Kampung Tridi Jodipan Malang; Satu Warna Satu Cerita

DSC_0877

KAMPUNG WISATA JODIPAN/KAMPUNG WARNA-WARNI/KAMPUNG TRIDI, gue bertaruh sudah banyak yang tahu mengenai tempat ini. Yes. Sebuah kompleks pemukiman warga yang berada di tepi sungai Brantas, Blimbing, Kota Malang. Well, dulu tempat ini tipikal kumuh pinggir sungai. Bangunan gedek bambu, sampah, suram, cokelat, another face of BEAUTIFUL MALANG.

In short, sekelompok mahasiswa jurusan Komunikasi dari Universitas Muhammadiyah Malang mendapat tugas praktikum Public Relations. Kemudian mereka bekerja sama dengan Guys-Pro dan perusaan cat Indiana Paint, menggagas kawasan kumuh ini menjadi lebih ceria. Tahun 2016 kampung wisata Jodipan diresmikan.

Dan gue baru main kesini akhir 2017, padahal sudah tahu sebelum diresmikan, waktu ramai di Instagram aja. Terus gue kemana? Biasalah. Justru kalau ada sesuatu di tempat domisili sendiri malah 'yadayada~ si Jodipan gak bakal kemana-mana, ntaran aja'. Kebiasaan.

Anyway! Sesuai dengan judul tulisan ini, 'Satu Warna Satu Cerita'. I will tell you about some short stories.....

KAMPUNG WARNA TRIDI JODIPAN MALANG

PADAT, APA GUE SIAP?

Tempat wisata ini, literally merupakan pemukiman pada umumnya yang menjadi tempat tinggal sejumlah warga. Sembari berjalan dari pintu masuk, gue bisa lihat aktifitas warga Jodipan. Sama-sama menyusuri gang sempit yang kiranya muat 1 mobil, menyempit untuk dua sepeda motor, sampai gang yang benar-benar hanya bisa dilewati satu orang.

Gue berkunjung hari Senin, bertepatan dengan hari pertama libur sekolah. Saat masuk, di belakang gue ada rombongan 3 atau 4 bis besar yang membawa siswa-siswi dari Jakarta. Belum ditambah pengunjung dari Malang dan sekitarnya. Bisa bayangin? So loud so crowded so hot semacam ada penerimaan siswa baru sekolah favorit tanpa tes. Tumplak blak.

Awalnya gue mengikuti kemana orang-orang membuat arus, melewati rumah-rumah yang dicat warna-warni dengan aksen gambar pilox di sana-sini. Sampai pada jalan menuju jembatan, gue berhenti untuk mengamati banyaknya orang yang berbaris naik ke jembatan. Malas kali lah berdesakan. 

Terlihat beberapa pengunjung duduk beristirahat di rumah-rumah warga. Sambil minum es, makan snek, ngobrol ngalur ngidul, swafoto, ngecengin bayi lucu, dan lain-lain. Riuh ramai. Gue memutuskan untuk belok ke gang-gang kecil yang luput (atau terlihat tidak menarik?) dari pengunjung lain. Gue ngobrol sama diri sendiri, memosisikan gimana seandainya gue jadi salah satu warga yang tinggal di Jodipan.

Setiap hari libur, akan ada banyak orang yang lalu lalang di lingkungan rumah. Dengan biaya retribusi murah meriah (gue bayar 8 ribu rupiah untuk 2 orang+1 sepeda motor), tentu kampung ini bisa sekali jadi pilihan rekreasi. Apalagi yang suka foto ala-ala dengan latar warna-warna.

Gegap gempita, bising, manusia di mana-mana, rebutan oksigen. Will I be alright? Gue gak siap.

The other side of the coin, gue melihat banyak rumah yang menjual macam-macam es dan snek. Dan liburan begini, gue yakin yang beli lebih banyak daripada hari biasa. Rezeki nambah, bisa untuk beli keperluan rumah tangga, anak senang, bahagia.

KAMPUNG WARNA TRIDI JODIPAN MALANG

PAYUNGMU ADALAH PAYUNGKU, PAYUNGKU BUKAN PAYUNGMU.

Apa maksud dari pernyataan di atas?

Payung sebagai nama sebuah tempat di daerah Batu, terletak di pinggir jurang. Kebanyakan adalah warung makan yang menjual degan, sate kelinci, teh hangat, kopi panas, dan Indomie. Dinamakan 'Payung' karena dekat dengan lokasi terjun payung alias paralayang/paragliding.

Atau payung sebagai sebuah benda yang melindungi dari derasnya hujan?

Sebenarnya gue mencuplik satu kalimat dalam novel Agustinus Wibowo, Titik Nol, "perjalananku bukan perjalananmu, perjalananku adalah perjalananmu". So, anyone can interpret this sentence?

KAMPUNG WARNA TRIDI JODIPAN MALANG

ZOBRIST

Itu foto jembatan. Istilah untuk sesuatu yang menjadi media menghubungkan sesuatu yang lain. But I'm not going to talk about connection, relationsheep, etc etc.

Fokus pada manusia-manusia yang berdiri di atasnya, dan kendaraan yang melintasinya (jembatan melengkung di belakang). Menunjukkan populasi. Populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri dan kondisi tempat tinggal yang sama, serta bereproduksi dengan sesamanya. Gue jadi ingat sebuah novel karya Dan Brown, INFERNO.

Inferno sendiri adalah bagian pertama dari puisi epic 'Divine Comedy' karya Dante Alighieri pada abad ke-14. Inferno menceritakan tentang kisah Dante mengarungi neraka, dipandu oleh puisi kuno Roma, Virgil. Dalam puisi itu neraka dibagi menjadi 9 lingkaran berdasarkan hukuman atau berat dosanya.

Nah dalam novel INFERNO, Robert Langdon yang merupakan seorang profesor di bidang simbolisme dihadapkan dengan sebuah kejadian pelik; sebuah virus diciptakan oleh Bertrand Zobrist, ilmuwan transhumanisme gila. Virus itu dapat melenyapkan setengah populasi manusia di dunia, dengan memandulkan siapapun yang terpapar. Masalahnya Zorbrist sudah meninggal dan tidak ada yang tahu di mana kantung virus tersebut. Belakangan diketahui benda itu terdapat di dalam bawah tanah tempat diselenggarakannya semacam konser, yang tentu, didatangi banyak orang.

Long-short-story.

Zorbrist berpendapat bahwa masalah global yang kini terjadi, antara lain; pemanasan global, kemiskinan, kelaparan, kesenjangan sosial, dan lain-lain, merupakan akibat dari overpopulasi manusia. Bumi sudah kelebihan beban. Alam sudah tidak mampu lagi mencukupi kebutuhan sejumlah manusia yang semakin membludak tiap tahunnya.

And you know what? Overpopulation adalah topik nyata yang menjadi pembicaraan serius dikalangan beberapa ilmuwan. Gue pernah melihat salah satu videonya di youtube. You may search it

KAMPUNG WARNA TRIDI JODIPAN MALANG

PANTAI

Tepat satu hari sebelum hari ini, dua tahun yang lalu. 1 Januari 2016. Seorang adik kelas di SDIT Insan Kamil Sidoarjo, berpulang ke rahmatullah. Najibul Walid. Najib panggilannya. Najib anak yang baik, lucu, periang, suka menolong, ramah. Dia selalu manggil gue 'mbak Zahrah' dengan sopan. Meski dia jauh lebih tinggi dan gue harus dongak kalau ngobrol sama dia. 

Saat itu dia berlibur dengan teman-temannya di salah satu pantai Malang. Pagi hari, tepat tanggal 1 Januari, tanpa firasat apa-apa mereka bermain air di pinggiran. Tiba-tiba sebuah ombak besar datang menggulung mereka. Semuanya berusaha menyelamatkan diri. Qadarullah semua teman Najib bisa mencapai pantai. Tak sampai 10 menit kemudian, ombak mengembalikan Najib.......jasadnya.

Innalillahi wa inna ilaihi raaji'un. Sesungguhnya kepada Tuhannya dan sesungguhnya kepada Tuhannya lah kamu semua kembali. Gue syok waku itu. Najib? Seriusan? Gue masih ingat sekali bulan puasa sebelumnya, ketemu dia di acara buka puasa bersama di SDIT Insan Kamil. Kita ngobrol masalah universitas, masa depan, dengan anak angkatan dia (angkatan kedua) dan angkatan gue (angkatan pertama).

Sepupu gue, Yazid, teman satu kelas Najib. Dari Yazid gue dapat cerita, anak angkatan kedua nggak pernah mengadakan acara buka puasa bareng satu angkatan lagi. Alasannya? Dari dulu yang ngumpulin anak-anak ya Najib. Mereka sudah kebawa sedih duluan. 

KAMPUNG WARNA TRIDI JODIPAN MALANG

BAHASA ARAB

Nggak habis gue membicarakan salah satu bahasa kuno ini, yang masih lestari hingga sekarang. Bahasa dari rumpun semit yang juga menurunkan bahasa Ibrani. Dengan kata lain, bahasa Arab dan bahasa Ibrani bersaudara. Tapi pada kenyataannya dalam tataran pengguna berdasarkan kedaulatan negara, selalu berkonflik.

Tapi pada mata kuliah Kajian Timur Tengah yang gue dapat di semester 6, daratan Timur Tengah memang sangat berpotensi besar menimbulkan konflik. Abadi. Dari dulu hingga sekarang. Tidak heran, karena tanah Timur Tengah diberkati dengan banyak hal. Sehingga baik secara internal maupun eksternal (intervensi dari negara/kekuasaan di luar Timur Tengah), gatal ingin menguasai Timur Tengah.

Mulai dari konflik agama (Islam, Nasrani, Yahudi), suku, jalur tiga benua Eropa-Afrika-Asia (Terusan Suez), dan potensi sumber daya alam (minyak bumi). Timur Tengah juga salah satu lokasi terbangunnya salah satu peradaban paling gemilang manusia sepanjang sejarah, Mesir dan Mesopotamia. Mesir dengan sungai Nil nya, dan Mesopotamia dengan The Fertile Crescent atau Bulan Sabit Subur.

Kembali lagi ke bahasa Arab, doain gue dong supaya bisa lancar berbahasa Arab. Bayangin men, mulai dari proposal sampai skripsi gue ntar harus bahasa Arab :)

KAMPUNG WARNA TRIDI JODIPAN MALANG

THE BEAUTY OF INDIAN

I was a geek, tapi bukan nerd. Dulu SD, gue suka banget baca buku gak memperhatikan guru di depan. Duduk di bawah bangku, larut dalam dunia gue sendiri. Sampai gue dicariin dan dinasehatin macam-macam guru. Sekarang bukan geek? Bukan, youtube terlalu mempesona. Selain karena gue tipikal visual-audio-kinestetik-learner juga. Huehehe.

Waktu SMP, terbabat habis semua serial Harry Potter, Lupus, Goosebumps, Twilight, komik Tantei Gakuen Q, a-lot-of-unidentified-manga, novel roman picisan sampai bunuh-bunuhan. Once, gue ke gap baca Harry Potter oleh guru PKn yang sudah tua. Novelnya disita. Guru tersebut cerita ke teman guru lain, si teman guru ini cerita ke nenek gue, dan diceritain ke umik. Umik nasehatin, 'kok gak bilang sendiri ke umik? Umik gak suka kalau dengar dari orang lain.' Umik gak marah. Tapi teman gue gondok setengah mati. Itu novel dia soalnya, hahaha.

SMA....gue ke gap lagi baca novel waktu pelajaran, Matematika. Novelnya disita.

Mengenai suku Indian, omong-omong. Gue masih ingat waktu SD, baca novel anak-anak tentang sebuah komunitas suku Indian yang terpaksa pindah dari pemukiman mereka karena orang kulit putih. Yes, that American. Seperti yang kita tahu, suku asli di Amerika adalah Indian, atau manusia-manusia pra-Kolumbus, sebelum penjajah Eropa sampai ke tanah Paman Sam. Lalu kemana suku Indian sekarang?

Sedikit mengorelasikan dengan konflik Timur Tengah secara eksternal, yang.....tidak lepas kaitannya dengan Amerika.

Wo-ho, apakah gue menyebarkan hate-speech? But I told you, Amerika berada di belakang banyak konflik dunia. Kemudian, siapa/apa di balik Amerika? Ah, artikel gue kali ini berat kali.

KAMPUNG WARNA TRIDI JODIPAN MALANG

JENDELA MATA (ini teh curhat)

Kalau buku adalah jendela dunia, maka mata adalah sarana gue membaca buku. Dan saking ngawurnya cara baca gue dari SD sampai sekarang, mata gue minus. Terakhir cek sudah mau 4. Jangan bilang umik abi T_T nanti aku dimarahi.

Gue suka baca seharian penuh sambil tidur, di tempat gelap, dari jarak dekat, dll dll. Sebenarnya bukan itu.

Ketika SD, gue melihat orang yang pakai kacamata itu keren. Akhirnya bersama 2 teman lain, gue bikin kacamata dari kertas karton. Saat pelajaran gue pakai. Apa kata teman lain? They were used by our weird acts, lol. Waktu berlalu......dari kita ber-3, sekarang cuma gue yang pakai kacamata. Sementara mereka berdua masih sehat matanya.

Yeah, mata gue cacat. Miopi. Dengan sedikit silinder di bagian kanan (plis don't tell my mum or else she will kill me wkwk). Gue pakai kacamata dengan bingkai besar. Sempat dikatain kacamata bohongan sama teman (karena waktu itu modelnya lagi in banget).

Sebenarnya.......gue pengakuan dosa deh. Gue sengaja merusak mata dengan baca tiduran, nonton TV dari dekat. Ya karena itu, pikiran polos ketika SD. I thought people with glasses look cool and adorable. Gue menyesal. Gue pingin operasi lasik. 

Gue capek pakai kacamata atau softlens. Gue gak terima dikatain sombong kalau ada yang nyapa dari jauh, gak gue tanggapi karena gak kelihatan wajahnya. Ketika orang lain bilang gue bergaya pakai softlens warna cokelat.......gue pernah pakai hitam, dan teman-teman bilang mata gue kayak juling -_- sedang beli yang bening mahal, kudu di optik pula. Gue kan suka yang murah. 

Ya, gue salah.

KAMPUNG WARNA TRIDI JODIPAN MALANG

PRIA DAN WANITA

Warna pink dan biru, kemudian sayap. Apa? Dua orang manusia, pria dan wanita yang saling mencintai menggapai mimpi dan kebahagiaan bersama?

Atau labelisasi gender? Pink untuk wanita dan biru untuk pria? Kenapa wajar kalau wanita menyukai pink atau biru, sedangkan pria penyuka pink terasa aneh? Memangnya tidak boleh?

Jeng jeeeeeeng *zoom-in zoom-out*. Pembahasan bagian ini sampai sini saja. Masih rawan, masih perlu ilmu lagi. Huehehe.

(ノ ̄^ ̄)ノ ┳┳ ┣ ┻┻ ┫ ┳┳ ┣ (ノ≧∇≦)ノ ミ 
(ceritanya table-flipping)



How to get here?
Dari stasiun Malang, ke arah selatan. Nggak sampai 5 menit jalan kaki sudah sampai, di sebelah kiri jalan. Kalau bawa motor bisa langsung parkir di dalam. Kalau bawa mobil mending cari tempat parkir di sekitaran stasiun.

PoA?
Kemarin gue 2 orang+1 sepeda motor 8 ribu rupiah. Plus 2 gantunga kunci.

Is it worth?
Yes if you find (or create) a great story to tell after visit this place.

66 comments:

  1. Keren banget tempatnya, kalau di Jogja sama seperti kampung warna warni kali code. Ini tempat pengen aku datangi kalau ke Malang nanti. Ini kampung yang dijadikan syuting Bayu Skak juga ya..

    Ternyata belum lama ya diresmikannya, aku baru tahu. Sampe banyak gitu yang datang ya, nggak kebayang sih padatnya gimana. Banyak filosopinya juga ternyata. Penasara pengen foto di jembatan itu, sempat lihat di youtube, jembatannya juga terbatas ya, maksudnya muat berapa orang saja.

    Keren ya, SD udah suka baca novel..he
    Pantes aja sampe minus, kutu buku tea :)

    Salah juga sih, untung waktu SD aku nggak gitu. Ini pengakuan siapa tahu bisa jadi peringatan buat mereka yang masih suka nonton TV dari dekat, terlebih baca sambil tidur. Aku kalau baca sambil tidur udah di omelin ibu pasti..

    Terkait warna, kenapa terasa aneh ya, kalau laki-laki suka warna ping. Aku pribadi suka warna ping. Asik aja dipandang kalau menurutku. Kamar kostku aja aku rubah warnanya jadi ping dan biru. Sengaja nggak bilang pak kost. Biarin lah, kan kamar kost udah kayak kamarku pribadi :D

    Coba lihat aja di postingan, "Menata Ulang kembali kamar kost"
    promosi..haha

    Sekalian tanya ya, kan Malang juga sering dijaikan tempat wisata anak sekolah ya. Iya nggak sih? Kalau iya, biasanya tempat-tempat yang dikunjungi mana aja ya, Zahra?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Barusan saya searching tentang Kali Code. Wah boleh nih menjalin persahabatan dengan kampung warna-warni Jodipan xD bikin paguyuban 'Colorful Place'. Silahkan main kemari, retribusinya murah meriah lah. Dapat gantungan kunci juga.
      Hehehe, saya malah gak tau tuh Bayu Skak syuting di sini.

      Ya mungkin kalau hari biasa/liburan weekend biasa gak serame ini. Tapi kayaknya rame deh, soalnya di tengah kota itungannya. Saya mah udah gak minat duluan, desak-desakan sama orang banyak.

      Huehehe. Iya nih :( akibat salah pemikiran dan pola baca yang gak sehat. Saya juga diomelin, sama umik abi malah. Tapi teteup aja bandel.

      Hmm nah ya itu. Laki2 yang suka pink, dianggap aneh. Dianggap kewanita-wanitaan, dan lain-lain. Jangan sampai gara-gara seperti itu jadi ada diskriminasi /hayoloh/ wkwkw.

      Hehehe, boleh deh saya kunjungi post an itu.

      Iyaa. Malang cocok banget jadi tempat wisata. Karena tempatnya dingin jadi betah eksplor lama-lama. Biasanya ya ke pantai2, atau Jodipan nih, atau mau rekreasi di wisata permainan dan edukasi macam Jawa Timur Park, Eco Green Park, Batu Night Spectacular, Batu Secret Zoo, Predator Fun Park, dan banyak-banyak lagi.

      Delete
    2. Untuk ada si mbah google ya, makin mudah untuk ngecek berbagai wisata yang ingin kita tahu. Tapi aku rasa kalau ngelihat dari foto-fotonya Jodipan Malang. Sepertinya lebih luasan lagi Jodipan dibandingakan kampung warna-warni yang ada di Jogja.

      Asik ya, dapet gantungan gitu. Secara tidak langsung salah satu oleh-oleh kalau berkunjung ke Jodipan. Aku aja tahu dari IG nya sih, suka lihat aja waktu proses syutingnya Bayu Skak.

      Sama sih, aku juga kalau berkunjung tempat wisata suka cari hari kerja, biar lebih sedikit orang yang datang. Kalau rame asik sih, tapi kadang kalau mau foto agak susah..wkwk

      Sekarang masih bandel?
      Harusnya udah nggak, tapi kalau aku pribadi melihat orang yang pake kaca mata, suka kasihan disaat nonton TV, terus pengen rebahan gitu (tiduran) lah. Kadang ya susah ya, mentok gitu si kacamaannya kena bantal.

      Sebenarnya ada obatnya nggak sih ya, kalau untuk yang minus gitu. Kebtulan banyak teman yang pake kacamata juga. Kadang aku ngerasa ya, keren. Meskipun mereka bener-bener minus, bukan gaya.

      Pernah nyoba selama perjalanan di bis, 7 jam.an pake kacamata gitu, udah kayak kacama mata orang-orang minus lah. Sok-sokan, tapi aku pribadi yang matanya normal malah pusing lho..haha

      Hayolah apa nih, haha
      Aku sih suka aja, karena warna pink, biru itu kalau ada disekelilingku jadi happy aja. Ah, gimana ya gambarinnya, susah :D

      Banyak juga ya, aku pernah denger itu Jawa Timur Park. Kalau di Jogja itu sama seperti Jogja Bay. Sebenernya di Malang itu ada rumah ibu angkatku, tapi sampe sekarang belum kesana. Rencana mau dijual juga. Tapi nunggu keputusan ibu sih, gimana nantinya..

      Sepertinya aku tertarik sama Batu Night Spectacular. Barusan searching di si mbah Batu Night Spectacular, ternyata ada semacam patung gajah bekas elektronik gitu ya. Baru tahu aku, dan terjawab sudah ini patung ada dimana.

      Sempat penasaran soalnya, dimananya di Malang, waktu teman share foto disitu.

      Delete
    3. Mungkin mungkin, bisa jadi wkwkw. Soalnya kampung Jodipan ini sendiri dipisah oleh sungai Brantas, dihubungkan dengan sebuah jembatan kecil. Jadi kelihatan lebih luas, mungkin wkwkw.

      Nah iya. Saya pribadi suka banget ide itu. Sudahlah masuknya murah, kita dapat souvenir hasil karya warga situ sendiri juga.

      Bener bang wkwkwkwk. Tapi sudah mulai bisa nerima sih kalau gak selamanya bisa ambil hari kerja. Ntar kalau saya sendiri yang udah kerja, mau gak mau mainnya pas hari libur dong hehe. Lagian, kalau ada orang~~ bisa jadi objek foto sih.

      Masih xD kesadaran diri sendiri belum muncul ya Allah, buruknya....
      tapi saya bukan tipe yang selalu pake kacamata. Kalau keluar aja.

      Wah ini banyak jawabannya. Bisa, pake operasi lasik. Trus ada cerita juga yang terapi, atau pake otem, dll.

      Yeah, I know that feel. Dulu sempat menghindari warna pink karena khawatir di cap feminin. Tapi sekarang ya biasa aja tuh. Kalau pink nya bagus, kenapa ngga?

      Wah, jangan dijual deh. Dikomersilkan aja gimana? Wkwkwkw xD jadi homestay sederhana gitu kalo ada pelancong ke Malang. Kan lumayan, dapat duit dan pertemanan.

      Yess! Benar~ main lah mainlah mainlaaaah wkwkwkw

      Delete
    4. Oh, gitu. Kalau malam apakah tetap rame disni?

      Selain itu, tentu warga jodipan lebih senang, karena sering di datangin pengunjung, dan bisa laris juga apa yang mereka juga. Eh, ada yang jualan kan di kampungnya?

      Aku rasa kalau sudah kerja sepertinya sudah nggak main lagi ke Jodipan, deh..he. Kalau pun iya, paling sesekali aja, itupun kalau lagi kangen. Terlebih kalau cat dan yang lainnya sudah diperbaharui, pasti lebir beda.. hehe

      Iya juga sih, apalagi kalau lagi maennya sendiri. Ada orang lewat, "bang-bang, fotoin dong. Mba-mba fotoin dong"..haha
      Aku sendiri sering gitu, tapi pernah juga beberapa kali orang itu datengin aku bukan minta tolong fotoin, tapi dia nawarin foto dulu, dipikir-pikir pinter juga sih.

      Menawarkan motorin dulu, nanti gantian..haha
      Bisa dicoba tuh.. :D

      Kalau min 4 itu lihat jarak jauh masih jelas to?
      Paling kalau baca aja ya, iya nggak sih..he

      Oh, gitu. Udah pernah nyoba pengobatan kah, atau nggak?
      Setuju, intinya kalau bagus, terlebih nyaman lihatnya. Nggak jadi masalah..

      Iya juga sih, tapi nanti deh rapatkan lagi di meja bundar keluarga..wkwk
      Tapi apapun keputusan ibuku, aku rasa itu yang terbaik. Tunggu aja hasil keputusan rapatnya nanti di TV ya.. haha

      Nantilah-nantilah.. Akan ada saatnya dimana diri ini melanglang buana ke sana.. :D

      Delete
    5. Sayangnya saya bukan makhluk malam (alesan aja wkwk), jarang keluar kalau malam. Jadi gak tahu deh. Lagian, menariknya tempat ini kan karena warna-warni. Kalau malam mana kelihatan? Kecuali kalau nantii adapula diberi lampu-lampu, who knows haha.

      Ada ada, kebanyakan snek ringan sama minuman dingin aja sih. Eh trus juga pernak-pernik, mainan (yang menarik perhatian anak kecil sih).

      Hahahaha xD bener banget ya Allah. Apalagi kalau bawa kamera, trus kitanya sebenernya bukan nganggur, tapi masih merhatiin sekitar, cari mana objek yang mau difoto. Keliatan banget lah gelagat orang yang mau difotoin xD

      Kebalik mas ._. justru kalau minus/miopi, baca buku/baca jarak dekat mah bisa banget, malah gabisa kalau jauh. Beda sama penyakit matanya orang tua (karena usia)/plus, baru deh gabisa baca dekat (biasanya kalau baca tulisan di hape tangannya dijauhin wkwkw). Yang plus malah bisa lihat jauh.

      Haelah xD dipikir maslah mega korupsi ditayangin di TV? Wkwkw ada ada aja eh.

      Delete
    6. Ya, siapa tahu keluar beli apa gitu, mampir foto di Jodipan..wkwk
      Semoga dikasih lampu warna warni juga, biar tetap rame :D

      Oh, berarti nggak cuma souvenir ya, hanya saja ini harus beli kalau mau. Tapi menarik sih, jadi setiap orang yang datang dan beli, tentu punya oleh-oleh tersendiri ya..

      Haha.. udah layaknya macam fotografer aja ya. Ada orang langsung minta tolong fotoin. Terkadang yang bikin kesel itu, disaat aku fotoin itu orang bagus. Giliran gantian, burem :(

      Oh, kebalik toh. Tapi iya sih, kalau lihat orang tua, bukan malah dari jauh, tapi di deketin ya. Misalnya aja waktu lihat smartphone ya..

      Tadi udah aku tanyain sama produser, ternyata belum bisa tayang bulan ini. Karena harus ada rapat lagi..haha

      Udah kayak sianida aja ini rapat.. wkwk

      Delete
    7. Sini bang, datang kesini. Ngobrol sama kepala desanya. Kasih saran supaya Jodipan dihias lampu-lampu, supaya kalau malam tetap menawan. Gak kalah sama siang.

      Jadi makin gak bisa bayangin gimana 'hidup'nya Jodipan siang-malam. Hiruk-pikuk. Kasihan ah ntar warganya, gak bisa menikmati lengangnya suasana untuk istirahat huehehe.

      Yosh, saya bayar 8 ribu udah tiket masuk, tiket parkir, sam 2 gantungan kunci. Itu murah muraah banget kan?

      Wakakaka xDDD itu gak bisa dihindari. Tapi ada juga kok, saat dimana saya rasa orang motoin lebih bagus, giliran saya yang motoin malah soul-less. Ini gak mengenakkan, sungguh wkwkwk.

      Wadaw, harus ada tinjauan ulang ya? Yang E-KTP mas? Atau masalah lain?

      Sianida itu.......ah sudahlah, lebih dari sayanya gak ada ilmu di bidang itu, tapi sebagai manusia biasa...melihatnya kok bisa gitu bertele-tele gak karuan. Padahal kayak simpel :) sedihaing.

      Delete
    8. Iya sih bagus, tapi biarlah seperti itu aja ya. Kalau malam untuk istirahat warga. Kan harus istirahat, bukan begitu ? Hee

      Murab itu lho, dapet 2 gantungan juga, kan bisa dikasihkan sama seseorang :D

      Iya sih, nggak semua. Terlebih bagi mereka yang paham nan peka terhadap masalah foto. Jadi malah nggak enak kalau kita yang foto tapi hasilnya jelek..wkwk

      Iya ditinjau ulang, bukan yang E-KTP kok, ini masalah lain. Belum bisa dipublish, karena masih urusan pihak keluarga..haha

      Nah itu, aku rasa cari rating juga. Biar sidangnya di perpanjang. Nah, sekarang. Siapa coba yang nggak tau tentang sianida. Aku baca sedih aing, sekilas kayak sleding.. :D

      Delete
    9. Ntar yang dihiasi lampu2 kampung lain aja apa ya. Itu daerah rumah anda yang di Malang, kira-kira berpotensi gak ya? Hehehehehe.

      Dijual lagi aja mas, gimana? Trus dimasukkan ke kotak amal masjid. Wah masyaAllah xD

      Baiklah. Memang tidak semua masalah, meski berkaitan dengan orang lain, ataupun bisa jadi pelajaran.......baik untuk menjadi konsumsi publik. Silahkan dimusyawarahkan secara bijaksana dulu pak.

      Enak pengacaranya, kalau dibayar berdasar waktu....wah berapa duit tuh? Huahaha. Kalau sleding masih ada kontak fisik pak. Mending kamekameha, jurus dari jauh ga pake nyentuh.

      /apaini -_-

      Delete
  2. Di Semarang malah ada 2 Nid, di deket tugu muda sama di Ambarawa, cuma yang pernah ane bahas yang Ambarawa, enggak tau yang di Semarang dulu atau di Malang dulu, konsep dan intinya sama mah,, cuma kalau di Malang kayaknya lebih artistik #benerNggakSih?
    ...
    Bener tuh Nid, apalagi pas kerja masuk malem paginya mau istirahat malah didatengin para wisatawan, gimana bisa istirahat coba?? Wkakakakka.. ane juga belum siap mah kalau kampung ane dijadiin tempat kayak gini :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkw yang di Semarang beum pernah berkunjung. Tapi barusan searching sih. Gaktau ya, mungkin karena ada beberapa atap rumah yang nggak di cat, jadinya masih agak kelihatan berantakan? Kalau di sini, literally semua permukaan di cat wkwkw.

      Jangan deh ya Allah huehehe. Justru kan rumah itu tempat istirahat, ngumpet dari hiruk pikuk. Kalo lingkungannya riweuh kayak gitu.....ya gapapa sih, ntar aku jualan kakigori aja xD

      Delete
  3. Hmm.. Keren pembahasannya, bukan cuma obyeknya aja tapi juga intepretasi dari berbagai pengalaman dan bahan bacaan.. hehe

    Btw, tapi minus karena kebanyakan baca itu deger" juga mitos hlo..
    Ada banyak faktor lain yg bikin mata minus...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Karena pembahasan tentang Kampung Wisata Jodipan ini sendiri sudah banyak banget wehehe.

      Hmm, mungkin bahasa saya yang kurang tepat. Tapi memang bukan karena kuantitasnya bang, ini karena cara bacanya yang gak bener. Makanya minus, wkwkwkw. Anyway, thanks!

      Delete
  4. Kok kita sepemikiran ya Ra?
    Aku juga gitu wisata yang deket2 rumah g aku sambangi, soalnya ya itu tadi g bakal kemana2 tuh mereka, disitu aja.

    Btw, aku pernah ngajak itong (adekku) buat kesini
    "Tong, ayok hunting foto di jodipan", kata dia apa coba? "Halah laopo nak jodipan? aras2en aku!" setdah..!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ntar kalo udah hits banget, pengunjungnya udah banyak, baru didatengin....dapet sisanya doang xD trus juga udah banyak artikel tentang itu wkwkwk. Heleeeh.

      Ih si Itong mah. Lagian kan murah, jadi gapapa itungannya sambil jalan2 lah. Siapa tahu bisa dapet temen baru di Jodipan xD
      Itong minta di sleding wkwkw.

      Delete
  5. Bahasa Arab?

    Subhanalloh...

    Udah gitu doang, hahahaha

    ReplyDelete
  6. Heeeeee??
    Makin banyak aja yg liput kampung tridi ini :'(

    KU SEMAKIN KEPENGEN KE SINIIIII

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muehehehehehehe. Hati2 bang ekspektasi vs realiti!

      Jeng jeng.

      Susun lah itinerary ke Malang <-berapa kali bilang kayak gini wkwkw.

      Delete
  7. Nah kan bener ini nih yang selalu nangkring di page one instagram.
    Malang emang punya banyak banget destinasi buatan yang kece.
    Aku juga mau ah buat kampung warna warni didaerahku, tapi kayaknya para warga ga bakal setuju :(

    btw aku mau ikut doain supaya dikau dimudahin skripsinya.
    gils, Aku aja yang bikin skripsi pake bhs Ibu susahnya naujubillah ini malah pake bhs Arab wkwk.
    emangng Mantap dah ini suhu panutanqu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masa iya sih? Seterkenal itu? Wkwkwkwk.
      Datanglah~~ datanglah~~ mainlah~~ mainlah~~
      Kan bang Leon sekarang udah jadi influencer. Ke Malang geh, liputan di sini kek. Biar makin rame Malangnya.
      Dimulai dari rumah sendiri dulu aja bang ._.

      Thanks so much, it means a lot for me :')
      Saya sudah siap keliyengan -Zahrah, 2k18.

      Balik kasih mantap, sensei.

      Delete
  8. salam satu jiwa. ha ha, aku sok minggu arep mrene. ketoke lagi nge hits ya nang malang. karena jadi rame banget ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Weeeeeh, sadaaaap. Ke Malangnya atau Jodipannya bang?
      Monggo dinikmatin suasana Malang yang bau kampus dan cuacanya yang dingin.
      Jangan lupa malam2 beli sempol ya, yang depan UIN enak, murah. Wkwkwkw.

      Iya mas, hati2. Huehehe.

      Delete
  9. aku pernah liaat, dan karena jauh aku belom bisa ke sana huhuhu. kalo ke sana kudu bawa powerbank! bakal sibuk foto2 karena tempatnya keren bangetz! aku suka gaya penulisan kayak gini :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau kesana kudu bawa air sama snack lah wkwkw. Lumayan kayak labirin. Eh tapi jajanan di sana insyaAllah murah murah kok kak xD

      Sok lah enakin aja.

      Makasiiiihhhhh, aku kasih virtual hug xD

      Delete
  10. Waw, kukira bahas jodipan seutuhnya kayak traveler lain. Ternyata bahas pemikiranmu 💚

    ReplyDelete
    Replies
    1. Justru karena udah banyaaak banget yang bahas Jodipan, aku bahas yang lain aja xD

      Sekalian keluarin uneg2 muehehe.

      Delete
  11. I've heard a lot about that kampung..
    ...dan sepertinya memang merupakan destinasi wisata yang menyenangkan. Apalagi, colorfulnya itu photogenic sekali pastinya ya, oke banget menarik perhatian turis di era digital. Malang benar-benar harus gue jadikan pioritas destinasi dalam negri, sih!

    ReplyDelete
    Replies
    1. As I said la~

      Wkwkwwk, keep that thought until you come here and witnessing by yourself lol. Lol apa ini hahaha. Sayangnya sih udah banyak yang mengelupas, trus pudar juga. Ga sengejreng dulu lah. Lantai2 nya juga udah banyak yang balik ke abu2 xD

      HARUS!

      Delete
  12. Warga di sana merasa keganggu gak ya mbak kalau pengunjungnya lagi banyak banget? Eh, tapi mereka juga dapat berkah ya dengan jualan.. Banyak mural juga ya di dalamnya, aki pikir cuma sekedar di cat warna-warni ana kalo keliatan dari jauh.. :) Dan gambar2nya bisa membangkitkan kenangan buat Mba Zahrah ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Naaah! Itu kayaknya aku luput tanya tanya xD harusnya gitu ya, biar tulisan ini bisa jadi punya aura liputan wkwk.

      Ntahlah, bisa jadi nggak terganggu karena yang jualan snek/minuman bisa makin nambah rejekinya. Who knows heheh.

      Iyaaa, dalamnya banyak banget gambar2nya, keren2 kok. Ibunya geh berkunjung kesini sama keluarga ^_^

      Delete
  13. Wah, lagi musim ya "kampung warna-warni" gini. Di Semarang juga ada.
    Jadi semacam alternatif menata kampung jadi lebih indah serta bisa menjadi tempat wisata dan menggerakkan ekonomi warga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Seandainya salju dan gugur bisa di musim in juga di Indonesia pasti asyik xD

      Yash! That's right~~~~ semoga dengan adanya ide seperti ini, baik masyarakat di lingkungan tersebut, warga sekitar, dan yang lain-lain bisa mengambil manfaat lebih lebih lebih~~~ :)

      Delete
  14. Ini nih pionir kampung warna-warni yang sekarang lumayan banyak dititu di berbagai daerah. Semoga konsisten baik secara kualitas dan perawatannya =)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyakah? Masa iya jadi pioneer? Hebat dong xD

      Can't agree more~ bener, harus ada maintenance. Soalnya saya lihat juga ada banyak titik yang udah mulai pudar.

      Delete
  15. waduh ramenya komenter di sesi kali ini. Mungkin saya harus rebutan oksigen yach,,,,eee rebutan perhatian si pemilik blog, maksudnya. :)

    Amin. saya doakan Mbak bisa lancar dan fasih berbahasa Arab dan bisa aneka bahasa asing lainnya, terutama bahasa isyarat. :)

    saya memang pernah mendengar,sebuah kampung yang di cat warna - warni, tpi saya lupa, mungkin kampung yg mbak sebutkan diatas, sebab saya nontonnya di tivi.

    uniknya kampungnya, tpi kok mirip Taman Bermain Anak, yach.....

    tpi kreatif dech buat pencentus idenya. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaha, headshot aja saya.
      Dari semua komentar itu pada belum pernah kesini :') sedih aing.

      Amiiin ya Allah. Saya aminin beneran tuh yang bahasa Arab sama bahasa isyarat. I find it cool when someone able to use sign language fluently XD

      Iya iya bisa jadi bisa jadi xD bisa jadi juga yang di Semarang sih, Kampung Pelangi tuh. Hahahaha iya sih, warna-warni soalnya. It's okay, we have to keep kid's happiness inside /apadah/.

      Delete
  16. Pingin banget dari dulu main kesini, tapi waktunya gak sempet. Padahal bolak-balik udahan ke Malang :'D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Padahal ini mah bisa banget a-half-day-trip, wkwkw.

      Ntar lagi kesini mampir bentar ya kak hehehe.

      Delete
  17. Lagi hits di Jawa nih kampung warna-warni begini. Tapi di Sumatera kayanya belom ada deh (cmiiw)..

    -Traveler Paruh Waktu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bikin geh bang hahaha. Jadi pencetus di kampung sendiri, bolehlah. Ntar biar namanya diabadikan di gapura nya huehehe.

      Yash, ada 2 nih (setahu saya). Di Malang sama di Semarang. Kuy lah mau kemana duluan?

      Delete
  18. Jawaban pertanyaan kamu di blog nya mas Riza:

    Terakhir aku nonton drama bromance 2MOONS
    Tau nggak, Nong?

    Itu asli soswit banget tapi gak jijik hahahahhaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. WETSEW.

      TAHU!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

      Gue nonton juga p', muahahahaha.

      Height gap nya mereka pas. Trus nong Wayo nya cabi, wekwekwek.

      Jeng jeeeng /zoom in zoom out/ haruskah gue bikin reviewnya? :')
      Their acting isn't that good, awkward enough (the 2 main characters). B-but I was moved T~T

      Delete
  19. Capture-an Nida ga' receh maksimal...

    http://www.thedancingrain.com/

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkwk gak receh darimananya? Itu mah udah banyak juga kok yang ambil gambar di spot itu mba xD

      Delete
  20. apan waktu ke malang ga kepikiran buat ke sini. ahahaha.. pas di rumah baru inget. parah ya.... InsyaAllah bulan ini ato bulan depan ke sana ahhh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, berarti kudu dicatat di notes wkwkw.

      Saran sih, ini tempat jadi pilihan selingan aja. Sekeda untuk jalan-jalan santai ehehe.

      Delete
  21. Di Semarang juga ada nih, kayak beginian. Sempet mampir sebentar dan, yaaah...diluar ekspektasi. Hahaha. Jujur, saya pribadi kurang bisa menikmati. Tau sendiri lah ya, isinya cuma gang-gang disekitaran rumah gitu. Mana waktu itu, juga masih ada tahap pembangunan disekitaran kampung. Jadi nambah hawa panas dan cepet capek. Tapi, itu juga tergantung experience masing-masing orang - Mungkin saya nggak menikmati, tapi sapa tau orang lain bisa :D

    Skripsi pakai bahasa Arab?
    Woooo, sughoiii

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kampung Pelangi kan ya? Wkwkwkw beberapa orang yang komen di atas udah mention tuh. Hayoloh, mana yang lebih kece, punya Jawa Timur atau Jawa Tengah?
      Gak masalah lah, yang penting tujuan 'penyulapan' kampung2 ini apa kan ya. Ya kan ya bang? Wkwkwkw.

      Kalau boleh bilang jujur mah ya~~ ini bukan tipe tempat yang akan saya kunjungi sih. Cuma penasaran aja. Dari jauh mah bagus, warna warni. Tapi dari dekat? Yaah perkampungan mah gimana sih?

      Bantuin geh -_-v

      Delete
  22. Wah udah jadi ya jembatannya itu, aku ke sini sekali doang sih dan sumpek karena terlalu banyak pengunjung sampek foto bocor di mana-mana.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekali aja udah cukup emang, sekedar menuntaskan rasa penasaran hahahaha.

      Tempat ini lebih cocok sama generasi milenial yang hitzzzzzz.

      Delete
  23. Jembatan kaca, kali pertama jadi aku di situ, tapi gak naik, kenapa???? POBIA DONGS. wkwkwkkw jadi gak nyesel buat gak naik

    Dan, setelah kampung ini berdiri, masyarakat Indonesia makin latah. Di mana-mana diwarnai. Faktanya menuai pro kontra.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Phobia ketinggian ya kak?
      Waaaaa kalau naik pesawat gimana? ._.

      Kakak mau sembuh gak? (?) /apaan sik wkwkw

      Hahahaha xDDD naah~ itu akhirnya banyak yan mention, salah satunya di Semarang. Ada Kampung Pelangi.

      Hm, aku gak tau kontra nya apa ._.

      Delete
  24. Nanti pas ke malang insy alloh kesini,penasaran juga sm kampung warna-warni jodipan. Lokasinya pun gak jauh dr stasiun, siplah gak usah sewa mobil kalo kesini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. SINIIII SINIII hehehe xD

      Gapapa lah mampir bentar, dari stasiun dekeeet banget, 5 menit jalan. Lumayanlah pemanasan sebelum jalan2 ke tempat lain di Malang kak xD

      Delete
  25. Cuma beberapa meter dari rumah tp aku kok belum kesini juga ya padahal wes bertahun2.

    Karena baca post ini mungkin besok aku agendakan hehehe lumayan buat nambah artikel. BTW ini sampek jamberapa ya bukae, mosok sampek malam ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wkwkwkw kebiasaan emang. Saya sih gitu, justru yang dekat tuh ntar ntaaaran aja. Sampe dapet ramenya xD

      Laksanakan lah bang, cuma cecerapa meter kan? xD
      Setidaknya udah pernah, daripada belum sama sekali hehe.
      Kalo loketnya mungkin sampe maghrib? Gaktaulah~ sampean kan yang lebih deket ._.

      Delete
  26. Di Sumatera Selatan udah ada juga nih Nid kampung warna-warni. Bisa dibilang yang di Malang ini jadi kampung warna-warni percontohan, ya. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah waah~~~
      makina ja menjamur ya konsep pemukiman yang kayak gini.
      Gak papa sih, baguslah kalau itu berarti bisa menaikkan taraf hidup masyarakat disitu.

      Inginnya sih, pokoknya harus maintenance berkala biar indahnya gak lapuk oleh hujan dan panas wkwkwkw.

      Delete
  27. Lama di malang tapi aku belum pernah ke sana. Boleh juga nih sebagai referensi jalan-jalan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi pasti udah dengar nama daerah ini sejak dahulu kala kan?
      Wkwkwkw xD monggo disegerakan.

      Delete
  28. Wuaaahhhh kampung warna-warni! Unik ya! Aku belum pernah ke sini, padahal tahun lalu sempat tinggal di Pare beberapa bulan, tapi ya tak sempat main-main ke sana, hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Geh lah main kesini kapan-kapan hahaha. Tapi udah banyak juga sih di beberapa wilayah di Indonesia, di Jawa Tengah misalnya.

      Wah padahal Pare-Malang cuma 1.5 jam hehehehe.

      Delete

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya.

Bila berkenan sila meninggalkan komentar, supaya; 1) saya bisa tahu kamu, kita berkenalan, saya mampir ke blog kamu, kita menjadi teman! 2) beritahu saya apabila ada kritik dan saran.

Sekali lagi, terimakasih banyak :)

Instagram