Pada suatu kesempatan siang yang berbahagia, gue dan mba Jule melipir ke Matos (Malang Town Square) di Jl. Veteran Malang No. 2 Penanggungan, Klojen, Kota Malang. Mahasiswa yang sedang menimba ilmu di Malang kebangetan kalau gak tahu mall yang satu ini, mall sejuta umat. Dikelilingi oleh universitas-universitas kece, membuat pengunjungnya kebanyakan adalah orang-orang berpendidikan macam faksi erudite nya Divergent.........../krik krik, apasih xD/.
Instagram. Yang mana adalah sebuah media sosial dengan kemampuan menghipnotis penggunanya lewat foto-foto dengan filter-filter mahadashyat sehingga hasilnya terlihat wow. Dari foto pemandangan, orang kayang, lompat, daun jatuh, sampai........makanan.
Apalagi kalau makanannya zoomed in hingga detailnya kelihatan jelas. BAHAYA.
Dan karena itulah kami ke Matos.
Terimakasih instagram.
Ngeh? Gak? Oke.
Jadi ceritanya gue sama mba Jule kemakan/terhegemoni secara sukarela gara-gara lihat postingan di instagram mengenai kedai makanan Jepang yang baru buka. Lokasinya di lantai dasar Matos dekat food court. Baru dibuka 20 September 2016 lalu, Nori Sushi Bar sudah lumayan terkenal di antara pecinta makanan khususnya sushi, dan baru buka di Malang aja loh!
Mungil, namun tertata apik. Ornamen-ornamen yang digantung juga ala Jepang. Di sini kita bisa mengintip sedikit cara pembuatan menu-menu yang disajikan. Kalau lagi ramai, kita harus ngantri atau menempati food court yang ada di sebelah kanan Nori Sushi Bar. Tapi kalo gue senggol kanan kiri ajadeh, kalo di food court suasana 'oriental' nya ilang wkwkwk.
いらっしゃいませ!
(tau gak cara baca ples artinya? Bacanya tuh 'irasshaimase'. Artinya 'selamat datang'. Perhatiin deh kalo ke resto/kedai Jepang. Pasti kamu-kamu sekalian diteriakin begini ehe)
Karena pesenan gue belum dateng, cuma bisa nelen ludah curi pandang ibu-ibu ini nikmatin sushi wkwkw.
Chef special roll: Matos roll and Atomic roll, plus Salmon classic roll (free!)
Where sushi and art meet on your plate. Jargon ini tepat banget untuk Nori Sushi Bar. Sushi ditata sedemikian rupa sehingga bernilai seni dan enak untuk dipandang. Kalo kata anak erpe mah, aesthetic #tsaah, inilah yang menurut gue jadi nilai plus plus nya Nori Sushi Bar Malang.
Baca juga, KEDAISHI: Kedai Jajanan Jepang ala Malang, Kakigori&Takoyaki
Buy 2 get 1 free on Monday to Thursday, yeay! Jadi setiap hari Senin hingga Kamis, kamu akan mendapat satu porsi Classic Roll gratis apabila membeli dua paket Chef Special Roll. Eh tapi untuk sekarang promonya udah gak ada, gak boleh iri ya :)
Where sushi and art meet on your place!
Tiga potong Matos Roll di atas gelas kaki yang berisi lampu warna-warni dengan juntaian lobak yang dibentuk sedemikian rupa secara halus (tsuma), daun perteseli, dan haran (daun hijau penghias sushi). Nah ini yang gue maksud aesthetic. Kreatif dan indah banget lah platting nya. Jadi instagram-able, dan orang bakal berlomba-lomba untuk mendapat angle yang pas. Termasuk gue, ehe.
Salmon Roll topped with wasabi
Tau gak sih apa itu sushi?
Sushi (鮨, 鮓, atau biasanya すし, 寿司) adalah makanan Jepang yang paling terkenal di luar Jepang dan paling populer di dalam Jepang sendiri. Di Jepang, biasanya sushi dinikmati pada saat kesempatan spesial semisal perayaan tahun baru. Pada zaman Edo, sushi mengacu pada acar ikan yang diawetkan dalam cuka. Namun sekarang, sushi didefiniskan sebagai hidangan berisi beras dan isian dengan cuka sushi.
Salmon Roll topped with wasabi and gari (marinated ginger)
Matos Roll
Sushi isinya apa sih? Terus gimana cara bikinnya?
Terdiri dari shari (nasi untuk sushi) yang sudah dicampur dengan cuka beras, garam, gula, dan berbagai macam isian atau disebut neta berupa ikan-ikanan, sayuran, dan daging-dagingan. Pada perkembangannya, selain yang disebutkan di atas, sushi jaman sekarang lebih berinovasi lagi dengan lauk yang digunakan. Setelah ditata sedemikian rupa di atas maki (tikar bambu kecil penggulung sushi), sushi dibentuk sehingga shari dan neta mengepal menjadi satu. Sebagai pengikat biasanya digunakan nori (lembaran rumput laut kering).
Gradasi hijau dan kuning dari apukat menambah cantik Matos roll ini
Matos Roll berisi eel tempura (belut goreng) dan daging kepiting pedas dengan salmon pedas, apukat, dan tobiko di atasnya. Tobiko adalah telur ikan terbang yang biasa dan banyak digunakan dalam berbagai macam varian sushi. Ukurannya berkisar antara 0.5 hingga 0.8 mm, lebih besar daripada telur ikan Capelin namun lebih kecil daripada telur salmon (ikura).
Apukat terasa lembut menyatu dengan shari dan neta sehingga terasa segar.
Atomic Roll
Salah satu menu yang paling banyak diminati.
Atomic roll adalah deep fried sushi yang berisi tuna pedas, kepiting pedas, apukat, dan krim keju. Sebagai tambahan perasa, atasnya dibalur dengan kecap dan mayonais pedas. Jenis ini mungkin yang paling nyaman rasanya dengan lidah Indonesia. Soalnya digoreng! Jadi ya rada mirip sama gorengan buka puasa gitu /gaaa/ wwkwkwkw.
Pak Johnson, sushi shokunin di Nori Sushi Bar Malang sedang serius membuat sushi pesanan pelanggan. Orangnya baik kok. Mungkin kamu bisa tanya gimana awalnya bikin kedai makanan Jepang di Indonesia. Sapa tau kamu terinspirasi bikin kedai tahu campur toge di Jepang kan. Vice versa gituloh.
Salmon Lovers dan Mango Delight Roll
Sushi Entrees: Salmon Lovers
Dibandrol dengan harga IDR 50k, seporsi sushi dengan neta salmon ini akan memanjakan kamu semua dengan daging salmonnya yang lembut. Satu porsi Salmon Lovers berisi 2 potong salmon sashimi, 2 potong salmon sushi, dan 6 potong salmon roll.
Salmon Sushi
Salmon sushi terdiri dari kepalan shari dengan salmon di atasnya. Salmon sendiri adalah sumber protein berkualitas tinggi. Selain itu juga terkenal mengandung vitamin dan mineral yang tinggi. Beberapa mineral penting yang terkandung dalam salmon adalah kalium, selenium, dan B-12.
Salmon Sashimi
Sashimi (刺身) adalah makanan laut segar yang disantap dalam keadaan mentah. Adanya jenis makanan ini dikarenakan Jepang adalah negara kepulauan penghasil ikan laut segar sepanjang tahun, sehingga masyarakat Jepang sudah terbiasa menyantap makanan laut segar dalam keadaan mentah.
Biasanya sashimi dicelupkan dulu dalam kecap asin (otesho), asinan jahe, dan wasabi sebelum dimakan sebagai perasa.
Nah, nyelupin sushi di kecap asin ada triknya loh. Gausah banyak-banyak, seujung aja. Terus kalo sashimi, yang ditempelin sama kecap asin itu ikannya, bukan nasinya. Inget, ini beda makan bakso soalnya :)
Salmon sashimi dengan gari (asinan jahe) dan wasabi.
Wasabi dan gari
Wasabi dan gari adalah tambahan yang wajib disediakan dalam penyajian sushi dan sashimi.
Bagi sebagian besar lidah Indonesia, wasabi terasa aneh dan tidak enak sehingga jarang ada yang mau. Padahal menurut gue, justru cita rasa sushi akan hidup dengan aroma wasabi. Cukup sedikit saja, kalau tidak bisa tersedak karena bagai ada tungku api di dalam tenggorokan. Aromanya kuat dan pedas, namun tidak terasa pedas seperti cabai.
Sebenarnya ada alasannya tersendiri mengapa wasabi disajikan. Senyawa kimia isotiosianat yang terkandung dalam wasabi bersifat antimikroba yang menghambat pertumbuhan bakteri pada ikan segar. Wasabi sendiri adalah tanaman Jepang asli dari suku kubis-kubisan. Cara penyajianya dengan cara diparut.
Gari (acar jahe muda)
Gari adalah irisan tipis jahe muda yang yang direndam dalam larutan cuka dan gula. Jahe muda dipilih karena dagingnya lembut dan memiliki rasa manis alami, selain itu hanya jahe muda yang dapat menghasilkan warna merah muda yang indah. Gari dianggap penting dalam penyajian sushi sebagai penyela ketika menikmati sushi yang berbeda.
Sebagaimana yang diketahui, jahe mengandung anti-mikroba yang juga mengandung manfaat sebagai pencegah tumbuhnya mikroba ketika mengonsumsi makanan mentah.
Tsuma (lobak)
Ini adalah salah satu garnish yang biasa disajikan bersama sushi atau sashimi. Lobak dipotong panjang-panjang dengan ukuran sangat halus. Awalnya gue pikir garnish biasa, makanya dibiarin. Eh tapi didorong rasa penasaran, akhirnya nyobain deh. Seger yoy! Gue pikir rasanya bakal kaya bawang gitu. Eh ternyata kaya bengkuang, tapi lebih tawar.