Tadinya di pembukaan aku ingin memberi peringatan 'dilarang komen aaa kamu alay!'. Kemudian teringat ucapan salah satu dosen mata kuliah Semiotika, bahwa bila seorang sastrawan sudah melemparkan karyanya ke publik, maka khalayak bebas menafsirkan. Hal itu juga berlaku bagi para pengguna media sosial. Entah berupa tulisan panjang, caption 'no caption', foto, dan video.
Omong-omong! Kali ini aku akan bercerita hal ringan tentang secuplik kronologis pengalaman di dunia kreatif tulis-menulis blogging. Ini seperti recall my past. Mengenang diriku dari tahun ke tahun. Membuka kembali laman-laman website lama yang sudah terlupakan, baik email maupun kata sandinya.
Turn Back The Time, tema bahasan Enchanting Ladies yang kesekian. Dan gue pilih balik waktu ke masa pertama membuat blog.
Turn Back The Time, tema bahasan Enchanting Ladies yang kesekian. Dan gue pilih balik waktu ke masa pertama membuat blog.
Tujuannya adalah supaya tidak menjadi orang sombong karena pernah alay. Dengan sadar diri bahwa gue pernah alay, maka bisa menahan diri dan keburu istighfar agar tidak ngakak saat melihat sekumpulan anak muda swafoto dengan tongsis; sudut pengambilan dari atas; kakinya di bengkokin; dua tangan di lutut (sikap hampir ruku'); mulut dimonyongin.

Kalau dalam bahasa Indonesia pembahasan cerpen, ada yang namanya alur sebagai penanda kronologis waktu kejadian. Alur maju berarti menceritakan mengenai dampak atau akibat, alur mundur menceritakan sebab, dan alur campuran menampilkan hubungan kausalitas. Dan aku mau cerita alur mundur.
TAHUN 2013
Saat itu aku kelas 3 SMA, masih lucu-lucunya (kalau sekarang kan anggun). Berkutat dengan kertas fotokopian soal-soal UN tahun 2011-2012-2013 setiap hari membuat semangatku tidak pernah padam akan sebuah impian; lanjut sekolah ke Jepang! Itu adalah tulisan pertama di blog tersebut. Ketika gue baca ulang, rasanya gak tahan untuk meringis geli campur terharu. Terlempar ke beberapa tahun yang lalu, merasai Zahrah kecil yang penuh semangat mengetik tekadnya di atas keyboard dengan komputer pentium 4.
TAHUN 2010

Ini adalah masa kegelapan, sebelum era Renaissance. Isi dari blog tersebut hanyalah hasil menyalin tulisan tentang drama Korea dari blog lain. Zahrah tahun 2010 masih kelas 3 SMP, mainnya sudah jauh sampai snail-mailing di Interpals.net, tapi belum terbuka mata hatinya akan kejahatan copy-paste.
Gak keren sama sekali.
Dengan latar belakang berupa langit kelam berbintang dihiasi meteor yang berjatuhan. Astaghfirullah, rasanya aku mau sembunyi di rongga akar pohon Hutan Terlarang deekat Hogwarts-nya Harry Potter.
TAHUN 2009

Ditilik dari tahun berdasarkan jenjang kelas, Zahrah membuat blog ini saat kelas 2 SMP. Tulisannya masih naif; menonton sore waktu sore saja. Waktu itu Zahrah suka sekali nonton TV, dibandingkan dengan Zahrah sekarang yang sudah tidak ada minat sama sekali karena beralih ke youtube. Meminimalkan waktu nge-net, karena waktu itu setiap pulang sekolah pasti silaturrahim ke warnet dekat rumah nenek. Belum ada modem di rumah, apalagi wi-fi.
I know it right, this was so alay. 'My mom'? Geli gak sih bacanya?
Tapi bukan subtansi tulisan gue di atas yang menjadi pembahasan. Ini tentang gue dan blog. Dulu, ketika belum mengenal keywords, backlink, bahkan SEO. Gue menulis bukan untuk dibaca orang, tapi menumpahkan uneg-uneg yang mumet aja di otak gue.
Mungkin yang pernah ngobrol langsung sama gue sedikit banyak mendapati, gue sering berhenti bicara ditengah-tengah topik. Itu karena saat sebuah ide muncul di otak (encode), kemudian terproses melewati mulut (code), belum sampai terucap otak gue sudah memikirkan opsi lain (gagal decode). Sehingga gue harus berpikir dulu, kira-kira gue sampaikan gak ya? Jangan-jangan pendapat gue salah.
Dengan menuangkan uneg-uneg dalam bentuk tulisan gue punya waktu untuk berpikir lagi, menghapus, atau menambahkan ungkapan secara lengkap.
TAHUN 2008

Ini adalah blog yang dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran TIK. Di lab, kami berpasangan dua orang membuat satu blog. Mulai dari membuat email, memilih tema, sampai mengisi dengan satu postingan. Sampai sekarang gue gak habis pikir, bagaimana bisa gue menulis dengan bahasa seperti itu? -gegulingan-
Harus gitu huruf gede kecil campur angka?
Harus gitu 'salam tendang'? Ya Allah........aku mau operasi plastik jadi Megalodon aja. Sehabis baca ini kalian tetap mau berteman denganku kan?
Harus gitu huruf gede kecil campur angka?
Harus gitu 'salam tendang'? Ya Allah........aku mau operasi plastik jadi Megalodon aja. Sehabis baca ini kalian tetap mau berteman denganku kan?
Omong-omong soal gaya bahasa.
Bahkan di blog ini pun bila ditilik dari beberapa postingan awal, gaya bahasa yang digunakan mengalami perubahan. Bahkan gaya bahasa gue jawab komentar aja beda hahaha. Dulu menggunakan 'saya', kemudian 'gue', atau 'aku' di lain kesempatan.
Saya merasa setiap bahasa memiliki karakter masing-masing. Begitupun dengan penggunaan kata ganti orang pertama. Menurut saya pribadi, penggunaan kata saya/aku/gue memiliki kesan yang berbeda. Aku menunjukkan keakraban antara teman lama. Saya terkesan santai namun formal. Gue ber aura bebas dan riang.
Ketika dulu menggunakan kata 'saya', ada rasa kaku dan jauh. Serasa bercerita dengan orang sepuh. Di lain sisi teman-teman saya berkata, kalau saya bercerita pasti menggebu-gebu. Saya ingin menghadirkan rasa itu dalam blog ini. Sehingga dalam beberapa tulisan, saya menggunakan 'gue' yang bagi saya ber aroma enerjik.
Ada yang pernah berkata, 'gimana ya cara bicara Zahrah, kan dari Jawa Timur, tapi pakai gue-gue'. Hnnng .___. gimana ya hahaha. Kalaulah bisa bersua, mungkin bisa menilai sendiri.
Catatan,
Saat menulis tulisan ini, gue berpikir berulang kali, 'is it worth to share my writing?'. Apa gunanya gue menulis hal tentang pikiran gue seperti ini loh. Harusnya seperti niat gue awal di blog ini, niche nya tentang traveling aja lah.
Gue pingin kayak blogger itu itu itu, yang cuma satu-dua niche. Gak kayak gue sekarang. Traveling, kadang bahas makanan, dan kadang bahas soal pribadi. Kadang gue merasa kalau lagi bahas masalah personal kayak begini, rasanya menye-menye banget. Tapi setelah menulis, rasanya malah legaaa.
Gue pingin kayak blogger itu itu itu, yang cuma satu-dua niche. Gak kayak gue sekarang. Traveling, kadang bahas makanan, dan kadang bahas soal pribadi. Kadang gue merasa kalau lagi bahas masalah personal kayak begini, rasanya menye-menye banget. Tapi setelah menulis, rasanya malah legaaa.
I'm over-thinking.
Tapi gue ingat duluuuuuu ketika menulis tentang kelas bahasa di SMA. Itu murni curhat di blog, tapi ternyata ada beberapa orang yang membaca dan menjadi terinspirasi. Gue senang. Justru amarah yang gue ledakkan lewat tulisan memberi efek semangat bagi yang membaca.
Disitulah gue sadar,

Pembaca yang tepat = pembaca yang terinspirasi, pembaca yang dengan tulisan kita merasa 'diingatkan' sehingga menjadi lebih baik. Who knows? /kedip/
Balik lagi ke judul tulisan ini, Recall 2008, From Alay to Post-Alay. Kalau dalam mata kuliah Adab Muasir, ada yang namanya post-modernisme. Yaitu paham yang muncul setelah modernisme. Jadi post-alay berarti setelah masa alay. Sekarang aku gak alay, aku itu ekspresif.
Tulisan lain tentang Turn Back Time bisa kamu baca di sini :)
Teh Dian - Aku, Dia, dan Sheila On 7
Kak Pipit -
Kak Ros - Turn Back Time With The Songs
Kak Mude -
kisah perjalanan hidup seorang blogger ya dek :D . apa kabar dek?
ReplyDeleteHahahaha XD kehidupan nge blog tepatnya pak wkwkw.
DeleteAlhamdulilah sangat baik, sekarang lagi masa berjuang dengan perang untuk semua mahasiswa tingkat akhir, heheh. Bapaknya gimana?
haha.. Alay emang proses dari pendewasaan diri kok..
ReplyDeleteKita semua mengalaminya dengan kisah yang berbeda-beda..
Alhamdulillah ada yang membesarkan hati ini :')
DeleteWah berarti mas Anggara juga pernah kan ya? Huehehehe xD
Bolehlah diceritain wkwk xD
mari kita lihat sejauh mana zahra konsisten dengan kata ganti "gue" di postingan blognya, mungkin kah sampek tiga tahun kedepan ? kan keren kalau sudah jadi nenek2 pakai kata ganti gue hehhehee (dimasa depan mungkin saja)
ReplyDeletewow lama banget main blog.nya, ada cerita yg sama nih soal ngeblog, termasuk yg al4y2 hhahahaha,
numpang curhatya, soal tema tulisan itu memang buat pusing, bahkan aku sampek beli 3 domain buat pisahin niche blog. yang ekstrim lg sudah dua tahun belakangan ini terobsesi sama tampilan blog,waktu habis buat ngutak ngatik tema html.
Yang anak desen grapis pasti tau lah betapa tersiksanya kalau tampilan blog gk bagus hahahha. sampek lupa sama kualitas tulisan hahahha
tapi yakinlah membuat blog seperti sedang menanam dan pasti ada hasil yang dipetik entah kapan.
happy blogging. Z.W
Ya ya yaaa mari kita lihat -_- /banting bantal/. Konsistensi itu kayaknya masih harus dipeluk erat2. Semakin blogwalking kesana-kemari, dan semakin jam berdetik...ada saja yang membuat saya terinspirasi, mengubah cara pandangan, gaya menulis, dan lain-lain. Banyaklah.
DeleteKalau lagi baca blog yang itu, rasanya enak aja pake 'gue' soalnya kayak lebih bebas dan eskpresif. Tapi kalau abis konsul sama dosen, bawaannya kok pingin pake 'saya', kebawa mellow sama dewasa xD
I know that feel! Hahaha xD meski gak sampe utak atik HTML jelimet2 (paling berkutat ke tema gratisan mana yang bagus xD), tapi ga enak aja liatnya kalau belum sesuai sama keinginan.
Saya setuju! :) tunggu saja sampai pembacanya yang tepat, datang.
Happy blogging too!
-Z.N.R.A.
bwahahahaha
ReplyDeletekebanyakan yg pernah icip internet sebelum 2010 pasti perna alay~ aku juga dulu alay~ status fb jaman 2008-2010 bikin mual, langsung bersih2 lol.
tapi..menurutku yg bikin orang nUL1s b3g1n1 gara2 sms Rp 1./huruf lho haha
Wkwkwkwkw aku udah pindah akun malah! Alhamdulillah :)
DeleteKalau pake tulisan alay tuh cuma bentaran sih, palingan secara substansi aja yang masih alay dan berlebihan wkwkw. Astaghfirullah T_T
Apa pengaruhnya ya kak ._.
kan kuantitas hurufnya masih sama xD kecuali yang disingkat-singkat.
Wah, akun facebook pertama yang alay udah gak kepake, aku udah pindah. Biarin aja dia jadi kenangan disitu, gak aku apus xDDD
DeleteSebenernya gak lama lama juga nulis dengan gaya alay. Cuma substansinya aja yang alay, berlebihan. Gak papa, itu namanya ekspresif hahaha (belain diri) xD
Iyakah? Menurutku itu kalau yang disingkat-singkat tuh baru deh~ kan diitung per karakter huruf xD
Kayaknya dulu aku alay gak parah2 banget deh zah. Nggak pernah pake huruf kapital plus angka, soalnya aku kesusahan bacanya, maka nggai kuterapin untukku
ReplyDeletePerihal saya gue aku, aku juga sempat pencarian. Sempat pula dalam 1 postingan pake 3 nama sebutan diri. Haha. Terus ditegur sama orang untuk konsisten. Setelahnya pake aku. Asyik sih.
Kemudian semakin lama, kalo ngobrol sama orang yg dimuliakan atau sambutan, aku kadang keceplosan pake kata aku, harusnya saya. Sejak saat itu, kalo nulis di blog, aku pake kata saya, untuk melatih diri ngomong kepada orang yang lebih dihormati. Atau minimal supaya aku terlihat lebih dewasa, hehe.
Tapi teteup, di kolom komentar, aku pake kata 'aku'
Hahahha
Salam tendang bos
Kalo sekarang dibaca sih sedih rasanya, how can I was sooooo alay, it's really embarrassing XD hahah tapi gak nyesel kok. Jadinya kan punya cerita (untuk ngetawain diri sendiri -_-).
DeleteSampai sekarang aku masih pencarian :3 kan belajar terus, jadinya gitu (alesan haha) XD. Hmm....aku kok agak gimana gitu sama 'konsistensi' (hadeu). Bagus sih, tapi why not kalo kita dinamis, asal ya bisa nempatin sesuai dengan sitkon.
Hahaha semua pernah alay pada masanya.
ReplyDeleteTapi sayang untuk penggunaan tYpin9 4L4y m4C4m iNi 5udaH mulai tergerus :') anak2 jaman now gakmau capek2 mikir gimana ganti a dengan 4, dst xD
Deletehebat masih SMP udah kenal namanya duia tulis menulis, jamanku dulu maen ke warnet buat main MIRC (tau ga? ha ha), trus kenalan sama cewek2, trus kalau pake nama asli jarang banget ada yang nyapa. setelah aku ganti nama putri_cantik jadi banyak yang nge chat. tapi cowok semua. jadi Isengin aja. ahahaha
ReplyDeleteTau tauu! Hahaha teman waktu SMP juga heboh main itu (temen geng doang sih wkwk).
DeleteLah konyol xD kalau sekarang malah (dari cerita teman), jadi cewek justru gak laku haha. Kalau cowok tuh laku, banyak yang ngechat.
Bacanya sambil megangin oerut pfff...!
ReplyDeleteKetawa aja mbak, gak papa. Dah siap aku diketawain, risiko buka masa lalu -_-
DeleteSemoga bisa diambil hikmahnya :')
Gak papa mbak, ketawa aja, enakiiin.
DeleteNulis masa lalu kayak begini emang berisiko. Gakpapa...............
Jaman smp aku ngapain yak... oh iya... jongkok depan sekolahan makan cilok. hahahah abang2 cilok sahabat baik saat SMP. Belum kenal nulis2... well, haloo aku blogger baru... :P
ReplyDeleteYes! Semua abang penjual makanan gak sehat (cilok, cimol, cilur, sosis, makaroni, martabak2an, dll dll) adalah sahabat sejati anak SD dan SMP huehehe xD duluuu~ kalo sekarang mah gadget :')
DeleteWkwkwkw haloo juga!
Aku juga blogger baru kok, 2016 kemarin XD
ngeblognya udah lama, tapi ya gitu aja. Jadi sama2 baru xD
Mengingat masa-masa alay kadang bikin senyam-senyum bahkan sampai ketawa-ketawa sendiri 🤣
ReplyDeleteIya sambil misuh2 gak jelas, 'gue alay bangeeettt ya Allah'. Memalukan! Tapi meorable :)
DeleteBlogku sekarang itu dari 2009, dari jaman aku nulis gak penting dan super alay (kita pernah melewati itu mbak hahaa) sampe sekarang lagi membangun kembali dan ternyata tulisan super alay gak penting itu bikin menyusahkanku bersih-bersih blog hahaha tapi seneng aja nulis sesuai apa yang ingin kita tumpahkan ya mba :)
ReplyDeleteAlhamdulillah ada temannya xD
DeleteKalau dibaca sekarang rasanya pingin nyungsep. Malu2in!
Tapi gak nyesel sih, berasa ada prasasti tanda kita kenal blog dari jaman segitu heheh.
Can't agree more! Gak mikir orang mau berkata apa, pokoknya nulis. Yaaah semoga semakin gede tulisannya makin enak dibaca ^^
Membaca tulisan ini sedikit menampar diriku sendiri. Aku terhanyut dan masuk dalam masa masa dimana aku tumbuh.
ReplyDeleteSemua adalah proses dimana kita menemukan dan menentukan arah hingga menemukan jati diri.
Senang baca tulisan ini, jadi keinget jaman dulu yang juga pernah alay hahaha
Berarti juga pernah ya bang?
DeleteIt's okay, kita gak sendiri. Banyak dari komen temen2 juga pernah kayak begini heheh.
Saya setuju. Dan untuk saya, sampai sekarang sih...bukan pencarian, tapi perbaikan jati diri xD
Liat postinganmu mulai 2008 aku merasa kecil karena baru ngeblog dari 2014 :'
ReplyDeleteTapi aku kok ketawa ya pas 2009 itu. Kayak bikin to do list online :DDD
Tapi kontennya acak adul bang. Bukan ngeblog ala ala blogger itu mah.
DeleteMending gapapa mulai dari 2014 tapi kan langsung oke tuh :')
Ndak papa ketawa, udah risiko nulis masa lalu kayak begini dibaca publik.
Ketik kamu berusaha mengurangi main warnet, itu saya lagi kecanduan online games. Betul-betul parah deh hampir setiap hari (biasanya pulang sekolah) ke warnet. Hari libur atau malam Minggu sering paket malam. Wqwq.
ReplyDeleteNggak bisa bayangin kalau saya 2008 udah ngeblog. Tulisan 2012-2014 aja kayaknya hancur gitu. :(
GTA? Counter Strike? Counter Zero? Point Blank? Atau malah Ayo Dance bang? Wkwkwkwkw.
DeleteSama ya Allah, tiap hari saya mah ke warnet, fesbukan :')
Kalau ada tulisan 2008, tanding alay sini sama saya wkwkwkw.
Halaman webnya udah bertransformasi udah jauh ya dan bagus bingits sekarang, hehehe
ReplyDeleteAlhamdulillah. Berkat hilangnya alay dan semakin majunya teknologi.
DeleteTerimakasih.
Lanjutkan terus zahrah ^^
DeleteSiap komandan!
Deleteauto ngakak, maap :( apalagi liat judul blog tahun 2008. itu..... alay. sekali lagi maap :( tapi nggak papa sih, soalnya itu keren pada masanya wkwkwkwk.
ReplyDeleteTambah bensin biar makin mantap.
DeleteIya tidak apa2. Semua bilang seperti itu. Lagipula sudah risiko karena membukanya pada publik :( #sensitifnetizendetected
"Alay itu keren pada masanya." -bang Panu, 2k18
2010 itu tahun Alay, sy juga pernah alay di tahun itu..
ReplyDeletedari mulai status facebook yg gak banget, suka ngadu ke facebook sampai nyebut2 Tuhan yg ga punya akun facebook, haha .. duh, ga ngerti dah.. maluuuu
Nambah lagi 1 teman yang ngaku pernah alay xD hehehehe.
DeleteDihapus gak tuh? Lebih baik gausah, biar jadi pengingat. Itu keren kok, pada masanya :")
maunya sih di hapus,
Deletetapi sandinya lupa.. hiks..
Geli bgt baca balik status2nya..
sampe mikir kok gitu bgt sih saya! hahaa..
tapi ya semua pernah Alay kan, itu proses pendewasaan
Gausaah gausaaah gapapa XD
Deletebuat bahan instropeksi diri kak wkwkw xD
Alhamdulillah sekarang udah jadi cewek keren kan huehehe.
Karena menjadi kece itu gak bisa instan :' /apaan dah
ngk apa2 kok mbak, nulis apa saja diblog asalkan kita happy menulisnya, jangan membatasi diri agar tidak terhimpit oleh tekanan blog itu sendiri.okehhh...
ReplyDeleteOkeeeh! Siap kang Nata ('.')7
Deletesaya setuju dan berterimakasih atas nasehatnya.
Because I'm a free spirit~~
Jaman SMP mah mainannya friendster, guenya. *Yaelah gue*
ReplyDeleteKenal blog itu tahun 2010 pas jaman SMA. Itupun tau sendiri isinya kaya apa...cuma postingan copy paste dari note facebook temen.
Masalah pakai aku - gue - saya, jujur aku juga sempet bingung. Dulu pernah pakai aku, berasa cerita sama temen gitu pas nulis. Terus pas BW ke blogger yang pakai kata gue, kok pengen juga pakai kata ganti itu, tapi aku nya nyadar diri. Orang Purworejo ini, pakai loe gue - loe gue berasa kaku. Takut juga misal yang baca blog itu temen-temen sendiri, yang notabene juga masih orang Jawa ini. Daaan, akhirnya mencoba konsisten buat pakai "saya" aja. Hehehe..
Iya sih, banyak denger nama friendster waktu itu. Tapi sampai friendster punah gak punya akunnya. Soalnya kurang kuat auranya /paansi wkwk.
DeleteHahahaha xD berarti selain melewati masa alay, ada temennya juga yang pernah melakukan tindakan copas xD
Nah iya masalah kebiasaan di sekitar juga ya~ dulu waktu masih sampai level SMA ya lokal aja. Tapi waktu udah di univ nih ketemu banyak teman dari berbagai wilayah~ jadinya makin variatif deh cara berbahasanya XD
Yah gitu deh pokoknya ._.
Situ anggun?
ReplyDeleteIuuhhhh............
Gw ngakak ngeliat blog yang tulisannya GEDE kecil. Alay banget, hahahahaha
Seandainya sleding tekel bisa dikirim secara virtual tapi efeknya nyata.
DeleteSeakan tidak pernah alay -_- ngaku bang.
hahahahaha sha juga masih punya blog alaaay. sampe sekarang masih ada wkwkw
ReplyDeleteNah, ayo itu dikulik2, dibahasa wkwkw. Biar bisa jadi pelajaran untuk semua ._.
Delete/apaan xD
memang geli bacanya, hehe langsung teringat ingin melihat juga blog lama yang gagal alay,,,,, tapi inspiratif semua mbak, untungnya gk berhenti ya,,, alhamdulillah
ReplyDeleteLihatin aja bang, ambil yang baik.
DeleteGak papa, semua manusia yang komen di sini juga pernah alay XD
Nah tuhkan, semua ada hikmahnya :')
Alhamdulillah~~
Hahahhahahah
ReplyDeleteLet's all admit it
Kita semua pernah ada di fase alay dan ngeblog alay
wkwkwkwkkwkwkwkwkwkw
Aku juga, jujur aja, kalo baca-baca postingan lama suka cengar cengir sendiri
ya Allah dulu kok aku begini yaaaaa
Gitu
wkwkwkwkkw
Ha! Ketahuan juga!
DeleteGak papa, sebagai prasasti.
Kalau Mesir punya hieroglif, kita punya blog alay ('.')9
Rasanya pingin nanya ke diri sendiri waktu itu,
"nulis apa ya Allah......kerenan dikit napa.'
Proses proses.
Yang instan tentu tidak baik.
Mata kuliah Semiotika. Asing banget di telingaku, Zahra jurusan apa gitu? Kok nggak ketalar juga ya, itu si semiotika..haha
ReplyDeleteLihat foto kelima gaya alay itu kok gimana ya, geli :(
Sealay2nya kau jangan sampe gitu lah, astagfirullah..
Keren ya udah dari kelas 2 SMP kenal blog, aku juga sama sih, kelas 2, tapi belum sempat nulis satupun dulu bingung giimana..wkwk
Cukup dibuku aja..
Itu blog ditahun 2008 napa ada jaringan-jaringan apa itu :D
Wajar sih, karena tugas TIK :D
Pembaca yang tepat, pembaca yang nyaman tentunya ya. Aku pribadi mendeskripsikan menulis sebagai cara terbaik untuk mengabadikan pengalama, terbitlah diayrmahasiswa..hehe
Udah mw akhir aja ya, baru kemarin jadi maba.
Siap-siap lah membagi waktunya lebih..he
Itu salah satu cabang kajian linguistik murni mas, intinya mengkaji makna simbol. Karena saya kuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Arab heheh.
DeleteNggak papa, karena saya pernah alay saya bisa memaklumi.
Itu bukan alay kok, tapi ekspresif :)
/pembelaan wkwkw
Nah! Itu dia sama hahaha. Kalau diary di buku mah dari jaman SD ketika booming binder, trus arloji, dan koleksi notes/buku diary lucu yang ada gemboknya huehehe xD
Ketika microsoft yang dipakai masih 2003 ya Allah :')
Bagus mas, lanjutkan!
Bila kerajaan jaman dulu punya prasasti, kita generasi milenial punya blog xD
Siap!
Semiotika adalah salah satu cabang kajian linguistik murni. Saya dapat karena saya belajar di jurusan Bahasa dan Sastra Arab. Gak cuma bahasa Arab, tapi juga dapat linguistik umum. Nah itulah~~
DeleteOh tidak mas. Sebagai anak yang pernah alay, saya tidak menyebut itu alay.
Mereka hanya ekspresif, dan cara penyampaiannya berbeda dengan kebanyakan orang.
/pembelaan/
/bisaaja/ wkwkkw
Sama! Hahaha~ kalo nulis di buku mah udah dari SD tuh. Ketika lagi booming binder sama arloji, trus buku diary yang ada gemboknya wkwkw xD
Iya duluu, ketika masih pakai microsoft 2003 :')
Kalau kerajaan jaman dulu punya prasasti, kita sebagai generasi milenial kudu puya blog xD setuju gak mas?
Siap! Terimakasih :)
Tunggu sampai nanti ada masanya kita bertemu -_-
ReplyDeletesudah dua orang gak setuju.
Sedih aing.
Aku suka aku sukaaa! 'Unik', yes, not alay wkwkw.
/pembelaanmulu/
Coba ah aku stalking ya kak :) I wanna know you deeper :') /dikeplak
Saya heran, kenapa bisa? Itu namanya pembunuhan karakter.
Sudut pandang dia agak miring kali kak. Blog kakak keren lah. Boleh diadu sama blog anak esema.
Ternyata gak cuman cowok doang yang alay di dunia per bloggeran. Cewek juga sama ternyata. Hehe...
ReplyDeleteGak apa-apa dek,kita sama kok dari segi alay pas masih unyu-unyu :D
Tenang, anda tidak sendirian mas.
DeleteTuh yang pada komen juga ngaku kok kalau pernah berada pada masa Alay wkwkwk.
Alay=unyu
Gak alay=keren
Sama2 baguslah xD
/apaan
Di awal-awal membaca aku pengen komen, "Apaan sih, segitu ngerasa alay. Biasa aja." Tapi kemudian aku tercengan di masa 2010. Itu tulisan kecil besar enggak karuan. Belum lagi nama ZahrahCute nya. Rasanya aku langsung WOW! Zahrah pernah sealay itu ahahahahaha
ReplyDeleteDari awal aku mulai di blog yang sekarang, aku berjuang banget untuk enggak menulis gue. Sampai berusaha konsisten di medsos pun begitu. Padahal aslinya, aku adalah sosok yang bergue elo dari bisa bicara.
Hahahaha xD kalau di blog mah masih ada rasa 'formal'nya. Kalau sudah di status facebook jaman baheula, rasanya pingin nyungsep aja. Ekspresifitas yang berlebihan ya Allah.
DeleteWOW ya :3 makasih teh~
Teteh gak pernha gitu?
/nyari temen/ xD
Wkwkwwkkw semoga selalu konsisten! Aku di medsos dan di real gak pernah konsisten. Makin gede, makin ketemu temen, ngerasa harus adaptasi~ eh cara bicaranya keikut hihihi.
Kayaknya emang semua orang pernah ngerasain masa-masa alay, bisa di blog maupun di media lain, hehe. Tapi itu justru malah bisa jadi kenangan. Untuk kasus menulis, itu jadi bukti perkembangan pola pemikiran kita, karena gue yakin kalo kita menghasilkan tulisan selama rentang waktu tertentu, pasti ada perubahan dalam gaya penulisan. Apalagi kalo selama rentang waktu itu kita dapet asupan bahan bacaan dari mana aja, dengan sendirinya akan ngubah pola pikir kita dalam menghasilkan tulisan.
ReplyDelete"Dengan menuangkan uneg-uneg dalam bentuk tulisan gue punya waktu untuk berpikir lagi, menghapus, atau menambahkan ungkapan secara lengkap." Gue ga pernah kepikiran ini, tapi setelah baca kalimat lo, gue jadi ngangguk-ngangguk sendiri. Iya juga ya. Gue kalo nulis satu artikel, kadang bongkar pasangnya bisa banyak banget, ragu ama pemilihan kata-katanya. Terus kalo capek ngedit, berhenti gitu aja, ujung-ujungnya ngga jadi diterbitin :p
Tentang gaya bahasa... gue juga ga konsisten di blog sendiri, bisa pake "saya" tapi pake "gue" di beberapa komentar, hehe. Kalo niche, wah... lebih sulit lagi, entah niche blog gue apaan tuh, yang penting nyaman aja nuangin tulisannya, atau kayak yang lo tulis di atas: "rasanya lega".
"Menulis saja terus, kita tidak tahu kapan dan bagaimana sang tulisan sampai pada pembacanya yang tepat" --> keren kalimatnya, dan emang bener :D semua tulisan punya pembacanya masing-masing, kalo ada yang ga suka, mungkin bukan selera dia. Yang penting kita suka dalam menulisnya, daripada maksain ngikut kemauan orang tapi kita ga suka nuanginnya.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete