
Bagi orang-orang yang tidak tahu apa itu jeding, jeding is a room that makes you feel comfortable. Ciri-cirinya, biasanya jeding itu ada pintunya. Sumpeh berabe kalo gak ada pintunya. Terus pake keramik. Tapi saya juga gak masalah kok kalo lantai jeding dari semen.
PERTAMA, untuk lebih jelasnya, tanya dulu ke orang Jawa arti 'jeding' itu apa, hahaha.
ps: jeding lebih populer di Jawa Timur sih. Pokonya tanya ke orang Jawa Timur dulu geh xD
PERTAMA, untuk lebih jelasnya, tanya dulu ke orang Jawa arti 'jeding' itu apa, hahaha.
ps: jeding lebih populer di Jawa Timur sih. Pokonya tanya ke orang Jawa Timur dulu geh xD
Saya suka banget sih ke jeding. Dan tiap kali keluar dari jeding, saya berasa reinkarnasi. Jadi manusia baru tapi substansinya sama aja. Lebih suka Mie Jogging daripada Mie Setan. Kapan-kapan saya bakal bikin tulisan for the win untuk dua mie itu yha. Dan alhamdulillahnya saya selalu selamat tiap kali keluar dari jeding. Gak satupun bagian tubuh saya yang hilang.
Hal lain yang saya suka adalah, jeding membuat saya merasakan sensasi teleportasi. Bukan secara ragawi sih, tapi jiwawi---rohani. Saya merasakan kontemplasi yang super syahdu, apalagi kalau ada semilir angin dari ventilasi atas. Iya ventilasinya di atas. Bukan berupa jendela samping, tapi jeding saya bagian plafon ada yang bolong sebagian. Makanya semriwing.
Terkadang ventilasi itu bikin saya parno--dikit--. Apalagi kalo malem atau sepertiga malam. Bayangin aja OST nya (OST, istilah yang terkenal banget dalam dunia perdramaan Korea, panjangannya Original Sound Track. Btw I'm not into Korean drama loh. it's just drama! -kibas jilbab-) suara jangkrik sama burung yang ntah apa jenisnya. Kalau lagi beruntung, ayam jago sebelah ikutan duet.
Plafon yang terbuka itu gelap, karena langsung merepresentasikan kolong atap genting yang suram. Tiap kali saya sedang kontemplasi, selalu muncul dipikiran gimana kalo tiba-tiba ada kepala yang jatuh. Sumpeh serem.
Dalam sehari sedikitnya saya ke jeding 5 kali. Kadang bisa lebih dari itu. Bukan keinginan sih, tapi kebutuhan. Terimakasih jeding.
Rasanya, bagi saya yang sekarang lagi tinggal dengan beberapa orang dalam suatu kontrakan, jeding adalah tempat yang paling mengerti saya. Dia jadi tempat me time yang oke banget. Kadang gak sadar saya melamun beberapa menit demi mencerna kelebatan ide-ide super hebat yang bagaikan ilham atau wangsit atau apalah nyebutnya.
Berikut ide-ide yang berhasil saya himpun---ingat selama kontemplasi di jeding.
- Rencana pembelajaran.
- Ide usaha dari pisang. Yampun saya suka banget pisang.
- Ide tema-tema blog.
- Memunculkan semangat ngeblog.
- Rencana pulang ke Sidoarjo di tengah hecticnya UAS.
- Resolusi-resolusi keren ketika nanti berkeluarga [?]
- Dan masih banyak lagi.
Itu cuma sebagian, yang lebih brilian bahkan lebih banyak.
Saya juga gatau kenapa harus jeding. Jangan salahin saya. Tapi saya gak bisa menolak ketentraman dan kesyahduan jeding sehingga pikiran saya tiba-tiba cling. Dan ide-ide keren bisa ngalir gitu aja kayak air di kamar mandi.
Masih ingat dengan jelas betapa saya lagi suntuk banget gak ada mood nulis perjalanan ke Bukit Teletabis. Tapi begitu saya udah settled down di jeding untuk beberapa saat, rasanya tubuh bagai disiram air dingin. Kepala saya ikut adem, trus muncul dahan dan daun dari ujung jemari. It was so refreshing! Jadinya saya keluar dari jeding sambil sumringah. Dengan berwibawa dan jumawa saya duduk depan laptop dan menyalakannya dengan anggun. Kemudian jemari saya menari dengan luwesnya mencet-mencet tuts keyboard, sempurna.
Jadi, apa kalian juga punya pengalaman yang sama ketika di jeding? Ceritakan pengalaman kalian pribadi di jeding pada kolom komentar ya. Siapa tahu kita samaan? Nanti bisa kali dibikin judul skripsi sama anak psikologi, "Enlightened in Jeding; A Case Study at the Blogger Forum, Bunga Lompat Paradigm" Woh ini terlihat keren sekali.
Plis jangan sampai saya nemu ada komen yang menceritakan pengalaman sama teman di jeding.
P.S. Tanya orang Jawa jeding itu apa.