Mungkin banyak yang berpikir main ke Bromo itu ribet karena harus mengurus penginapan, sewa jeep, ransum, bawa jaket tebal, memilih agen perjalanan yang murah, menentukan waktu ke Penanjakan, dan lain-lain. Memang benar, kalau mau lihat sunrise. Eh tapi tahu tidak? Ada cara bahagia dan menyenangkan untuk menikmati Bromo dengan praktis loh!
Benar sekali! Sesuai dengan judul tulisan ini, SEPEDA MOTORAN KE BUKIT TELETUBBIES. Gue akan mengajak kalian half-day trip atau perjalanan setengah hari ke Bukit Teletubbies. Bukit Teletubbies merupakan salah satu area di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. TN BTS sendiri masuk dalam kawasan administratif 4 kabupaten, yaitu; Pasuruan, Malang, Lumajang, dan Probolinggo.
MENUJU KE BUKIT TELETUBBIES
Ada beberapa pintu masuk untuk menuju TN BTS. Dan kebanyakan para pengunjung Bromo masuk lewat Pasuruan, selain karena lebih dekat dengan Surabaya, akses lewat Pasuruan memudahkan akomodasi bagi mereka yang ingin menginap dan menyewa mobil jeep/hardtop. Hal ini karena sebelum mencapai gunung Bromo, kita akan melewati pemukiman penduduk Tengger yang memang menyediakan dan menyewakan akomodasi lengkap bagi pengunjung.
Tapi karena kali ini tujuan kita adalah Bukit Teletubbies, gue dan mbak Jule memilih akses Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang berada di kecamatan Tumpang, Malang. Jam 6 kami berangkat dari kontrakan, memacu motor matic membelah jalanan di hari Sabtu yang mulai ramai dipadati para pekerja dan siswa yang berlomba dengan waktu.
Gue juga lumayan ngebut, tapi karena gak suka berlama-lama di jalanan.
Zah, kalau dari Malang kota lewat mana ya?
Dari jembatan Suhat, lurus ke arah Surabaya. Sampai di pasar Belimbing kan ada pertigaan, belok kiri langsung ambil lajur kanan. Disitu ada lampu lalin, belok kanan. Luruuuus saja terus sambil lihat maps menuju desa Wringinanom. Jalannya lurus doang, tanya aja ke penduduk sekitar.
MENYAPA KOLASE ALAM
Sekitar satu jam berkendara, kami memasuki daerah menanjak dengan jalanan beraspal mulus. Rumah-rumah penduduk mulai jarang, digantikan oleh berhektar-hektar sawah, ladang, dan kebun yang ditanami berbagai macam tanaman seperti bawang, selada, dan lain sebagainya.
Matahari bersinar cerah dengan saputan awan putih tipis. Kontras dengan apa yang sebenarnya kami rasakan, dingin! Apalagi sebagai supir, gue menjadi garda terdepan penerima pertama hembusan angin. Suasana ini mengingatkan gue dengan perjalanan menuju Kawah Ijen dari Banyuwangi maupun perjalanan ke B29 dari Lumajang. Polanya sama; pemukiman padat penduduk -> makin ke atas makin jarang rumah -> kanan kiri kebun, sawah, ladang -> semakin ke atas makin berkelok-kelok dan dingin.
MasyaAllah wal hamdulillah, berulang kali gue menengok kanan-kiri, tidak fokus karena terbuai oleh hamparan pemandangan yang menakjubkan. Sambil berdecak kagum, gue jejeritan dan akhirnya minta gantian nyetir ke mbak Jule. Gue ingin fokus lihat kanan-kiri daripada lurus ke jalanan, hahaha.
Di sinilah muncul paradoks dalam otak gue yang mumet. Ketika perasaan kagum bercampur dengan rasa sedih melihat petak-petak kebun yang tergelar merata di kanan-kiri punggung perbukitan yang kami lewati. Garis-gemaris pematang dan jajaran tanaman konsumsi merabas habis pohon-pohon sebagai penahan air, meski masih ada beberapa batang yang bertahan. Gue hanya berharap, semoga terletak keseimbangan di sana. Meski gue sadar sepenuhnya bahwa semakin tahun, bukan tidak mungkin (oh, sangat mungkin) area perkebunan akan semakin meluas seiring dengan kebutuhan yang semakin meningkat. Amin.
TERVETULOA!
Di sinilah muncul paradoks dalam otak gue yang mumet. Ketika perasaan kagum bercampur dengan rasa sedih melihat petak-petak kebun yang tergelar merata di kanan-kiri punggung perbukitan yang kami lewati. Garis-gemaris pematang dan jajaran tanaman konsumsi merabas habis pohon-pohon sebagai penahan air, meski masih ada beberapa batang yang bertahan. Gue hanya berharap, semoga terletak keseimbangan di sana. Meski gue sadar sepenuhnya bahwa semakin tahun, bukan tidak mungkin (oh, sangat mungkin) area perkebunan akan semakin meluas seiring dengan kebutuhan yang semakin meningkat. Amin.
TERVETULOA!
Tanpa terasa akhirnya sampai di gerbang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru cabang Malang. Di sini kami harus lapor kedatangan kepada petugas dan membayar beberapa karcis seperti masuk pengunjung, masuk kendaraan, dan asuransi.
Setelah mendapat karcis, kami melanjutkan perjalanan menyusuri jalan beraspal mulus yang hanya cukup dilewati satu mobil dan satu sepeda motor. Keadaan cukup tenang, sesekali terdengar angin memainkan daun dan burung-burung yang saling memanggil. Gue selalu bahagia melakukan perjalanan di hari kerja, gak rame huehehe.
BUKIT TELETUBBIES, UCAPKAN AAA OOO!
BUKIT TELETUBBIES, UCAPKAN AAA OOO!

I was Teletubbies' fans, lol. I thought they're amazing creature because there's session when one of their tummy will changed into a TV hahaha.
Dari sini gue merasa perbukitan itu seperti puding pandan-pisang yang digores-gores pakai garpu.
Bila melihat persimpangan ini, pilih lajur kiri ya, karena lajur kanan menuju Ranu Pani--jalur pendakian gunung Semeru.
Tidak heran area ini disebut dengan Bukit Teletubbies, karena memang mirip dengan lokasi syuting serial TV anak-anak berjudul Teletubbies dengan ladang rumputnya yang kehijauan dan segar. Tapi tahu gak sih? Lokasi syuting Teletubbies yang berada di Wimpston, Warwickshire, UK kini hanya berupa kolam biasa di tengah ladang. Sebabnya, setelah syuting berakhir di tahun 2001, banyak orang datang dan menginjak-injak rumput di sana.
Hati-hati, ombak mantep pantai Nganteb!
Hati-hati, ombak mantep pantai Nganteb!
Yang tidak membuat gue berhenti masya Allah masya Allah dan membuat mata gue berbinar-binar adalah kaldera yang tertancap gagah di sekeliling kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sekalian kaldera tersebut menjadi batas TN BTS yang luasnya mencapai 50.000 ha.
Dari jalan beraspal, Bukit Teletubbies terlihat fluffy dan membuat gue seakan diundang untuk bergulingan di sana. Rerumputan kering yang menghampar sejauh mata memandang, bagai karpet tenun dari negeri Persia.
Dengan bergembira dan gak sabaran, seperti biasa, gue segera memarkir motor dan mengajak mbak Jule untuk menjelajah. Namun nyatanya, bukan semata rumput yang menyelimuti Bukit Teletubbies, tapi ilalang! Yang di beberapa tempat bahkan tumbuh lebih tinggi daripada gue.
I'm short but then realize I'm so-really-very-smoll compared to this beautiful world. I'm nothing beside that huge hills, but alhamdulillah it never being arrogant to me so that we can play together happily.
Pingin cuma pingin, pinginnya bisa menyusuri Bukit Teletubbies hingga ke puncak. Tapi sudah keburu ngeri di mana jalan setapak makin hilang hingga tak berbekas, dan harus gue sendiri yang cari jalan dan merundukkan ilalang supaya bisa lewat. Kalau diingat-ingat, apa gue gak mikir waktu itu bahwa di antara ilalang itu bisa saja ada ulat bulu atau bahkan ular?
MELIPIR KE PADANG SABANA
Menyusuri ilalang Bukit Teletubbies di bawah terik sinar matahari membuat gue keliyengan sampai mau pingsan saking semangatnya. Sebelum tenaga kami benar-benar terkuras habis, kami melanjutkan perjalanan ke Padang Sabana.
Kalau melakukan perjalanan ke Bromo menyewa jeep atau dengan agen perjalanan, biasanya padang Sabana ini menjadi titik terakhir kunjungan. Di sini banyak sekali warung yang berjajar menawarkan makanan ringan atau minuman hangat. Kebetulan saat itu bersamaan dengan rombongan salah satu bank swasta jadinya ramai.
Di sini juga ada beberapa joki kuda yang menyewakan kudanya untuk berkeliling atau sebagai properti foto.
Jangan lupa membawa jas hujan teman tersayang. Sebagai dataran tinggi yang labil cuaca, turunnya hujan dan bersinarnya sang baskara sangat tidak bisa diprediksi. Dari jam 8 gue main di sini bermandikan sinar matahari sampai pusing, dan tiba-tiba sekitar jam 11 awan mendung menggulung mengirim kabut tebal di sekitar kami. Bapak-bapak rombongan tur yang berpapasan mengingatkan kami untuk segera kembali pulang meninggalkan sabana.
Ternyata Kawah Putih di Ciwidey menyimpan misteri.
Ternyata Kawah Putih di Ciwidey menyimpan misteri.
Selain karena tidak ada bangunan, pohon tinggi (ini sih tidak disarankan sama sekali sebagai tempat berteduh) atau apapun sebagai tempat berteduh, jalanan sabana yang berupa pasir akan menyulitkan sepeda motor untuk melintas karena mudah terjadi genangan air.
Hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa Bromo!!!!!!!! Dari jaman kapan mau kesana tapi belum sempet2 juga :(( mau jg kesitu huhu masyaAllah nggak bisa ternganga lihat foto2nya T_T
ReplyDeletebtw ngga panas tuh foto2an disitu? kayak terik banget x))
Iyaaaaa!!!! Wkwkwkwkw padahal akses kesini gampang banget ga ribet, modal doa sama bensin sama motor aja xD
Deleteiya masyaAllah bagus banget pemandangan di sini kaak.
Iyayah xD kaya terik gitu, tapi aslinya engga loh, udaranya dingin!
Makasih udah mampir ya kak xD
klo ke Bromo aku malah lebih excited ke sini
ReplyDeleteapalagi kalo papasan sama orang2 tengger, suka deh...
Kalo kesini lagi pingin ke penanjakannya sih, kalo Bromo nya mah agak risih lihat kawahnya, hehe. Ya meski kotor grgr sesajen sih.
DeleteTapi kalau mau ketemu orang Tengger yang banyak ya lewat Probolinggo xD kalo di sini mana ada rumah penduduk kak ^.^"
Peri hutan, peri gunung, peri ilang... (jd selama ini sy bergaul sama peri?!?)
ReplyDeleteNice writing, nice article, nice picts (thanks God foto sy nyempil satu dsitu! *drpd engga). You did it best. Udah bs bgt lah ikut lomba2 blog ^_*
Ps: masih punya hutang tulisan di JKT, Lampung, yg duluuu bgt itu lho
Iya emang! Sebutanku yang lain tuh dryad, nymph.....terserah deh xD
DeleteHahahahaha bisa aja nih mba *tonjok pundaknya*
Alhamdulillah, emang kerasa banget perbedaan flow dalam diri ketika nulis ini sm artikel yg lain..... wkwkw xD
IYAAAA!!! Ada kok, di wordpress....tinggal di poles xD
bromo oh bromo, udah banyak mendengar cerita baik tentang dirinya.. tapi belum kesampean ke sini. Gue pribadi sih mikirnya juga butuh travel agent yang ribet-ribet gitu, ternyata enggak ya..
ReplyDeleteWah padahal destinasi ini bagaikan kunjungan wajib kalo ke Malang wkwkw.
DeleteGue doain semoga cepet kesampaian, keburu diduluin sama Valentino Rossi [apa hubungannya wkwkw xD]
No, as I said above hahahah. Jalan" gini mah jangan dibikin riweuh.
Yo makasih dah mampir.
Jalan nya asik kayaknya kalo musim penghujan gini mbak, pengalaman dulu sih motornya sampe tenggelam di segara pasir :)
ReplyDeleteIyaa, emang asyik banget -_-"
Deletewah berarti pake ban yg ada rantainya mas XD
tapi kalo musim kering pasti buanyak debunya......
makasih dah mampir mas xD
Sukaaaaaa banget!
ReplyDeletePake mobil repot ga? Kok aku ngayal bisa balik Malang lagi ya? Padahal masih terbayang ga nyamannya pantura saat pulang kemarin. Bikin capek
Aku juga sukaaaa bangettt!!
DeleteJangan ngayal lah teeh, diseriusin bikin itinerary nya xD
insyaAllah ga repot kok, tapi ya itu...agak susah kalo papasan sama hardtop, tapi insyaAllah tetep bisa kok xD
Wah aku baru tahu kalau boleh naik motor ke sana. Dari kemaren mikir kalau naik jeep kan harus minimal 4 orang ya. Udah gitu terakhir ke sana, sopir jeepnya kurang friendly, diminta berhenti sebentar buat foto-foto aja susah banget. T.T
ReplyDeleteBoleh banget xD iyasih ya, emg banyak orang taunya kudu sewa jeep. Lagian mahal hardtop tuh, IDR 500K an lah :/
Deletemending naik motor, bebas eksplor!
Yuk kak bikin itinerary kesini xD
Huwaaaaaaa tidaaaaaaaaaaaaaaaaak
ReplyDeleteKenapa foto foto kamu bagus sekali
Aku pun pengen kesana lagiiiiiiiiiiii :D
Eh terakhir aku kesana masih bulan november 2016 lho. gak jauh beda dari tanggalmu kesana
hahahhaaa
Aku pengen tuh di fotoin dari jarak jauh gitu jadi banyak view nya yang ketangkep.
Lah aku kalau foto malah banyakan aku nya yang di gambar, bukan viewnya. hahahahaa
*Dasar narsis gitu lah
Dulu terakhir naik motor kesini ya pas SMK. Setelah itu, ga pernah lagi deh touring touring naik motor.
Padahal seru loh :D
Kangen masa masa itu.
Cuma waktu temen temen ku ke malang, ga mungkin aku ajak naik motor karna aku gak tau jalan wkwk
Eh berarti kamu ga dapet sunrise yah karna berangkatnya udah pagi pagi ?
BTW.. ITU LHOO BAKSO NYA ITU LHOOOO BIKIN MUPENG.
enak banget makan cilok atau bakso hangat waktu nungguin sunrise.
Dan sekarang aku jadi laper
Iyaaa iyaaa!! Aku kan komen di post an kaka yg itu xD wkwkwk
Deleteko ga ketemu yah kita :/
eh kata temen aku katanya mau ada taman Edelweis tau kak~~ cus lah kesana lagi kalo udah jadi itu xD
Nah kalo foto gitu tergantung seberapa peka fotografer sama maunya kita xD atau bawa tripod sendiri wkwkw
Wedeeeeeh keren mainnya dah jauh tuh xD akumah ke mall......numpang dinginin badan xD
NGAAAAA emang ga caru sunrise, cuma mau main di Bukit Teletubbies nyyaaa xDDD
BAKSO DI MANA KAAAAKK?? DELIV BISA GA YAA WUAHAHA XDDDD
Yaudah ayok ke Bingsoo :333
wanjaaaaayyyyy. . . keren banget fotonyaaaa. . .
ReplyDeleteitu lewat jalur mana ya mbak?? mau kesana sih mumpung liburan wkwkwk
Hahahahahahhaa makasih wkwkw. Lewat Tumpang mas. Jadi kalau dari Malang kota, ke arah Surabaya gitu. Misal nih dari Universitas Brawijaya, ke arah suhat (arah Surabaya), trus kan nyampe pertigaan yg ada masjid Sablilillah nya...nah belok ke kiri. Dekat situ ada pertigaan lampu merah, belok kanan. Nah bablas deh terus luruuuuuuussss aja ikutin jalan. Ntar tanya" lah sama orang desa Wringinanom di mana.....kalau udah masuk desa itu, bablas lagi aja terus sampe nemu loket tiket.
DeleteSok atuh main....kayanya cuaca akhir" ini lagi cerah"nya, bagus buat foto" hahaha.
Makasih dah mampir mas!
Wah... kalau begini kasihan yang punya travel nih. Colek www.travelizymalang.com perjalanan dengan travel bersama keluarga lebih siip lho. Apalagi kalau ditemani camilan gurih seperti wingko babat. Nah sobat, kamu bisa buat wingko babat sesuai resepnya di www.ahlitani.com
ReplyDeleteHeheheheh. Kan ini pengalaman saya jalan-jalan ala anak muda tipis-tipis gitu oom xD kalau mau sama keluarga, atau perusahaan yang banyakan orangnya....bisa tuh pake travel biar lebih mudah mengakomodirnya ^.^"
DeleteMakasih dah mampir ya oom xD
Duh. demen banget kalau lihat yang ijo royo royo gini :D
ReplyDeletesalam kenal ya gan..
mampir juga ke blog sederhana ane..
Wkwkwwk jadi seger semua yah.
DeleteSalam kenal juga pak wkwkw, makasih dah mampir!
InsyaAllah bakal secepatnya berkunjung dan obrak-abrik wkwkw XD
Huaa enaknya.. Kalau pakai motor jalurnya ngeri nggak sih? Maksudnya curam atau terjal gitu? Oh iya Mbak boleh minta nomor WA nya? Bulan agustus saya mau ke Malang, mau nanya2 gitu. Atau WA saya duluan juga boleh 😊 081285663127 makasih ya mbak
ReplyDeleteHehehehe, iya emang!! Enak banget ko. Ga terlalu lama juga, palingan 1.5 jam. Itupun yang dilalui jalanan yang mayan bagus, ga nanjak atau nurun" amat. Cewe naik motor kesini bisa banget! Waaaah~ mari mari, silahkan datang ke MalanG. InsyaAllah ga bakal nyesel deh :) dari wisata sampai kuliner, sampai suasananya, menyenangkan ^_^
DeleteBoleeeh 088217807323 ^_^
Makasih banyak juga dah mampir ka Nilaaa :)
Hai Zahra, salam kenal dari Jogja :)
ReplyDeleteKebetulan bulan depan aku ke bromo dan berangkat dari Malang naik motor. Berbekal Google Maps, tujuan akhirnya Kawasan Coban Trisulan kah? Atau nama daerah yg lain? Karena emang ga tau banget wilayah malang ataupun bromo.Soalnya kalo ke Bromo biasanya lewat jalur yg biasa dilewatin wisatawan nih. Karena baca blogmu, jd pengen lewat jalur itu. Infonya yaa~ :)
Halo kak Citra, salam kenal juga dari Malang ^_^
DeleteKalau mau lewat jalan ini, aku kasih ancer2nya dari Universitas Brawijaya ya? Nah dari UB itu ke arah jembatan suhat, trus ntar ketemu pertigaan yg ada patung pesawatnya, belok kanan. Lurus sampe ketemu pertigaan lampur merah (kanan jalan ada masjid Sabilillah), belok kiri tapi langsung ambil kanan, soalnya ada lampu merah lagi....belok kanan. Nah itu teruuusss lurus (namanya daerah Tumpang). Dari situ, google maps aja cari desa Wringinanom (coba lihat dokumentasi foto di atas yg ada slogan ttg buang sampah, di bawah ada tulisan desanya). Nah kalo udah sampe desa itu, lurus aja terus deh sampe nemu loket tiketnya. Kalau ragu tanya penduduk heheheheheh.
Kalau kurang jelas, maafin yah hehehe, tapi tanyain lagi gapapa :)
Owwh i see~
DeleteEh brarti aku bakalan masuk ke bromonya 2x dong ya xD
Karena besoknya masuk bromo lagi buat liat sunrise. Anw trima kasih infonya ya. :D
Naaah iya tuh!
DeleteSama-sama! Semoga dapat pengalaman yang menyenangkan dan cuaca cerah saat berkunjung kesana :)
Seru ya jelajah padang pasir pake motor...
ReplyDeleteSensasinya pasti wow ... rada terseok-seok di atas hamparan pasir.
Sensasinya asyik pokoknya pak wkwkkw.
DeleteYang keseleo bannya, alhamdulillah.
Kalo pas cerah bagus banget emang..
ReplyDeleteDulu debut motoran jauh juga sampe sekitaran situ... Cuman di pertigaan Jemplang ttp lurus ke Ranu Pani.. Mau ndaki Semeru soalnya..
Kalo ke Bromonya kemaren via Probolinggo dan motoran juga.. hehe
Wetseh, debut xD macem boyband Korea hahahah.
DeletePingiiin gitu belok ke arah Ranu Pani, kayak mana tuh. Kan terkenal banget titik Ranu Pani tuh. Tapi gabawa persiapan apa-apa, ntar malah kolaps xD
Bisa sampai ke parkiran bawah gak bang naik sepeda motor?