai beda kecamatan, bahkan ada yang rumahnya di ujung selatan kota tapi sekolah di ujung utara kota. 

Dampaknya, setiap hari si anak harus bangun super-duper pagi dan terburu-buru demi menghindari macet untuk sampai di sekolah tepat waktu. Begitupun ketika pulang sekolah, dia akan sampai di rumah pada sore menjelang maghrib karena jauhnya perjalanan plus desak-desakan di jalan dengan pekerja yang juga dalam perjalanan pulang. Belum kalau ikut les ini-itu.

Fakta Sekolah di Thailand? Baca di sini!

Apalagi? Pengendara motor ilegal yang belum punya SIM. Seragamnya SMP, tapi sudah bawa motor ke sekolah, bahkan mobil. Bahkan di pelosok Malang tempat KKM saya, anak SD sudah bawa motor, trail pula!  Alasannya? Rumah jauh, kalau naik angkot harus transit beberapa kali, apalagi angkot suka ngetem, lagipula orangtua ngijinin kok soalnya mereka gak bisa anterin sekolah karena harus kerja, kan akuh pakai helm sama jaket juga, ini ada STNK. Dah wasalam.

Demi sekolah 'bagus', 'favorit', 'negeri'.

Ini tidak berlaku di Inggris. Bila orangtua ingin mendaftarkan anaknya sekolah, mereka harus datang ke pemerintah daerah setempat, bukan langsung ke sekolahnya. Kemudian pemerintah akan melakukan pengecekan sekolah-sekolah terdekat di lingkungan rumah anak tersebut. Jadi prinsipnya, anak tersebut akan bersekolah tidak jauh dari rumahnya. Sehingga tidak memakan banyak waktu di jalan, kalau berangkat bisa bareng tetangga, dan mengurangi risiko pengendara ilegal karena rumah akuh jauh dan gak ada yang anterin dan aku gak mau naik angkot karena lama ngetemnya.



digi-stamps-one-fonttwisted-fontdigi-stamps-one-font


What do you think fellas?


Bagian kedua dari tulisan ini sudah terbit! Sila baca di sini: Jarang Mandi Tapi Hidup Terjamin Sampai Tua

34 comments:

  1. Menarik nih. Terutama yang bagian maju mundur jam. Aku baru tau ada sistem kayak gitu. Jadi seakan2 bisa memanipulasi waktu gitu ya?
    Trus yang pendidikan harus daftar ke pemerintah aku juga setuju. Biar sekolahnya ada pemerataan nggak terjadi kesenjangan ada sekolah favorit non favorit.

    Thanks for writing this! 😚

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyap, supaya hemat energi listrik dan pemanfaatan matahari bisa maksimal.
      Gak kaya kita nih, Indonesia, lumer-lumer tumpah-tumpah deh sinar matahari.
      Sampai-sampai suka ada candaan,'matiin lampunya dong!' <--yang mana ditujukan untuk sang matahari yang terik luarbiasa xD

      Nah, bagus kan kak ya?
      Tapi kira-kira pas ga ya diterapkan di Indonesia?
      /ditengah permulaan munculnya kemelut pemilu hueheheh xD/

      Sama-sama! :)

      Delete
  2. Thumbnail sama snippet normal ya buat post ini? Yay!

    Oke. Now the topic.
    Sepakat, meskipun bule ngomong pelan aja udah kayak Eminem, tapi gue ngerasa bahasa Inggris adalah bahasa yang keren. Tapi gue nggak fokus ke British. Kadang campur sama American. Pake yang familiar aja lah hahaha.

    Di Eropa ada sistem maju mundur jam karena ada musim dingin. Kalau di Asia kayaknya bisa buat Jepang. Kalau Indonesia sih, paling maju mundur cantik. HAHAHAHAHA.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yey! Alhamdulillah xD
      Tapi yang kemaren gimana bang :/

      'udah kayak Eminem'
      Eminem nya emang bule /rolling wkwkwkwkw/
      Berasa kayak hampir bisa menguasai dunia. Ya gimana, banyakan info-info dunia in English sih.

      Bisa kali. Tapi mereka mungkin pede dengan simpanan energi listrik. Jadinya oke aja ga maju-mundur wkwkw.

      AWAS HATI-HATI MASUK MEDIA JERMAN /eh.

      Delete
  3. Masalah mundur jam kalo seandaianya di terapin di indonesia agak rumit ga ya ...??
    dan Menurut zahrah sendiri rumit teu kalo maju mundur jam ada di Indo ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan rumit, gak perlu bang wkwkwkw.
      Indonesia kan gak ada perubahan musim yang sampai mengakibatkan perbedaan terbit-terbenam matahari secara ekstrem, hehehehe.

      Yang perlu itu edukasi memanfaatkan sinar matahari dan hemat listrik setiap hari sepanjang tahun.

      Delete
  4. Dari dulu pengen banget bisa sekolah di luar negeri tapi gak pernah kesampaian #mungkin #karena #gak #usaha #juga #hehehe

    Dan sekarang pengwn banget bisa jalan2 ke luar negeri. Kayaknya disana dunia nya beda banget dehh #apaansihhh

    Btw, thank you udah mampir di blog akuu😚😚

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya jugaaaa pingin bangett, dari SMP malah xD
      Udah nyoba2, tapi mungkin belum tepat waktu dan kesempatannya :')

      Nah ya itu sih kenapa saya pingin ke luar negeri~
      Penasaran dengan hal2 yang gak ada di Indonesia nih.

      Sama sama kaaak :) saya makasih banyak juga udah mampir ^_^
      Semoga betah ya :)

      Delete
  5. Replies
    1. Saya pinginnya temporari aja, habis itu pindah lagi ke negara lain xD
      /maruknya/ hueheheh.

      Delete
  6. Jadi on fire pengen sekolah lagi.hihi
    Salam knal ya Mbak :)
    Saya add blognya biar awet silaturahmijya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehehe,meski sudah beranak tapi semangat belajar harus terus membara ya kak :)

      Salam kenal juga kak ^_^
      Terimakasih sudah berkunjung, semoga nyaman disini hehehehe. Terimakasih :D

      Delete
  7. PR sekolah di luar negeri itu nggak kayak di sini ya :') kadang aku aja ngajarin tetangga yang baru kelas lima sd kebingungan, "lah, kamu kelas segini udah dapet materi ini? ini mah pas aku SMP baru ada" terus dengan santainya dia jawab "Mbak sd nya emang tahun berapa?" skakmat.

    Salam kenal ya kak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Engggaaa :')
      Khususnya negara-negara barat sih kalau selama ini baca dan nonton youtube.

      Bener banget!! I can relate~ sama adik-adik saya sih.
      Kaget banget waktu adek yg SD udah diajarin dikit-dikit past tense present tense. That's so wow xD

      Ih si muridnya apabanget kayak begitu xD
      Berarti kakak kudu lebih lebih lebiiihhh lagi dari mereka, hehe.

      Salam kenal juga kak Nur :)
      Terimakasih sudah mampir, semoga betah!

      Delete

  8. Ini jadi guru les2an privat ceritanya, Za? Sughoi...langsung dapet 2 anak 'alumni' London sana. Hahaha...

    Enak ya...sekolah disana jarang di kasih pekerjaan rumah. Beda banget sama anak-anak sekolahan di Indonesia. Udah jam nya lama-ditambah ada PR-belom lagi sorenya sering ikutan les / kursus. Nahlo...waktunya cuma habis buat ngejar nilai akademik sekolah doang.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya nih bang huehehehe. Alhamdulillah, ada aja caranya Allah beri saya kesempatan meluaskan pengalaman dan memperdalam wawasan hehehe.

      Semoga bisa jadi pelajaran bagi kita semua, gimana nanti punya anak sendiri. Jadi pros&cons pendidikan luar negeri dan dalam negeri bisa diintegrasikan /apaandah/.

      Delete
  9. Wah, asyik nih ada teman ngobrol British. Hehehe. Sekolah keren karena gak ada PR, ngarep.com, hihihi.
    Sekarang di Indonesia baru mulai nih, bersekolah harus di dekat tempat tinggalnya. Pengaturan dengan model zona/wilayah melalui sistem online karena data setiap siswa sudah terekam. Jadi, ketika mendaftar sekolah diberi saran beberapa sekolah terdekat atau yang berada di wilayah tersebut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kaaaak, saya bahagia banget xD huehehe.

      Nah iya, di daerahku juga ada kayak gitu. Tapi belum harus sih, kalo di sekolah abi umik tuh ada namanya jatah untuk warga sekitar gitu.

      Delete
  10. Asik ya bisa dapet pelajaran, jadi pengen deh, dulu pengen banget punya cita2 sekolah di Inggris, pengen sekalian exsplor, tapi nggak cuma menetap disitu aja, pengen next ke negara lain..he

    Btw, masalah thumbnail udah bener yang ini ya, yang kemarin pengen kasih tahu tapi bingung kasih tahunya kalau di komen..he
    Tapi cuma yang kemarin aja ya..

    Btw, iklan diatas agak nutupin ya, dikit sih..he

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah sama bang hehe. Bukan berarti gak nasionalis, tapi saya suka saja degan bahasa dan budaya baru, bertemu orang baru, beradaptasi dengan lingkungan baru. Buat saya asyik dan menantang.

      Gak papa bang, di komen saja, atau di surel, atau dimana? Saya pusing sudah otak-atik semampu saya tapi tetap saja tidka berubah.

      Hehehe, maklum baru punya adsense, jadinya masih belum terlalu aware untuk penempatan. Makasih banyak atas sarannya :) sudah saya ubah.

      Delete
  11. Wah menarik juga sistem pendidikan disana. Daftarnya ke Pemerintah, Kalo diterapin di Indo, mungkin ga ada lagi ya sistem sekolah favorit dan blablablanya. Apalagi kalau di kampung saya, anak-anak SMP udah pada ngekos keluar daerah mereka biar dapet sekolah bagus.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa bagus bisa jadi gak cocok juga sih. Seperti komen bang Fau di bawah wkwkw. Kalo di Indonesia kayaknya belum bisa diterapin. Belum merata kualitasnya. Tapi ini bisa diusahakan sih, minimal dalam satu area.

      Delete
  12. poin yang pertama itu, tanpa sadar gue juga udah mulai membiasakan ke diri sendiri sih. jadi enak ternyata punya kebiasaan kayak gitu.

    yang persoalan jam-jam dan penghematan listrik itu, gue kurang begitu paham. tapi di mesir gitu juga sih, waktunya juga jadi maju satu jam. intinya dari yang gue rasakan, ketika musim panas itu waktu maghribnya jadi lebih lama. dan berpengaruh dengan jadwal puasa. subuhnya jam 3 pagi, maghribnya jam 7. gitu sih yang gue rasain.

    klo misalnya sekolah di Indonesia standartnya sudah sama semua, kayaknya enggak apa'' sih. tapi kenyatannya kan belom kayak gitu. dulu sd juga gue harus bangun lebih pagi klo ga mau kena macet. semua orangtua kan mau anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang lebih baik. bener engga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kenapa enak?
      Kalau gue sih lebih ke menjadi lebih menghargai diri sendiri karena menghormati dan mengapresiasi orang lain dengan 3 ungkapan magis itu.

      Wah 16 jam sendiri, keren.
      Tapi di Mesir pakai sistem maju mundur jam gak bang? Kalau di UK+Eropa kan udah disistemkan oleh pemerintahnya gitu.

      Nah ya setuju. Gue jadi mikir lagi.
      Di sana bisa nerapin sistem kayak begitu soalnya (mungkin) para sekolah sudah setara standarnya.

      Benar. Dan mungkin ini, bagi pemerintah, belum masuk masalah yang urgent wkwkw. Masih kelabakan urusin narkoba sama korupsi.

      Delete
  13. Ternyata di sana jamnya bisa maju dan mundur.
    Kayaknya ribet sih, mungkin kayak rasa jetlag juga tuh.
    Syukur deh di Indonesia nggak gitu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah jadi tuntutan alam dan kesadaran mereka menghemat listrik bang hehehe :)

      Kelihatannya ribet, but they are used to sih wkwk.

      Delete
  14. Welcome to Indonesiah, dengan segala ke absurd-annya dan segala dilema yang menghantui. Menarik banget sih apalagi jam waktu maju mundur cantik itu.

    Tetap gak paham wkwkwk, well orang inggris itu sopan-sopan kok tapi kalo nonton bola ya jadi barbar kaya hooligan garis keras, sama kaya orang indonesia yang dikenal ramah tapi pas nonton bola rusuh, you know lah.

    But, menurut saya aksen inggris paling lucu aksen india wkwkwk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dan kita orang Indonesia, so the absurdness definitely flow on our blood vessel hueheheh xD
      Indonesia dibegituin juga lah ya meski ga 4 musim, tapi tiap hari Senin :') wkwkwkwk.

      Wah saya baru tahu istilah hooligan. Makasih bang! Nambah kosakata ini xD
      Wuuuuuu peristiwa AREMA-PERSIB kemaren ya? Ya Allah padahal sama-sama biru ya. Padahal di postingan kemaren (Kampung Biru Arema) baru saja saya deklarasikan sebagai sahabat wkwkw.

      Can't agree more! Plis open de dur~

      Delete
  15. Keren pendidikan di Inggris.

    Ku nitip link ya, kali aja mau blogwalking.

    https://rifalnurkholiq.blogspot.co.id/2018/04/mengapa-aing-suka-banget-jejepangan.html

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa yang bagus, silahkan diaplikasikan hehe.

      Boleh-boleh, dengan senang hati :)

      Delete
  16. Ah, sayang sekali ya biaya perjalanan dari Indonesia ke Inggris masih mahal. Di deretan negara Eropa, Inggris jadi salah satu destinasi favorit gue, mungkin suatu saat bisa ke sana, hehe. Sama kayak lo, gue juga seneng denger aksen British, kayak yang ditulis di atas: "Aksen British seperti ada aura aristokrat yang angkuh namun bijaksana" --> ini bener banget, bahkan kalo nonton film-film produksi Inggris atau setidaknya ada pemerannya dari Inggris, gue selalu seneng denger cara mereka ngomong. Seolah-olah, apapun yang diomongin orang Inggris berasa keren, sama kayak denger orang Perancis ngomong (meski ngga paham artinya :p)

    Kebanyakan pelajaran bahasa Inggris yang gue dapet sejak sekolah mengajarkan aksen Amerika Inggris, jadi kadang suka "diingatkan" kalo ada yang nyerempet pake aksen British :p tapi ga bisa dipungkiri sih, emang aksen Amerika paling mudah dipahami, dan paling banyak bertebaran juga melalui pengaruh budaya populernya (musik, film, dll).

    "...bagaimana caranya pembelajaran dalam kelas berjalan dengan fun sehingga anak tidak stres" --> wah, ini nih yang harus diterapin ke pendidikan semua negara, termasuk Indonesia. Esensi pendidikannya udah hilang kalo tujuan akhirnya cuma persaingan mengejar batas skor, ngga mempertimbangkan apakah anak didik bener-bener mendapatkan "pelajaran" yang berharga. Well, meski sulit, semoga ke depannya ada angin segar ya untuk pendidikan Indonesia.

    Gue salut ama sistem pergeseran jam di Inggris itu, untuk tujuan lebih besar, penghematan energi. Poin terakhir yang "daftar sekolah ke pemerintah" itu keren juga ya, jadi yang ngatur sekolahnya ya si pemerintah. Ini bisa berjalan lancar kalo kondisi sekolahnya merata, jadi anak didik ngga merasa iri. Agak susah kalo diterapin di Indonesia, dimana semua orang tua pasti pengen menyekolahkan anaknya ke tempat paling favorit.

    Terima kasih ya udah ngasih wawasan melalui artikel ini :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Doakan saja bang semoga nilai tukar rupiah menguat sekuat poundsterling. Mungkin akan memakan waktu yang lama, tapi siapa tahu kan hehe. Bener banget! Termasuk Harry Potter, Twilight, Mr. Bean (meskipun banyak menggumamnya ini mah).

      Ane diskusi sama teman juga gitu tuh, waktu ngomongin how British pronounce 'here'. Kata teman, 'iyasih berusaha kayak native, tapi gausah semirip itu juga....kita kan orang Indonesia.' Di titik ini ane merasa, okee yaudah. Kalau saya sih, kalau bisa semirip mungkin sama native, kenapa ngga. Totalitas tanpa batas wkwkw.

      Saya berharap begitu. Btw ini juga butuh kontribusi dari orangtua. Semoga kedepannya kita semua menjadi orangtua yang mumpuni, amin.

      Sama-sama, semoga bisa memetik hal positif untuk kehidupan bernegara berbangsa beragama bermasyarakat kedepannya hehe.

      Delete
  17. Assalamualaikum kak Zahra... Keren banget tulisan nya... Kalo ditambah foto dan video ngoceh Anak2 lebih asik kali kak... Hihi.... Kehadiran kak Zahra juga selalu Di nanti Anak2....makasih ya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waah ada kak Eka, aduh malunya saya >.<
      Maaf kalau menulis beginian tanpa ijin dulu :(

      Maunya begitu sih hehe. Tapi saya sungkan, takutnya ntar kak Eka kurang berkenan hehehe.

      Delete

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya.

Bila berkenan sila meninggalkan komentar, supaya; 1) saya bisa tahu kamu, kita berkenalan, saya mampir ke blog kamu, kita menjadi teman! 2) beritahu saya apabila ada kritik dan saran.

Sekali lagi, terimakasih banyak :)

Instagram