Membuat paspor itu mudah, tidak perlu menggunakan calo (kecuali kalau mau kenalan sama calo-nya sih, haha). Saya akan menceritakan sedikit pengalaman ketika mengurus paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Surabaya yang bertempat di Waru, Sidoarjo.
Pertama, siapkan berkas-berkas. Berdasarkan pengalaman saya, saya membawa kartu keluarga, KTP, dan akta kelahiran. Semuanya di fotokopi ukuran A4. Untuk KTP, fotokopi diperbesar setengah kali A4. Sebaiknya sih dipersiapkan sebelum ke kantor imigrasi, karena antre. Ohya, jangan lupa materai 6000 untuk pemohon paspor baru. Kalau ada surat nikah, ijazah juga boleh. Tapi yang penting itu tadi.
Sebenarnya hari Senin saya sudah datang ke kantor imigrasi dengan membawa fotokopi akta kelahiran, kartu keluarga, dan KTP abi saya karena pada waktu itu saya belum mempunyai KTP. Sampai di sana saya ditanya “Mana KTP-nya?” saya jawab belum punya, trus ditanya“Mana orangtuanya?” saya jawab kerja. Ibu penjaga tidak memberi saya nomor antrean meski saya berjanji untuk menjemput abi saya. Lumayan ketat kalau ambil antrean. Meski pada formulir tertulis bisa menggunakan KTP orangtua, saran saya jika belum mempunyai KTP sebaiknya didampingi orangtua agar petugas nya percaya kita bukan korban human trafficking -_-v
Hari Kamis, saya kembali lagi, setelah pada hari Senin pulang dari kantor imigrasi saya langsung mengurus KTP. Dengan bangganya [?] saya menunjukkan KTP saya, meski ada seorang petugas laki-laki yang ragu saya sudah punya KTP. Saya menunjukkan KTP di ibu petugas, dan beliau memberi nomor antrean 90. Wuaah~ padahal saya datang jam 08.00 kurang sedikit. Untuk ukuran perkantoran, jam segitu kan masih pagi sekali. Tapi saran saya jika mengurus ke kantor imigrasi datanglah minimal jam 06.00 maksimal 07.00 karena antrean sudah membludak. Dan informasi, nomor antrean dibatasi hanya 130.
Setelah mengambil antrean saya mengambil formulir di bagian yang sudah diberitahu petugas antrean. Saya mendapat satu map hijau berisi dua formulir yang harus diisi. Lalu saya ke koperasi untuk fotokopi akta kelahiran dan kartu keluarga dengan ukuran A4. Khusus untuk KTP fotokopi setengah halaman A4, dan jangan lupa materai 6000.
Menunggu memang membosankan -_- tapi mau bagaimana, saya memang kesiangan~
Sekitar jam 11.00 lebih nomor saya dipanggil. Ketika saya menyerahkan berkas, petugas kembali curiga[?] dan bertanya ini itu. Tujuannya baik sih, haha. Pak petugas bertanya apakah orangtua saya tahu saya mengurus paspor. Saya jawab "tahu pak", yang ngasih uang untuk bayar kan orangtua. Pak petugas bilang, kalau beliau tidak akan mengizinkan anaknya untuk mengurus paspor apalagi dengan tujuan Rusia (saya bilang tujuan saya sebagai pelengkap berkas pengajuan beasiswa ke Rusia, pada waktu itu). Lah trus -_-v sampai-sampai Pak petugas menelepon abi saya untuk konfirmasi. Haha, yang wajahnya masih anak-anak hati-hati ya[?], karena pasti 'agak dipersulit' dalam arti benar-benar harus meyakinkan petugas.
Setelah ditanya ini-itu dan berkas diperiksa, saya menuju bagian biometrik. Tidak menunggu lama, nomor saya dipanggil. Di bagian ini saya difoto dan sidik jarinya direkam. Saran, jangan berdandan menor, atau memakai lensa kontak. Waktu itu saya pakai lensa kontak tapi tidak membawa tempat untuk cairannya, akhirnya saya taruh di botol mineral TT_TT setelah itu pindah ke meja wawancara yang berada dalam satu ruangan. Nggak akan nanya macem-macem, hanya pertanyaan dasar untuk konfirmasi data yang ada di paspor, lalu tandatangan.
Karena sudah masuk dzuhur, setelah dari biometrik saya shalat dzuhur di sana. Jadi nggak sampai sore. Menurut saya sih nggak rumit kok mengurus paspor sendiri tanpa calo itu ^^v justru kalau mengurus sendiri kan menarik dan menyenangkan, jadi tahu alur pembuatan paspor xD
Dari biometrik saya membawa kertas yang nanti dibawa ke bank BNI untuk pembayaran. Hari itu juga sepulang dari kantor imigrasi saya ke bank BNI. Total Rp 260.000. Rinciannya, Rp 200.000 pembuatan paspor, Rp 55.000 biaya jasa biometrik, dan Rp 5.000 untuk bank.
Paspor bisa diambil jangka waktu 3 hari setelah pembayaran di bank. Tunjukkan saja resi dari bank kepada petugas, dan paspor ada ditangan anda *_* haha. Di kantor imigrasi juga disediakan cover untuk paspor seharga Rp 3.000. Kalau tidak sempat mengambil sendiri, bisa diambilkan oleh orang lain dengan syarat namanya tercantum dalam satu Kartu Keluarga dengan kita.
Ohya, kini tak hanya KTP yang punya versi e-KTP, e-Paspor pun ada. Biayanya lebih mahal, namun jelas lebih banyak kemudahan yang akan didapat, Untuk lebih jelasnya, silahkan bertanya pada petugas kantor imigrasi. Namun saya rasa, yang jelas tetap berkas-berkas harus disiapkan terlebih dahulu.
Ohya, kini tak hanya KTP yang punya versi e-KTP, e-Paspor pun ada. Biayanya lebih mahal, namun jelas lebih banyak kemudahan yang akan didapat, Untuk lebih jelasnya, silahkan bertanya pada petugas kantor imigrasi. Namun saya rasa, yang jelas tetap berkas-berkas harus disiapkan terlebih dahulu.
Ohya, untuk lucu-lucuan aja….kalau butuh kerjaan cepat bisa kok ke kantor imigrasi, trus bawa pulpen yang banyak. Bisa buka jasa penulisan formulir, atau jasa peminjaman pulpen. Pengalaman saya di sana pulpen saya laris tiga kali dipinjam, haha xD trus juga ketemu kakek keturunan China yang minta ditulisin formulirnya~ eh gua hampir dibayar sama beliau u.u saya ikhlas kek~
Nah,pasporjaditinggalkeluarnegerinyalol :V (sayabikininijugainfluencedbymykanemochiuncle-_-heh~hesaidthisisthefirststeptoreachwhatiwant~lolol)
Sebelumnya tulisan ini pernah di publikasikan di blog saya yang lama pada tanggal 26 Februari 2014.
Sebelumnya tulisan ini pernah di publikasikan di blog saya yang lama pada tanggal 26 Februari 2014.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah mampir dan membaca tulisan saya.
Bila berkenan sila meninggalkan komentar, supaya; 1) saya bisa tahu kamu, kita berkenalan, saya mampir ke blog kamu, kita menjadi teman! 2) beritahu saya apabila ada kritik dan saran.
Sekali lagi, terimakasih banyak :)