PKL di Thailand 1 - Keberangkatan, Ngemper di KLIA


Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Setelah melalui proses yang panjang dan agak ngga rumit, saya bersama teman-teman jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Malang 2014 profesi tadris alias pengajaran, diberi kesempatan untuk menjalani program PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Thailand, tepatnya di provinsi Songkhla.

Yes!

PKL jurusan BSA di UIN Malang biasanya ditempatkan di kota Blitar. Dan baru tahun ini untuk pertama kalinya program PKL  diselenggarakan di Thailand. Kebetulan di kelas kami ada seorang teman dari Thailand, jadi dia nawarin kami (dan sebenernya saya juga ngomporin dia heheh) untuk PKL di kampung halamannya. Ya saya iyain aja, siapa yang nggak mau coba?
Setelah menghimpun personel dan minta ijin ke dosen profesi tadris, kemudian kami mengurus surat perizinan dari fakultas sampai  menghubungi pihak Thailand agar mengatur sistem pembagian kelompok dan sekolah-sekolah mana saja yang akan kami tempati. Sambil itu, kami juga merencanakan pembelajaran yang akan disampaikan nanti, mengurus tiket, dan itinerary.

Dan saya didapuk sebagai penanggung jawab tiket akomodasi, yoy!

Karena teman-teman pada request cari yang seeemurah mungkin, maka saya putuskan untuk membuat jadwal perjalanan yang mutus-mutus dari Malang sampai Thailand. Iya bro, untuk transportasi biayanya dari kami sendiri. Tapi Alhamdulillah, tempat tinggal ditanggung oleh pihak di Thailand.

Jadi rutenya adalah:
  1. Naik kereta api Jayabaya dari Malang ke stasiun Pasar Senen (sedihnya waktu itu Matarmaja hilang dari daftar kereta T.T)
  2. Pesawat Malindo dari Soekarno Hatta ke KLIA1
  3. Pesawat Air Asia dari KLIA2 ke Hadyai
Untuk rincian harga perintilan lainnya bakal saya tulis di artikel yang lain.

SEBELUM KEBERANGKATAN

Karena bakal tinggal sebulan lebih, saya harus mempersiapkan barang bawaan dengan rapi, berguna, dan efisien. Selain itu, dalam rangka berhemat, saya juga membawa ransum yang lumayan banyak. Akhirnya saya bawa serundeng, kering tempe dan teri, recheese, pilus garuda, momogi, boncabe, bumbu ungkep ayam, masako, dan beraneka ragam rasa indomie.

HARI 1: KEBERANGKATAN


Stasiun Malang

Dari Malang menuju Pasar Senen. Ini pertama kalinya saya bepergian bersama banyak teman. Jelas pada hilang akal semua……maksud saya, seru abis! Perjalanan kereta ke Jakarta 13 jam lamanya kami habiskan dengan ngobrol berbagai hal. Dari urusan rencana pembelajaran yang ngga kelar-kelar sampai godain balita cewek yang lucuuuuu.

Dan seperti yang biasa saya rasain tiap kali naik kereta api, waktu-waktu ternyaman naik kereta itu justru didetik-detik terakhir. Mendekati jam 12 malam kami baru bisa terlelap nyaman, sedangkan kereta melaju mendekati Pasar Senen. Mau tak mau, jam 01.40 setengah sadar kami menggeret koper berbelas-belas kilo menuju luar Pasar Senen di pagi buta untuk mencari Uber dan langsung bergegas menuju bandara Soekarno Hatta.

Omong punya omong. Stasiun Pasar Senen nyebelin yeu, ngga ada jalur khusus koper seperti stasiun Malang, retak lengan ni.

(FYI, saya nulis ini ketika sudah sampai di Thailand 1 hari, which is, saya udah berinteraksi dengan banyak orang di sini pakai bahasa Melayu. Jadi sambil nulis ini saya sebenernya agak terdistraksi bahasa penulisannya karena bahasa yang tersistem di otak saya itu bahasa Melayu T.T macam mana nak cakap Indonesia sebelumnya heu wkwkw)

Jam 4.30 an kami check in. Nah sewaktu ke bagian cek bagasi, kami ditanyain apa tujuan ke Malaysia. Nah si teman jawab PKL. Oleh petugas kami diminta untuk menunjukkan surat pengantar. Wah deg-deg an. Soalnya PKL kami kan satu bulan lebih, dan kami ngga berencana untuk beli visa, maunya visa run aja nanti ke Malaysia. Alhamdulillah teman bawa surat pengantar, jadi bisa lolos. Pun di bagian imigrasi, sempat terhambat sedikit karena kertas surat tadi kami berikan ke teman yang berangkat gelombang kedua. Alhamdulillah ada file pdf.

Berangkatlah kami naik pesawat.

Cuaca mendung. Hanya langit abu-abu saja yang terlihat.


WhatsApp Image 2017-07-18 at 20.35.00

Namun akhirnya beberapa saat kemudian sinar matahari mulai menyusup daaan menerangi langit. MasyaAllah. Ntah kenapa tiap saya lihat gumpalan awan, yang terlintas adalah, ada sebuah kerajaan awan megah dibaliknya. Efek kebanyakan nonton Barbie wkwk.

Perjalanan 2 jam menuju Kuala Lumpur – Malaysia, akhirnya mendekati masa landing. Kesan pertama yang saya dapat tentang negara ini adalah, rapi. Dari atas saya lihat perkebunan kelapa sawit yang begitu luas dan tertata rapi. Dengan jalanan abu-abu panjang ataupun kelokan sungai yang kecoklatan membelah perkebunan. Pucuk-pucuk pohon kelapa sawit dan rumah-rumah terlihat seperti maket lucu yang biasanya saya lihat di kantor agen perumahan.

Landing mulus, kami ber-6 menuju bagian imigrasi masuk negara Malaysia.

Saya terharu. Bikin paspor tahun 2014 demi negara Rusia, akhirnya cap negara Malaysia lah yang pertama kali menghiasi halaman paspor.


KLIA2

Setelah ambil bagasi, kemudian kami mencari surau dan toilet. Sambil menunggu teman-teman menyelesaikan hajat, saya ber-wifi ria. Yeah. Di bandara KLIA 1 ini ada fasilitas internet gratis. Cukup dengan menyambungkan ke wifi, kemudian mengisi biodata simpel. Taraaa! Waktunya update mwehehe.

Menunggu kedatangan teman gelombang kedua, kami menuju luar dan menunggu di sebuah spot nyelempit di lantai satu yang jarang dilewati orang. Kami melepas penat di sana sembari ngegaje sampai perut lapar melilit. Tapi tak sampai hati makan duluan kerana menunggu teman-teman gelombang 2.


KLIA2
Gembel terpelajar, sebutlah begitu.

Hampir 5 jam kami menunggu tapi teman gelombang kedua belum juga tiba. Seharusnya mereka sudah datang dua jam yang lalu. Kami panik. Kami sangka mereka tertinggal pesawat atau bermasalah di bagian imigrasi. Dinda dan Uliya pun berinisiatif meminta izin ke petugas bandara untuk masuk ke dalam area kedatangan (sesudah batas imigrasi) demi mencari teman-teman,siapa tahu mereka menunggu kami di dalam sana. Tapi setelah beberapa saat berkeliling, tetap saja tak ada!

Suasana ceria yang awalnya menyelimuti kami berubah seperti diselimuti awan mendung. Kami coba hubungi mereka lewat SMS, telepon, WA, tetap tak bisa. Tak ada lagi candaan semangat. Kami merasa sedih berpikir akan melanjutkan PKL ini tanpa mereka. 

Namun, baiklah…….mungkin ini sudah takdiran dari Allah. Akhirnya kami lanjut menaiki express train menuju KLIA2 dengan membayar RM 2 sekali jalan. Btw dengan express train bisa juga pergi ke KL Sentral.

KLIA2
Smoking zone, pemandangannya asyik.

Sampai di KLIA2, kami takjub. Rasanya seperti ada bandara di dalam mall, bukan dalam bandara ada mall. Sambil menunggu gate dibuka, saya jalan-jalan ke smoking zone yang menawan pemandangannya. Dari sini kita bisa melihat para pesawat take off.


KLIA2

Sejam kemudian, Azhari dan Nasrudin kembali ke KLIA1. Mereka kata teman-teman gelombang 2 sudah datang! MasyaAllah……..alhamdulillahilladzi bini’matihi tatimmu asshalihat.


KLIA2

Nasi+telur+sayur, semuanya 6RM. Rasa sayurnya seperti sayur nasi Padang

Kami benar-benar tak mampu mengekspresikan perasaan kami waktu itu. Saya sendiri hampir aja mau nangis demi lihat mereka berempat datang dengan muka lelah namun berseri. Ya gimana ngga, tiket KLIA2-Hadyai udah dibeli. Tiket pulang nanti juga udah dibeli. Kalau mereka sampe ngga dateng kan…………yaa saya gabisa bayangin deh. Apalagi pamitnya ke orangtua, dosen, dan lain-lain PKL ke Thailand. Sumpeh lah ngga lucu kalo mereka pulang ke rumah lagi bilang ketinggalan pesawat. Seandainya mereka cewek, pasti udah saya pitesin satu-satu. Geregetan ih!

Dan beginilah ceritanya…….

Ada satu teman yang terlambat. Sebenernya ngga terlambat banget, cuma mereka miskomunikasi sehingga saling ngga tahu keberadaan satu orang itu. Nah ketika akan check in, ternyata sudah terlambat 10 menit. Which is ngga mungkin kekejar naik pesawat. Yaudah mereka bingung kan.

Nah……..mereka mikir, ngga mungkin gak jadi berangkat,harus berangkat! Akhirnya mereka coba kejar penerbangan selanjutnya jam 11 (seharusnya penerbangan mereka jam 9) yang mana harganya sejutaan. Mahal banget. Tapi ya gimana. Terus mereka coba lobi orang bandara (ngga tau bagian apa). Akhirnya mereka dapet harga 600-an. Segeralah mereka kumpulin duit, sampai-sampai duit yang sudah ditukar ke ringgit dan baht ditukar lagi ke rupiah.

Ketika pemesanan tiket sedang berlangsung, MasyaAllah……..tiba-tiba pertolongan Allah datang dari seorang bapak (tak tahu nama siapa, apa jabatan). Bapak itu cakap, boleh terbang gratis tapi jam 1 siang. Allahuakbar! Langsung saja mereka batalkan pemesanan tiket jam 11 dan menunggu penerbangan jam 1.

Dan begitulah ceritanya. Akhirnya mereka bisa sampai ke Malaysia dan berkumpul dengan kami semua. Saya penasaran gimana bisa mereka dapat tiket gratis. Salah satu teman bilang, waktu mereka ditanya mau pergi kemana dan apa tujuannya, mereka jawab sejujur-jujurnya tujuan ke Thailand. Dan mereka juga bilang kalau sudah beli tiket Kuala Lumpur-Hadyai. Hmm…..yaa mungkin mereka iba dengan keadaan teman-teman gelombang 2 tersebut, heheh.

Alhamdulillah. Begitulah ceritanya.


KLIA2
Di KLIA2 ini, tiap masuk waktu shalat pasti diumumkan.

Jam 7 malam di KLIA2, meski gate baru akan dibuka beberapa saat lagi, kami dah antri untuk cek bagasi. Demiapa? Trauma terlambat? Mungkin. Wkwkwkw.

Bener deh, ini pertamakalinya saya bepergian dengan banyak orang dengan jarak jauh. Ribet iya, nyebelin iya, tapi seru kuadrat infinite wkwkw.


WhatsApp Image 2017-07-12 at 20.53.58


KLIA2
Satu colokan; level 1: kepala T 3 lubang, level 2: kabel ulur 4 lubang, level 3: kabel gulung 3 lubang.

Ketika menuju ruang tunggu, kami bertemu dengan rombongan dosen-dosen PPBA (program khusus bahasa Arab) UIN Malang yang akan menuju Bangkok. Kami pun mengobrol panjang hingga beliau-beliau harus pamit karena take-off duluan.


KLIA2

Sejam kemudian, 22.50, giliran kami take off. Pesawat membumbung tinggi menuju Hadyai, Thailand. MasyaAllah, deretan lampu yang berbinar cantik malam itu bagai kalur emang yang diburai sembarangan di atas kain hitam. Berkilau kuning keemasan.


Hadyai Airport


Mengisi Departure Card

Sampai di bandara Hadyai, kami disambut kesepian. Tak heran, sudah mendekati tengah malam. Kamipun langsung mengisi Departure Card. Departure Card itu semacam formulir masuk Thailand gitu. Setelah mengisi kami berbaris di bagian imigrasi untuk mendapat stempel negara Thailand, yoy! Dan ternyata di luar bandara kami sudah ditunggu oleh perwakilan dari sekolah grup PKL masing-masing.

Hadyai Airport
Kami merupakan rombongan terakhir. Setelah kami sudah tidak ada passengers lagi.

Dengan begitu, saya dan Dinda langsung dibawa kunkruu Shadiq menuju HatyaIwittakaryan School yang berjarak hanya 5 menit dari bandara. Akses jalan menuju sekolah lebar namun begitu sepi. Sampai di asrama kami disambut oleh seorang murabbiyah/pengasuh asrama bernama ustadzah Wan Azizah. 

Baca juga, Cara Paketan Internet di Thailand yang Murah, Mudah, dan Praktis
Setelah perkenalan singkat, kami diajak ke kamar yang berada di lantai 4. Di sini kami tinggal dengan kak Fatimah yang merupakan seorang student training tahun kelima dari University of Pattani. Beliau mahasiswa fakultas pendidikan jurusan pendidikan agama Islam. Dan di sini beliau akan praktek mengajar selama setahun.

Sambil melepas penat, kami ngobrol mengenai banyak hal. Meski kak Fatimah tidak bisa bahasa Indonesia, tapi beliau bolehlah cakap sikit-sikit bahasa Malay dan lil bit English, kami merasa begitu senang dan bahagia karena beliau begitu baik dan ramah. Daripada beliau yang mengikuti bahasa Indonesia kami, kamilah yang terikut dengan logat Melayunya. Sugoi deh.


Dah habis bersih badan, kami tidur lelap. Tsukareta >_<

Zahrah Nida, 2017/07/12

28 comments:

  1. ditunggu cerita jalan2nya di thailand. kasih tau dong pengalaman ngurus paspornya ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gampang mas untuk urus paspor, tinggal siapkan aja
      E-ktp asli & fc (gg boleh di potong, harus di kertas a4), kk asli dan fc, akta kelahiran asli dan fc. Kalau tak punya alta kelahiran boleh pakai ijazah terakhir mas ....

      Untuk biayanya kurang lebih Rp. 355rb bayar di semua bank bisa

      Ngurusnya di kantor imigrasi ya mas ... bukan di kantor kecamatan ✌

      Delete
    2. Wah, kalo cerita jalan-jalan ngga janji mas, saya di sini tugas negara, bukan jalan-jalan. Tapi kalau ada kesempatan jalan-jalan, pastilah diceritain muehehehee xD

      Nah itu dah di jawab ^

      Delete
  2. Boleh copast ya kak ... gawe blog ku ...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alurnye boleh, silahkan. Tapi mending di re-write biar ngga jadi copycat.

      Delete
  3. aku pun juga baru kali ini tahu ada yg PKL sampek thailand
    kerenn
    take care zahrah :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di kampus aku, yang biasanya ke Thailand anak pendidikan/tarbiyah kak :)

      Dan yaa untuk jurusan aku, baru angkatan kami yang bisa pergi ke Thailand.
      Terimakasih kak doanya ^_^ doain selamat dan sukses dan lancar dan sehat juga yah heheheheh.

      Delete
  4. Aaaaah, keren-keren-keren. Mau tau lanjutannya. Bacanya agak nggak konsen gara-gara ngeliat foto-foto pesawat dan ketakutan laptop bakal nge-hang. Huhuhu. Bakal baca lagi di hape nih sepertinya. Ini baru yang pertama, kan? Gak mau tau, lanjutin terus! Hehehe. :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Muehehehehehehehehe. Terimakasih adek!
      Okeh, will be updated sooner!
      Nunggu file dari pemilik kamera wkwkw.
      Lah emang ada hubungan foto pesawat sama laptop hang ._. ?

      Woo, I'll be so glad!
      Thank you soo mucho~

      Siap kapten!

      Delete
  5. Waduuu kakak ku pkl nya di malay malahan. Ditunggu cerita selanjutnya yesss
    Btw ngeri liat colokannya huft tidak safety

    ReplyDelete
    Replies
    1. Naaaah kalau di Malay kurang jauh [?] (padahal Thailand juga jauh nya jauhan dikit wkwkw)
      Dan lebih mahal atuh kak kurs nya, kita mah cari yang jauh tapi tetap murah ehehehe.

      Terimakasih banyak kakak!

      Iyah xD wkwkwk tapi pada beringas mau chrage hape nih, mumpung inet di KLIA2 sangatlah lancar.

      Delete
  6. Akhirnya anak ini update juga yes..
    Udah beli perdana nih? Hahaha!

    Ooo.. Jadi bikin paspormu itu buat ke rusia? Gitu? Tapi apalah daya, cap malaysia yg duluan nangkring di paspor. Jadi inget, dulu bikin paspor biar bisa nginjak kaki di jepang. Eh yg nangkring duluan singapore. Tapi gpp, yg penting punya paspor dulu, jalan2 ke luar bisa lebih dimudahkan

    Jadi pingin ke thailand Ra. Ditunggu sangat untuk kelanjutannya. Dan kalau bisa sedetil mungkin yes, apalagi kalau udah menyangkut jalan2, okay??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mwehehehehehehehehehhehehe.
      Eh ada si kakak wkwkwkw.
      Ngga kak, numpang wifi sama hotspot ehe.
      Susaaaah banget cari perdana yang dimauin kita. Adanya di kota lain masa :(
      padahal kota kita ini katanya kedua setelah Bangkok.

      Waaaaah samaan kita mah xD #tossdulu
      ya pokonya dah ada niat keluar negeri wkwkkww.
      Dan pokoknya sudah kotor paspor kita ehe.
      Aminin aja!
      Btw, aku mau banget juga ke Jepang :( barengan kuy lah kak wkwkw.

      YUUUUUUKKKK kesini! Biaya hidupnya samaan lah kaya Indonesia. Ada yg mahalan dikit, tapi ada banyak jg yg lebih murah malah.

      Wedeewwww Zahrah kesini bukan untuk jalan-jalan, tapi mengemban tugas negara nguehehe. Tapi ya teteup ada jalan2nya juga wkwk.

      Delete
  7. Zahraa,,, baca blog kamu adalah salah satu hal yang paling aku kangenin, akhir-akhir ini tugas numpuk, nulis blog sekedar nulis, ga pernah blogwalking, dan ga prnah balas komentar. Tapi begitu aku lihat di list reading, kmu update berangkat ke Thailand, langsung semangat ngebuka. Wah,,,itu thai selatan banget, semoga kamu sempat jalan-jalan ke utara juga...aku ikut deg-degan ngebaca teman2 gelombang kedua nggak datang2,,,untungnya kalian semua selamat... :)
    duuuh aku juga nggak sabar pergi ke Thailand. Udah booking tiket ke Bangkok dan chiang Mai dari Jerman, ditunggu cerita PKL di sana,,,pasti seru...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kakaaaaakkkkkk!! Beneran nih? :(
      Terharu dan bahagia akunyaaaa <3 wkwkwkwk.
      Makasih banyak, khop khun kha cing cing kha!!!
      Tak terungkap rasa bahagia ku kalau ada yg senang dengan cerita ini :)

      Bener! Pingin banget kak ke Bangkok, terus ke daerah baratnya Thailand yg terkenal dg pantai indahnya spt Phuket dan Krabi.

      Iyaaaa, untung banget!

      Weeeeeeeeeeeeeehhhh itumah juga keren kakak! Ditunggu juga ceritanya di Thailand eheh.
      Wah, Chiangmai tuh tempat gajah-gajah lucu :( pingin banget!

      Noch einmal, danke schon <3 <3 <3

      Delete
  8. kirain kemaren habis update hotel-hotel di solo bakal ada post'an lain tentang solo, eeeh ternyata malah keluar negeri :D
    bakal lancar ngomong swathikap-swathikap'an ini hehehe

    masyaallah, pertolongan Allah selalu datang tepat waktu. jadi aman lah itu uang buat hidup di thailand ngga kepake buat beli tiket lagi. ceritain kehidupan islam disana juga dong mbak ^^"

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mwehehehehehhh XDDD
      maunya begitu mas, tapi mungkin bakal ngupas tentang Solo di lain waktu, aminin ehe.

      Maunya sih begitu, tapi di sini malah jarang tuh ngucapin, 'sawatdhikhaa', karena banyaknya muslim.....maka kebanyakan salam aja wkwkw xD

      Iyaaa!! Bener bangett :))
      Siap ('.')7 stay tune on my blog ya mas wehehe.

      Delete
  9. Assalamualaikum, kak backsoundnya di ig yg liat sunset di Bali smp Lombok judulny ap ya?? Tulisan kakak inspiring

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam :)
      ini yang nanya di IG juga kah?
      Udah aku jawab ya di IG, heheh. Gatauuu lupaaa, nemu gitu aja di google wkwkw.

      Khop khun maaa :))

      Delete
  10. Asik banget ih bisa PKL di negara lain gitu. Aku sempat ngikutin kisah Zahra di IG, baru ingat buka blognya sekarang.
    Itu colokan aku ketawa ngakak!!!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah te :)
      ada kesempatan, kesehatan, uang, dan kesempatan ^_^

      Makasih banyak teh heheh.

      Tak apa.....Zahrah pun masih belum bisa seenak hati blogwalking do blog teteh T_T soalnya kan kalo bw suka rakus buka semua link. Nah di sini suka susah gitu sinyal :(

      Ya emang namanya jaman millennium, apa-apa gadget wkwkwk.

      Delete
  11. Hahahaha seru ya kalau jalannya ramean.
    KLIA airport besarnya amit-amit! Jalan santai aja capek, apalagi kalau buru-buru ngejer pesawat. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngabisin waktu di sini sampe ga kerasa wkwkwkw.

      Seru tapi bikin ati capek juga wkwkw.

      Delete
  12. keren banget pkl nya di thailand. di kampusku belum ada yang pkl ke ln kayaknya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebenernya jurusan aku juga ga ngadain kak, cuma kita mah usaha sendiri neghubungin pihak sana sini :)

      Delete
  13. Jauh yaa PKLnya ke Thailand, baru tau klo bisa PKL di sana ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya wkwkwkw. Alhamdulillah sih, setelah melalui drama ini itu xD

      Delete
  14. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya.

Bila berkenan sila meninggalkan komentar, supaya; 1) saya bisa tahu kamu, kita berkenalan, saya mampir ke blog kamu, kita menjadi teman! 2) beritahu saya apabila ada kritik dan saran.

Sekali lagi, terimakasih banyak :)

Instagram