Sampai kemudian malam harinya muncul notif, 'tema minggu depan MAHAR IMPIAN ya'. Maka malam itu grup jadi ricuh. Rasanya saya mau absen aja untuk tema kali ini. Saya gak ada ide, mikir kesana pun nggak. Kak Ros, Kak Pipit, dan Kak Mude heboh saling lempar bazooka sampai Teh Dian datang bersama saya membaca mantra wingardium levio~sa, not leviosa~
Sebagai blogger saya pingin mahar backlink sejumlah 1001 blog agar setara kisah Abu Nawas, jaminan pelunasan tagihan domain untuk selama-lama-lama-lamanya supaya sampai kapanpun blog ini bisa terbaca meski kusudah tiada, berkemampuan otak-atik blog saya biar gtmetrix nya dapat nilai A.
Sebagai traveler saya pingin DJI Phantom 3, lensa Nikkor AF-S 28mm f/1.8G, Nikon AF-S DX VR Zoom-Nikkor 18-300 mm F/3.5-5.6G IF-ED, GoPro Hero 6, google, snorkel, kaki katak.
Sebagai geek saya pingin sebotol parfum dengan fragrance buku, rumah ber menara 30 meter dengan rooftop terbuka, supaya saya bisa hujan-hujanan tanpa keluar rumah. Sekalian juga mercusuar, supaya anak-anak kita nanti tahu arah jalan pulang ketika main terlalu jauh. Kalau bisa ada teropong bintang kayak di Bosscha Observatory Bandung.
Sebagai naturalis ala-ala, saya mau ada kebun tanaman obat, pohon mangga, nangka, pisang, manggis, durian, dan belimbing wuluh. Selain itu wajan datar, panci cepat panas, wajan terang bulan, microwave musik klasik, dan lapangan badminton indoor. Kalau rumah bertingkat gak usah ada tangga, pakai pole aja, huehehe. Tak lupa, konsep rumah dengan perpaduan unsur kayu, batu, dan air.
Itu semua cuma status, gelar, identitas 'kemanusiaan' yang temporari, duniawi. Sementara ada sebuah identitas yang alhamdulillah saya bawa dari lahir, dan biidznillah akan saya bawa sampai mati. Sampai nanti saya menjumpai malaikat di alam kubur. Identitas yang terdengar sepele, lumrah, namun sebenarnya memikul tanggung jawab yang begitu besar dan berat. Identitas akhirati.
Saya sebagai makhluk Allah.
Hmmmm (menghembuskan nafas sembari recall apa aja yang sudah saya lakukan di dunia ini).
Umik adalah anak kedua dari 5 perempuan bersaudara, membuat saya tumbuh besar dalam lingkungan tante-tante dengan segala cerita kehidupan pernikahan mereka. Maka dari itu secara tidak langsung saya lebih ngerti masalah kebijaksanaan dalam berumah tangga daripada pacaran, kadang merasa dewasa sebelum waktunya. Mana akhir-akhir ini para tante mulai menasehati saya tentang tips, trik, kriteria, dll dll dll tentang marriage.
Daripada memikirkan enaknya menikah, sometimes I feel hesitate because witnessing so many stories about gejolak rumah tangga yang tipis-tipis sampai yang sudah diujung tanduk. I know it right that marriage isn't just about 2 persons falling in love and they wanna build their dreams together, happily ever after. It's not easy, vice versa, not as complicated as Villa Pisani Labyrinth.
Somewhile I feel enough with my parents' unconditionally abundant love and care. I wanna live with them forever together, looking after and dedicating my life for them. Tapi sayangnya umik bukan tipe orangtua yang 'sayang anak', maunya saya disuruh cepat keluar dari rumah pindah ke tempat yang jauh, ketemunya setahun sekali pas lebaran, biar ada kangen-kangennya. Emak durha----thciim! (saya bersin).
Hmmm /gegulingan virtual/
So these are my dream dowry as a creature of Allah.
1. ISLAM, IMAN, DAN IHSAN
3. AL-QUR'AN DAN TAFSIR AL-QUR'AN IBN HAYYAN
Ini lagi. Al-Qur'an mah ada banyak di rumah, bahkan lebih banyak daripada anggota keluarga saya. Ada yang Al-Qur'an biasa, terjemah, terjemah perkata, per juz. Tapi substansinya bukan 'kepemilikan Al-Qur'an secara bendawi'.
Dulu, salah satu alasan saya ambil jurusan Bahasa dan Sastra Arab adalah; mengerti arti+makna dari bacaan shalat dan Al-Qur'an (tapi sayangnya sampai sekarang kemampuan bahasa Arab saya masih merangkak -_-). Mau sampai kapan saya hidup dengan shalat 5 waktu sehari, baca Al-Qur'an setiap hari, mengamini doa ini itu yang dibacakan ustadz.....tapi gak tahu artinya?
Sayangnya niat mulia itu sering terlupa 24/7. Bahasa Arab susah men, bahasa tersulit yang pernah saya pelajari di antara Inggris, Jepang, Korea, Jerman, dan Jawa. Yet I found that Arabic is an awesome language with rich philosophy, it's one of the legacies of the glory of Islam.
Dengan Al-Qur'an menjadi mahar, berharap sang lelaki bertanggung jawab (bersama-sama) atas pengamalan nilai-nilainya sebagai jalan hidup. Karena Al-Qur'an adalah pedoman, the way of life. Anyway, dosen semiotika saya menyarankan Tafsir Ibn Hayyan yang menjabarkan tentang syarah dan simbolisme dalam Al-Qur'an.
4. HAFALAN
Shalat berjamaah di masjid bagi laki-laki adalah yang paling utama. Sepanjang hidup sebagai anak abi, saya menyaksikan sendiri beliau yang alhamdulillah senantiasa berjamaah di masjid, bahkan dalam keadaan tidak enak badan ataupun hujan deras (selama tidak membahayakan). Bilapun dalam perjalanan jauh, pasti mampir ke masjid dulu. Malah kadang saya paksa shalat di rumah aja supaya bisa ngimamin. Hal ini membuat saya merasa kagum kepada laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, yang bergegas ketika adzan berkumandang.
Balik lagi ke hafalan.
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas mengenai masjid dan laki-laki, saya juga pingin lah sesekali diimami. Tapi.....masa qulhu terus? Sebenarnya bukan berapa banyak, namun setidaknya ada. Dan yang terpenting, manifestasi pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Karena nih, maaf-maaf aja, banyak hafidz-hafidzah di lingkungan saya yang sikapnya tidak berbanding lurus dengan tuntasnya hafalan mereka.
Astaghfirullahal'adziim, wallahua'lam bisshawwab.
Apa yang saya tulis di atas bukan berarti saya merasa sudah benar dan baik, justru saya merasa masih punya banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak banget kekurangan dan sering melakukan khilaf. Perbaiki diri lagi, perbaiki....bukan setiap hari menjadi lebih baik, tapi setiap saat. Saya akan membuat ini sebagai self-reminder, karena:
Sebagai geek saya pingin sebotol parfum dengan fragrance buku, rumah ber menara 30 meter dengan rooftop terbuka, supaya saya bisa hujan-hujanan tanpa keluar rumah. Sekalian juga mercusuar, supaya anak-anak kita nanti tahu arah jalan pulang ketika main terlalu jauh. Kalau bisa ada teropong bintang kayak di Bosscha Observatory Bandung.
Sebagai naturalis ala-ala, saya mau ada kebun tanaman obat, pohon mangga, nangka, pisang, manggis, durian, dan belimbing wuluh. Selain itu wajan datar, panci cepat panas, wajan terang bulan, microwave musik klasik, dan lapangan badminton indoor. Kalau rumah bertingkat gak usah ada tangga, pakai pole aja, huehehe. Tak lupa, konsep rumah dengan perpaduan unsur kayu, batu, dan air.
Saya sebagai makhluk Allah.
Hmmmm (menghembuskan nafas sembari recall apa aja yang sudah saya lakukan di dunia ini).
Umik adalah anak kedua dari 5 perempuan bersaudara, membuat saya tumbuh besar dalam lingkungan tante-tante dengan segala cerita kehidupan pernikahan mereka. Maka dari itu secara tidak langsung saya lebih ngerti masalah kebijaksanaan dalam berumah tangga daripada pacaran, kadang merasa dewasa sebelum waktunya. Mana akhir-akhir ini para tante mulai menasehati saya tentang tips, trik, kriteria, dll dll dll tentang marriage.
Daripada memikirkan enaknya menikah, sometimes I feel hesitate because witnessing so many stories about gejolak rumah tangga yang tipis-tipis sampai yang sudah diujung tanduk. I know it right that marriage isn't just about 2 persons falling in love and they wanna build their dreams together, happily ever after. It's not easy, vice versa, not as complicated as Villa Pisani Labyrinth.
Marriage is about 2 persons from different family background getting together, live under the same roof. In The Name of Allah, they make a halal bond and promise. Together, reach for Allah's blessing of the world and hereafter. Be the reminder of each other. Willing to take heavy responsibility become parents (later); teaching, educating, nurturing civilized generation of Islam. etc etc etc.
Somewhile I feel enough with my parents' unconditionally abundant love and care. I wanna live with them forever together, looking after and dedicating my life for them. Tapi sayangnya umik bukan tipe orangtua yang 'sayang anak', maunya saya disuruh cepat keluar dari rumah pindah ke tempat yang jauh, ketemunya setahun sekali pas lebaran, biar ada kangen-kangennya. Emak durha----thciim! (saya bersin).
Hmmm /gegulingan virtual/
So these are my dream dowry as a creature of Allah.
1. ISLAM, IMAN, DAN IHSAN
- Islam is to certify that there is one God, pray 5 prayers per day, fast Ramadan, pay zakat, and go to Hajj for those who can.
- Iman is to certify the presence of Allah, His Angels, His Books, His Messengers, Doomsday, and Predestination (Good and bad ones). (49:14)
- Ihsan is to Worship Allah as if you can see him, if you didn't see Him, know that He does. (16:128)
2. SEPERANGKAT ALAT SHALAT
Dulu ketika melihat film atau menyaksikan langsung sebuah pernikahan dengan mahar 'seperangkat alat shalat', saya berpikir bahwa hal itu cuma sekedar habitual dan gak kreatif sama sekali. Maksudnya, ya si pengantin cowok harusnya menganalisis si cewek, terus dikasih yang sesuai dengan passionnya. Atau apalah yang menunjang karir dan hobi. Seperangkat alat shalat mah saya yakin dari kecil si cewek udah punya, malah selusin di lemarinya.
Tapi barusan kemarin seorang dosen menyenggol sedikit mengenai mahar. Dan ucapan beliau membuat saya tertegun sambil istighfar, 'mahar seperangkat alat shalat mungkin terdengar sangat lumrah karena toh dari kecil sudah salat, terlihat tidak spesial. Tapi apa kalian tahu makna dibaliknya? '.
Seperangkat alat shalat. Berarti sang lelaki siap lahir batin, sebagai imam, membimbing sang perempuan menunaikan pondasi agama. Membaguskan akhlaq dengan memperbaiki shalat.
Sajadah sebagai tempat bersujud, berkeluh kesah, penyerahan diri dan tawakkal kepada Allah. Tasbih sebagai pengingat untuk senantiasa dzikrullah, bertasbih, bertahmid, bertakbir. Mukenah sebagai pakaian shalat, penjeda waktu manusia lima kali selama 24 jam sehari, pengingat akhirat penyemangat dunia.
Ini lagi. Al-Qur'an mah ada banyak di rumah, bahkan lebih banyak daripada anggota keluarga saya. Ada yang Al-Qur'an biasa, terjemah, terjemah perkata, per juz. Tapi substansinya bukan 'kepemilikan Al-Qur'an secara bendawi'.
Dulu, salah satu alasan saya ambil jurusan Bahasa dan Sastra Arab adalah; mengerti arti+makna dari bacaan shalat dan Al-Qur'an (tapi sayangnya sampai sekarang kemampuan bahasa Arab saya masih merangkak -_-). Mau sampai kapan saya hidup dengan shalat 5 waktu sehari, baca Al-Qur'an setiap hari, mengamini doa ini itu yang dibacakan ustadz.....tapi gak tahu artinya?
Sayangnya niat mulia itu sering terlupa 24/7. Bahasa Arab susah men, bahasa tersulit yang pernah saya pelajari di antara Inggris, Jepang, Korea, Jerman, dan Jawa. Yet I found that Arabic is an awesome language with rich philosophy, it's one of the legacies of the glory of Islam.
Dengan Al-Qur'an menjadi mahar, berharap sang lelaki bertanggung jawab (bersama-sama) atas pengamalan nilai-nilainya sebagai jalan hidup. Karena Al-Qur'an adalah pedoman, the way of life. Anyway, dosen semiotika saya menyarankan Tafsir Ibn Hayyan yang menjabarkan tentang syarah dan simbolisme dalam Al-Qur'an.
4. HAFALAN
Shalat berjamaah di masjid bagi laki-laki adalah yang paling utama. Sepanjang hidup sebagai anak abi, saya menyaksikan sendiri beliau yang alhamdulillah senantiasa berjamaah di masjid, bahkan dalam keadaan tidak enak badan ataupun hujan deras (selama tidak membahayakan). Bilapun dalam perjalanan jauh, pasti mampir ke masjid dulu. Malah kadang saya paksa shalat di rumah aja supaya bisa ngimamin. Hal ini membuat saya merasa kagum kepada laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, yang bergegas ketika adzan berkumandang.
Balik lagi ke hafalan.
Seperti yang sudah saya sebutkan di atas mengenai masjid dan laki-laki, saya juga pingin lah sesekali diimami. Tapi.....masa qulhu terus? Sebenarnya bukan berapa banyak, namun setidaknya ada. Dan yang terpenting, manifestasi pengamalan dalam kehidupan sehari-hari. Karena nih, maaf-maaf aja, banyak hafidz-hafidzah di lingkungan saya yang sikapnya tidak berbanding lurus dengan tuntasnya hafalan mereka.
Astaghfirullahal'adziim, wallahua'lam bisshawwab.
Apa yang saya tulis di atas bukan berarti saya merasa sudah benar dan baik, justru saya merasa masih punya banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak banget kekurangan dan sering melakukan khilaf. Perbaiki diri lagi, perbaiki....bukan setiap hari menjadi lebih baik, tapi setiap saat. Saya akan membuat ini sebagai self-reminder, karena:

/gegulingan virtual lagi/
/saya nulis apaa/
/aaaa geli/
Jangan diketawain, jangan diciye-ciyein.
Baca juga tulisan anggota The Enchanting Ladies yang lain ya!
Kak Ros - Mahar?
Teh Dian - The Day He Ask Me To Marry Him
Kak Pipit - Yakin Ini Maharnya?
Kak Mude - Mahar di Hari yang Tepat
Kenapa jaminan domain terlunasi 17 tahun? Aku penasaran. Kalau aku maunya selamanya-lamanya terjamin domain dan hosting. Biar kalau pun aku sudah enggak ada tulisan aku masih bisa dinikmati oleh orang banyak.
ReplyDeleteSoalnya biar sama kayak tanggal Indonesia merdeka teh wkwkkw.
DeleteBiar kalau pun aku sudah enggak ada tulisan aku masih bisa dinikmati oleh orang banyak. <--- waduh nyeremin banget ya Allah T^T eh tapi iya benar sekali! Wah aku gak kepikiran >.<
Atau ubah gratisan aja apa ya, biar kalo bener2 ga ada yg urus, bisa terus dibaca orang xD
😆😆😆😆
ReplyDeleteAduhaaaaaai
Bergejolak banget nih nulisnya
Kurasa ini tulisannya belum selesai, masih ada pikirian yg tertinggal kan? Tapi nggak tau gimana cara ngungkapinnya 😆😆
Btw kalo calon pelamarmu baca tulisan ini, cuma baca atas doang, gak sampe bawah. Bisa2 mundur duluan tuh. Disuruh beliin google 😂😂
BANGET!!
DeletePokoknya salahnya kak Ros T^T
rasanya mau unpublish, aku malu ya Allah......ntahlah, aku gak mau baca lagi deh, aneh aja. Huehue.
Apa? Apa??
Nggak ada.
Eh ada sih.
Poin ke 5. PERJANJIAN
Tapi nanti, kalau 4 poin sudah fix lol /apaaan/
/gelindingan/
Google bukan google perusahaan xD tapi kacamata untuk snorkeling ituloh kak ._.
😆😆😆
DeleteOoh kukira google perusahaan 😂😂
Kakak kotak-kotak 😆😆😆 ini emot apa ya? Di browser aku ga keliatan, cuma kotak2 doang xD
DeleteKalau mau perusahaan, perusahaan krupuk udang aja, enak dibuat seblak aaaa ~.~
Bagus sekali tulisannya.
ReplyDeleteBener kata Mbk Rhoshandhayani, kalau ngga tuntas bacanya bisa kabur. :D
Terimakasih, alhamdulillah.
Delete/nyengir sambil gelindingan/
Makanya harus tuntas, ga boleh setengah2, nanti infonya jadi ga utuh wwkkwkw xD
Tuuuuh kaan bagus tulisannya 😆😆
DeleteGara2 temanya unik sih 😆😆
Super sekali emang thememaker nya Enchanting Ladie :'
Delete/throwing confetti/
Kakak lagi aja yang bikin utk tema minggu depan XD
kasih yang lebih sadis!
@Rhoshandhayani ya memang bagus tulisannya, tapi belum tau gmn kalau ditulis pake tangan hihi :D #becanda
Delete@Zahra iya kalo ngga tuntas bacanya bisa bikin salah paham + baper ya. haha :D
@Bang Gani : Aaaaa iya emang tulisan gue.....dinamis...huehehe xD
Deletefluktuatif, naik turun. Alias ga rapi :' tapi artistik kok muehehehe
Plis jangan sambil baper bacanya /gelindingan/
Malahan bagus itu, jadi ngga keliatan monoton :D:p
DeleteAlhamdulillah, terimakasih banyak. Semoga berkah hidupnya wkwkkwkw xD
DeleteAmin :)
DeleteUhuuuukkk..
ReplyDeleteAne agak agak keselek pas baca mahar buat jenengan mbak. Wkwkw..
. Tapi emang sih, masalah mahar ini terkadang buat si cowok gegabah kalau si cewek mintanya tetekbengek.. Baru denger aja udah mundur duluan. Wkwk. Jadi ini ceritanya Nida mau jadi pejuang janur kuning? Wkwk
#ZahraPejuangJanurKuning 💚
DeleteWaduh 'jenengan' berasa apa deh XD
DeleteKan udah ditulis, 'bercanda'. Itu seriusan bercanda, yang bener2 serius yang bagian bawah :'
Ya semua yang single lah #pejuangjanurkuning
Tapi ih ini gara-gara kak Ros hue, beliau the real MVP of #pejuangjanurkuning xDDD
Untuk kak Ros tersayang,
Deleteyaudahlah kita keluar aja dari grup TEL, bikin squad baru, #pejuangjanurkuning XD
Aaamiiinnnn
ReplyDeleteMudah-mudahan kesampaian
Indeed, dari cara berbahasa dan merangkai kata aja udah keliatan deh dewasa dan keibuannya wkwkwk
P.S.
Yakin nih itu aja?
Enggak pake emas sekian gram atau uang tunai sekian rupiah??
:)))
Terimakasih diaminin, semoga bang Aul juga dikasih mahar....................
Delete/dilempar ke jurang/
Maksudnya bisa kasih mahar yang menyenangkan hati calon EA. Hm.
/kicep/
Tulisannya ya......semoga sikapnya juga ya Allah /.\
Kalau gue bilang nggak, gimana bang? Wkwkwkw.
Mau sih mau ajalah kalau dikasih, tapi kalau meminta.....enggak xD
Semoga doa dan keinginannya terkabul ya zah, yakin alloh pasti mendengar doa2 kita terutama yang baik2
ReplyDeleteAmin :)
Deleteanyway....ngg yaudah biasa aja sih ._.
maksudnya ini tulisan yang di 'buat'.
Ah ya gitu deh, tapi aku aminiiiin XD makasih kakak!
Semoga doa kakak juga dikabulkan Allah :)
Mahar yang atas boleh dicicil gak mbk Zahra ? Hehheheeh, kalau yang bawah boleh buat renungan :)
ReplyDeleteYang atas mah bukan mahar impian kok wkwkw.
DeleteIt's something that I'd prefer if afforded when he and I got together huahahaha.
Renungan kita semua bersama bang, amin.
Berat...sungguh berat ini the dream mahar from Zahrah Nida.
ReplyDeleteIni post udah di cc-in ke akhi-akhi sebelah belum, Za? Yakali kan habis baca, dia langsung siap-siap buat ndatengin umi-abi mu xD
Itu apa banget coba, rumah berlantai lebih dari satu tapi pakainya pole?
Sehat enggak, lecet iya ini si paha dan sekitarnya? Hahaha
/sfx: sepoi angin musim gugur yang diimpor dari Yorkshire, UK/
DeleteApaaa apaa apaaa apaa
Nggaklah bang -_-
Udah lah tahunya accidentally aja, gausah disebar-sebar. Malu akutu.
Kan kayak yang di film2 superhero gitu. Mereka kalau turun dalam rangka misi menyelamatkan dunia, turunnya pake pole, gak tangga. Biar jantan.
Indah kayak pertemuan kita kak? Di platform media sosial berlogo hurf B warna oranye. Kaya akan karoten.
ReplyDeleteKenapa kudu warna ijo ya Allah T_T
gak gila sih, gak papa. Itu salah satu dream dowry nya kakak? Minta si dia dengan tulus ikhlas ngabulin, insyaAllah kalau cinta (ea) di iyain.
Yes I do agree. Anyway, sesuai tuntunan Rasulullah aja sih yaa. Mahar itu, apa yang diminta oleh calon istri, dan pokoknya tidak memberatkan ^_^
/high five lah!/
Awlanya pas kuliah mulai ngantuk.....pas bahas mahar, agak melek....waktu pak dosen bahas ini, jadi 100% sadar dan malah dapat pencerahan wkkw.
Semoga kita semua masuk surga, amin xD
Alhamdullilah kalau memang sudah punya niat untuk menikah. sisa jodohnya saja yang di tunggu. karena allah akan memberikan jodoh yang ter baik untukmu
ReplyDeleteEmang di atas ada tertulis keinginan begitu? ._.
DeleteAmin, semoga doanya kembali untuk kita semua hehehe.
sebagai perempuan yang teman2nya hampir menikah semua, kadang bahasan mahar ini selalu jadi hal yang seru dan bahan omongan ya :D
ReplyDeletetapi apapun itu, kembali lagi pada niat menikah karena Allah :)
btw, kita berdua ga menang ke labuan bajo. yaah, ga jadi ketemu dong saaay
Wah iya wkwk. Kalau di lingkungan aku sih, bahasnya nikah sama kisah2 romansa halal gitu. Tapi kayaknya belum sampai mahar deh xD
DeleteIyaaaa huhuhu. Gapapa gapapaaa, next time insyaAllah :) ga cuma 3 hari nanti, tapi lebihhh xD
Habis baca tulisan Zahra terus nengok tulisanku sendiri, heaaaa... Ketahuan banget nih mana yang seriusan sama komedi belaka, hahaha..
ReplyDeleteMungkinkah tulisan ini berkorelasi dengan foto instagrammu yang dulu itu Ra? yang itu tuh.. nggak lupa kan? *wajah penuh penasaran
Wkwkkwkw ih si kakak mah, ini juga campuran kok. Yang bagian atas tuh komedi huehehe. Bercandaan 100%
DeleteYang bawah itu...............gatau deh, yaudah gitu pokoknya mah xD
IYA XD YA ALLAH TERIMAKASIH KAKAK. Aku mikir dulu semenit mengenai korelasinya. Dan aku gak nyadar sih, tapi setelah kupikir....iya :) I'm so happy to remove, clean, cut off, apapun deh...rasa itu, karena hal2 yg tersebutkan di bagian bawah artikel ini. Lol, seems like he doesn't have it. So I feel relieved.
ibuku selalu bilang agama yg utama, tapi aku ngaca sih..aku sendiri ilmu agamanya masih seemprit -_- belajar pelan2 a.k.a memantaskan diri dulu hihihi
ReplyDeleteIya, aku juga kak wkwkw. Kalau dari umik, awalnya dicekokin suruh doa2 yg duniawi2....kalau sama nenek pure yg akhirati, jadinya pikiranku seimbang wkwkw.
DeleteMaunya sih begitu, maunya yg shalih...tapi kalau udh berkaca, kok kayanya muluk, aku nih juga masih banyaaak bgt kurang agamanya :(
Jadi, kapan Mbak nikah dan meminta berderet mahar ini?
ReplyDeleteHehehe...
Jangan baper yak, ini kalimat memotivasi untuk menikah, bukan yang lain 😂
Kalau Allah mengizinkan dan orangtua ridha wkwk. Nggak nggak, tulisan ini tidak dimaksudkan utk mengundang pertanyaan seperti itu T_T
DeleteLah sama aja wkwk. Mending ditanya, 'kapan mati?'. Lebih rela aku jawabnya xD
Uuuhuuuii, kereennn. Tulisan yg datang lubuk hati kayaknya nih.
ReplyDeleteMahar itu emang memang tidak semata diberi begitu saja tapi ada makna dan tanggung jawab, knapa kita dikasih itu.
Moga segera dapat mahar juga yahh ;)
Hueheheee alhamdulillah, terimakasih :))
DeleteIya benar sekali wkwk. Awalnya mau seru2an aja eh tapi kan ucapan dan tulisan bisa jadi doa. Yaudah seriusin aja /gegulingan/
Nah itu dia :) dan aku baru tau makna 'seperangkat alat shalat' ya barusan ini ^^"
Huehehe amin, kakak juga deh xD
Inspiratif juga tulisan ini. Aku doakan biar kesampean ya Kak. Semangat. Bismillah...
ReplyDeleteHuehehehe, terimakasih banyak loh kak :)
Deletesemoga apa yang diingkan kakak juga bisa terkabul, amin ^^
Mudah2an kesampaian ya. Hmm, berarti udah siap dong ya, hihii kehidupan mnikah seru 😁 Salam kenal ya
ReplyDeleteAMIN T_T
Deletehuehehehe.
Ini sih keinginan, diserahkan kepada Allah aja yang lebih tahu kebutuhan aku kayak mana xD /apaaassihhh/
Salam kenal juga kakak ^_^
thanks for visiting my blog! Semoga gak kapok mian kesini :D
merasa banyak kekurangan, jadi wajar dong punya kriteria moga kesampaian untuk saling menyempurnakan
ReplyDeleteAmin, semoga bisa terlaksana.
DeleteSaling mengingatkan bila punya kekurangan, dan berlomba-lomba dalam kebaikan :) hehe.
Bagiku Mahar itu ikrar penegasan dari sebuah akad. Aku jg mengganti maharku seperaangkat alat solat dan tafsir quran saat malam sebelum akad. Karena dirasa berat mahar tsbt. Saya ganti saja yg tdk meminta pertanggungjawaban berat yaitu uang tunai. Syukurnya si wanita menerima.
ReplyDeleteBialah mahar yg dlu blm tersampaikan menjadi tugas mulia tanpa harus dimaharkan, sepanjang ikatan ini masih ada hingga bertemu syurganya.
Karena sejatinya, kami pun selalu menerapkan itu sesuai dg kemampuan kami.
MasyaAllah Allahuakbar. Super sekali pak, saya salut.
DeleteBila seorang lelaki sadar betul makna mahar alat shalat, Al-Qur'an, dan semacamnya, tentu harus benar2 siap dengan pertanggungjawaban makna dibaliknya.
Amiiin amiin.....saya doakan semoga menjadi pasangan berbahagia barakah dunia akhirat :)
Ini tulisan mengandung kode-kode tersirat buat si dia nggak yaa? semoga dianya peka wkwk
ReplyDeleteKalau ditanya mau mahar apa? ya kadang memang di hati ada bisikan: a, b, c, d. Persis kaya itu, yang mendukung hobby dll, yang bermanfaat nantinya. Tapi setelah itu aku berfikirnya: "yang penting sah aja dulu" *aku memang nerimonan anaknya* wkwk
Nggaak nggaak nggaaak~ nggak samasekali xD
DeleteYang disukain aja gak ada kok kak huehehe. Duh aku suka siapa ya?
Yang penting halal dulu, ntar urusan alat2 oendukung hobi bisalah dikondisikan berdua. Lagian ntar komunikasinya lebih enak, karena udah halal [?] /apaansiih xD
That's! Aku harus belajar dari kakak :) kita harus jadi orang nerimoan. Maksudnya bukan semerta-merta pasrah, tapi nerimoan yang mudah bersyukur~~~~