Jaman sekarang manusia hidup dengan segala kemudahan. Dengan terus berkembanganya teknologi dan penggunaannya di masyarakat, mau sesuatu tinggal mijit keypad di smartphone, dan voila! Barang bisa nyampe di tangan. Gak kaya jaman dulu yang harus datang langsung ke tokonya untuk survei dan bawa duit tunai segepok. Apalagi sesudahnya harus gotong-gotong barang sampai rumah.
Dan disinilah e-commerce berperan. Ia memfasilitasi pembeli yang memiliki waktu sedikit atau yang super duper sibuk sehingga bisa berbelanja memenuhi kebutuhan mereka tanpa kerepotan datang ke tokonya. E-commerce menyediakan laman dengan berbagai fitur sehingga pembeli bisa leluasa memilih. Di lain sisi, e-commerce juga memberi kesempatan bagi mereka yang ingin menjajakan dagangannya secara online, yang mana berpotensi besar untuk diketahui orang lebih banyak.
Di Indonesia sendiri sudah terdapat banyak sekali e-commerce yang memudahkan dan memanjakan pembelinya. Tak hanya menawarkan diskon barang, tapi juga promo gratis ongkir. Siapa yang ga mau coba?
Eh tapi ada banyak kan, bingung! Jadi, apa tips bagi pembeli yang baru nyobain online shopping lewat e-commerce? Ini nih beberapa tips dalam meneliti dan memilih e-commerce menurut gue berdasarkan pengalaman pribadi dan cerita teman-teman:
sumber: http://geekwebdesigns.com
Namanya e-commerce kan berbasis internet, jadi barang-barang yang dipajang ya lewat laman website. Nah laman yang baik adalah yang cepat loading nya, baik kalau dibuka lewat PC ataupun hape. Kesel banget kan kalau buka laman yang lelet, ngabisin waktu dan jadi turun semangat untuk menjelajahi produk-produk yang ada. Apalagi misal nih udah milih barang, eh susah banget masuk ke troli belanja. Padahal udah milih banyak barang. Kalau udah muntab, mending gue tinggalin alias ga jadi beli.
Selain itu laman sebuah e-commerce juga harus user-friendly alias mudah untuk digunakan. Kemudahan tersebut berupa lengkapnya fitur-fitur yang tersedia. Misal barang-barang terkategorikan secara rapi. Ga lucu lah kalau setrika masuk dalam kategori alat masak, karena ini hanya berlaku untuk murid asrama. Pengkategorian secara detail juga akan sangat membantu pembeli. Tidak hanya berhenti sampai pada kategori 'alat masak', tapi bisa juga dikembangkan dengan menambah katgori 'spatula'.
Ohya, bisa juga disediakan kolom komentar berupa saran dari ahli. Misal pada kategori pakaian. E-commerce bisa bekerja sama dengan desainer ternama untuk membantu pembeli menentukan baju. Contoh di awal ketika pembeli memilih kategori pakaian, muncul kotak survei. Pertanyaannya bisa berupa:
a. Jenis kelamin dan umur
b. Tinggi dan berat badan
c. Warna kulit
d. Jenis acara, dan lain-lain.
Jenis kelamin untuk menentukan jenis pakaian, sedangkan untuk untuk mengetahui gaya apa yang sedang in untuk usia tersebut. Tinggi dan berat badan untuk menyesuaikan potongan pakaian apa yang pas. Jadi ga perlu risau agar yang gemuk terlihat lebih ramping, dan yang kurus bisa terlihat lebih berisi. Warna kulit untuk mengetahui jenis warna pakaian apa yang cocok untuk kita, sehingga kita bisa terlihat lebih bersinar atau outstanding. Dan tentunya, pakaian harus disesuaikan dengan tema acara kan? Jangan sampai kita salah kostum.
Contoh lain kategori make up, khususnya lipstik. Para ahli bisa menyarankan jenis ataupun warna lipstik yang tepat sesuai dengan bentuk bibir, jenis kulit bibir, acara, umur pembeli, dan lain-lain.
Lebih bagus lagi jika kolom ini bisa diaplikasikan pada kategori apapun. Harapannya, dengan adanya kolom saran dari ahli pembeli lebih terbantu dan terinspirasi dalam menentukan produk. Yakin deh pembeli bakal lebih senang, karena merasa diperhatikan, heheh. Eits! Apalagi kalau si ahli itu yang benar-benar ahli dan terkenal. Pasti lebih mudah untuk persuasi pembeli.
sumber: https://linkedin.com
Ketika ketidakcocokan atau kesalahan pengiriman, yang bertanggung jawab pertama adalah narahubung. Banyak banget denger cerita pengalaman teman-teman yang belanja di e-commerce ini dan itu kemudian menghadapi masalah seperti ini. Dan yang paling nyebelin kalau narahubungnya tidak terdengar meyakinkan dan menjawab seadanya. Kita sebagai pelanggan bukannya mau ditenang-tenangin hatinya akibat salah kirim, tapi benar-benar dilayani untuk dibantu memecahkan masalah ini. Bilangnya aja bakal diproses 1x24 jam, tapi sampai lusa tidak dihubungi.
Salah satu teman pernah punya pengalaman baik di salah satu e-commerce yaitu elevania. Ketika itu barang yang dikirim tidak sesuai dengan pesanan, sehingga harus dikembalikan, Nah si teman ini cerita, karena narahubung elevania yang baik banget, meski sempat sebel karena salah kirim tapi tetap percaya dan senang belanja di elevania karena narahubungnya kooperatif.
Jadi narahubung itu harus baik dalam bidang; sikap, bahasa secara verbal dan tulis maupun gestur, nada bicara, dan juga itikad untuk membantu pembeli yang mengalami masalah. Wah kalau narahubungnya seperti ini, siapa yang tidak puas coba?
sumber: http://mipa-farmasi.com
Kalau yang ini, pembeli harus benar-benar teliti untuk membaca dengan utuh. Kalau kurang jelas, tanya narahubung. Jangan sampai kita salah baca terus salah paham. Kalau ada masalah, kita sendiri yang berabe. Misal ada promo gratis ongkir. Udah kesenengan ada diskon, belanjaannya jadi banyak. Eh waktu udah bayar, ternyata tetep ada ongkir. Setelah ditilik, ternyata belanjaan melebihi 2 kilo yang mana promo gratis ongkir tidak berlaku. Atau kota tempat kita tinggal tidak masuk dalam wilayah gratis ongkir. Sedih kaaan!
Pernah juga denger teman yang beli make-up lewat salah satu e-commerce, tapi setelah barang sampai ternyata kw. Parahnya, barang tidak bisa dikembalikan karena segelnya sudah dibuka. Nah nah......kita gimana tau barang itu kw kalau ga dibuka kan? Temen gue beli lip krim matte yang banyak digunakan beauty youtuber. Kata mereka bentuknya cair kental gimana gitu. Eh pas dipake bentuknya kaya slime, kan aneh! Beda banget sama deskripsi yang dicantumkan di laman.
Jadi kalau menurut gue e-commerce harus bertanggung jawab atas kepuasan pelanggan, terutama kasus yang seperti ini.
sumber: http://legalinkmagazine.com
Menurut gue, e-commerce yang profesional adalah yang bisa menjamin para pedagang yang buka toko di laman mereka. Harus jelas dan lengkap identitas pedagang dan barang yang dijual. Jangan sampai apa yang ada di deskripsi berbeda jauh dengan kenyataan saat barang dikirim dan diterima pembeli. Bukan hanya merugikan pembeli, tapi nama e-commerce juga akan ikut tercoreng. Dan pastinya gak akan disarankan oleh si pembeli ke calon pembeli yang lain.
Ini ada kaitannya dengan poin sebelumnya sih, tentang kejadian temen gue yang 'ditipu' ketika belanja di salah satu e-commerce. E-commerce harus menyediakan garansi apabila ada pembeli yang tidak puas. Dan syarat garansinya harus masuk akal. Seperti yang udah gue jelasin sebelumnya mengenai segel, gimana kita bisa tau bagus nggaknya barang kalau segelnya ga dibuka, ya gak sih?
Menurut gue pihak e-commerce harus bisa menyeleksi pedagang yang dapat dipercaya dan punya kredibilitas jelas. Jangan sampai ada pedagang abal-abal yang nampang.
Nah semisal ada pedagang yang mendapat keluhan minimal tiga kali aja, e-commerce harus menindak secara langsung pedagang tersebut. Tujuannya selain menyelamatkan pembeli juga menjaga kredibilitas e-commerce itu sendiri.
sumber: http://stonewillow.com
Kalau gratis ongkos kirim, sudah lumrah. Nah yang asyik itu kalau ada promo barang. Misal nih, untuk memperingati Hari Kemerdekaan, e-commerce menyediakan undian berhadiah khas Indonesia bagi pembeli yang beruntung. Misal piring batik atau peralatan masak bercorak kain ulos, keren kan?
Eh bisa juga mengadakan event kuis berhadiah. Syarat yang ikut kuis tidak hanya bagi yang sering belanja disitu, tapi semua orang asal punya akun. Pertanyaan kuis juga harus berbobot dan berilmu sehingga lebih menantang. Misal dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional, e-commerce menyediakan 20 pertanyaan yang relevan dengan dunia pendidikan secara umum dan masing-masing pertanyaan harus diselesaikan dalam 5 detik.
Atau untuk menarik minat pembeli, bisa juga diadakan first giveaway bagi pembeli yang baru bikin akun. Jadi, untuk pembelian pertama, pembeli diberi hadiah merchandise khas e-commerce tersebut. Misal mug dengan bentuk lucu yang ada logo e-commerce tersebut. Kan jadinya pembeli lebih semangat dan selalu teringat dengan e-commerce tersebut. Nantinya untuk giveaway tersebut disertakan saat pembelian pertama.
Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog yang diadakan oleh iPrice
Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog yang diadakan oleh iPrice
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete